Semakin penasaran

5 0 0
                                    

"Siapa kamu sebenarnya, kenapa aku merasa kita sangat jauh"
~Andini Carelitha Rain

Hari ini hari pertama ujian semester ganjil, jam menunjukkan pukul 6:20 tapi aku sudah berada disekolah sangat rajin bukan?.

Andini mengira bahwa dia lah yang datang paling awal ternyata dia salah teman sebangku nya lebih rajin jam 6:10 dia sudah berada disekolah.

Ku lihat Winda sedang menghafal kisi-kisi yang minggu kemarin guru berikan sambil menutup mata dan mulut nya berkomat-kamit seperti mbah dukun saja.

"Windaaa, dateng jam berapa tadi udah sampe duluan aja? " tanya ku pada Winda.

"Lo din bikin gue kaget tau gak, gue sampe jam 6:10 tadi" balasnya dan melanjutkan aktivitas nya berkomat-kamit lagi.

Aku hanya mengangguk paham, dan mulai mengikuti Winda tapi tidak menutup mata dan berkomat-kamit hanya membaca kisi-kisi tersebut.

Karena terlalu fokus membaca aku dan Winda tak sadar bahwa ke lima teman ku datang dan Puspita dengan tiba-tiba mengejutkan ku.

"Woyyy fokus banget lo berdua" ujar Puspita sambil memegang bahu ku.

"Arghh dodol lo, bisa gak sih gak usah teriak-teriak gitu" ucap Winda dan Andini hanya terkejut tidak memarahi Puspita karena ia ingin fokus membaca kisi-kisi tersebut.

"Maaf win" jawab Puspita sambil mengacungkan kedua jari membentuk huruf v.

"Eh gue nyontek sama lo aja ya, gue males belajar terus cape otak gue ngebul kayak profesor tau" ucap Rani sambil mengeluh kepada Winda.

"Gak ah sama si dini aja tuh lo kalo nyontek semuanya bukan 1 atau 3 nomor doang" jawab Winda kesal.

yah yah kalo sama si dini gak bakal dikasih semuanya tuh jawaban Gumam Rani

"Sama aja dong si dini kan pelit" ujar Rani dan diberi tatapan tajam oleh Andini.

Kringggg bel berbunyi dan semua murid memasuki kelas masing-masing untuk bersiap-siap mengerjakan ujian tersebut.

"Yahhh Ran sabar ya haha" ucap Vani menertawakan Rani.

Guru pun datang dan memberi semua murid lembar ujian dan para murid segera menjawab lembar ujian tersebut kecuali Rani, dia panik ingin sekali menghadap belakang pun tak mungkin karena guru terus saja menatap tajam sekeliling kelas ini.

Udah lah jawab sebisa gue aja, pasrah gue mah Gumam Rani.

**

Waktu terus berjalan menunjukkan pukul 10:00 dan waktu istirahat pun telah tiba.

"Selesai tidak selesai kumpulkan! " ucap Guru tersebut dan semua murid segera mengumpulkan lembar ujian nya.

Setelah menunggu semua murid mengumpulkan lembar ujian guru tersebut pun melenggang pergi dari dalam kelas.

"Gimana Ran, mantep gak tadi tuh ulangan haha" ledek Puspita kepada Rani dan Rani hanya mengerucutkan bibir nya.

"Udah udah...din anter gue ke toilet yuk, lo semua duluan aja nanti gue sama dini nyusul" ujar Vani dengan menarik tangan ku.

Sebelum menuju toilet Andini melihat Arya yang tengah berjalan seperti ingin menghampiri nya.

"Van itu bukan nya Arya ya temen nya Ryan yang waktu itu lo ceritain" tanyaku pada Vani.

"Iya, eh bentar deh kok dia kayak mau jalan kearah kita gak sih" ujar Vani sambil menarik-narik tangan ku.

Dan benar saja Arya menghampiri kita berdua sambil menyodorkan sebuah buku.

"Tolong kasih Ryan" ucap nya.

Tanpa sadar aku segera mengambil buku tersebut dan Vani malah memarahi ku.

"Kenapa lo ambil sih tadi mah suruh dia kasih sendiri aja din" Vani sambil mengerucutkan bibir nya.

"Eh Iya ya" jawab ku cengengesan sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Mereka berdua pun pergi ke kantin untuk menghampiri temannya yang sudah menunggu sedari tadi

***

Bel istirahat berbunyi dan semua murid masuk ke dalam kelas masing-masing.

"Ryan nih buku lo tadi si Arya kasih ke si dini" ujar Vani sambil memberi buku tersebut.

"Oh iya thanks ya" balas Ryan.

Pak guru datang dan segera memberi kami lembar ujian.

Hingga jam sudah menunjukkan pukul 12:00 semua murid mengumpulkan lembar ujian tersebut kepada pak guru dan bersiap-siap untuk shalat dzuhur berjamaah di mushola.

Sesampainya disana semua murid sudah ingin melaksanakan shalat dzuhur berjamaah tapi ada satu hal yang membuat ku merasa aneh.

Kenapa dia tidak ikut sholat dzuhur dan kenapa bu guru didepan ku ini tidak memarahinya untuk segera bersiap-siap sholat? Gumam ku melihat dia yang berjalan disamping mushola sambil menundukkan kepala.

"Fit, Feb kok dia gak sholat dzuhur ya terus bu guru didepan kita kenapa gak marahin dia ya? " tanya ku kepada Fita dan Feby dengan berbisik.

"Gak tau udah biarin aja" jawab Fita.

maap klo bnyk typo ny
vote ya hihii

salam manis dri pcr taehyung
18/12/22

Takdir ku bukan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang