"Sudah berapa kali membuat kesalahan Akbar Abiyyu?" Tanya seorang guru muda yang kini duduk didepan Akbar.
Siapa yang tidak mengenal Akbar Abiyyu? Seorang anak duda kaya raya yang, langganan ruang bk.
"Baru beberapa kali pak." Akbar menjawab sambil mengupil dengan santai.
Sedangkan guru bk bernama Alfaza Giovan itu menghela napas, cara apalagi untuk membuat anak itu berhenti membuat ulah?
"Kamu saya hukum membersihkan lapangan!"
"Ya?" Akbar yang sedari mengupil langusng mrmbuang upil nya sembarangan dan menatap Alfaza dengan tidak percaya.
"Saya bilang bersihin lapangan. Kurang mengerti?" Ucap Alfaza kembali mengulang perkataannya.
"Pak! Jangan lapangan dong!" Ucap Akbar dengan nada memelas.
"Lalu? Kamu ingin membersihkan kolam renang?"
"Jangan juga!"
Alfaza bingung! Apa mau anak ini?
"Lalu saya harus memberimu hukuman apa?" Kesal Alfaza.
"Apa aja asal jangan bersihin lapangan."
"Kalau gitu bersihkan ruangan saya."
Sedari tadi Alfaza menatap Akbar yang sedang mengepel lantai dengan gaya yang sangat ehmm sekali. Celana sekolah nya yang ketat membuat pantat anak itu tercetak jelas.
Alfaza sedari tadi berusaha pokus namun tidak bisa! Sial, dirinya frustasi. Alfaza tanpa sadar berdiri dari tempat duduk nya dan menghampiri Akbar.
Grep
Akbar menegang seketika ketika merasakan sebuah tangan yang memeluk tubuh nya dari belakang.
"Pak? Bapak meluk saya?" Tanya Akbar dengan bodohnya.
"Tidak, saya ingin memperkosa kamu." Jawab Alfaza sambil mengendus leher Akbar. Wangi minyak telon, pikir nya.
"Jangan pak, ntar saya diketawain papa Kahfi karena jadi boti." Bukannya panik anak itu malah sebalik nya. Dirinya tidak ingin dikatai boti oleh kedua papa nya itu.
"Hanya menjadi uke saya saja." Alfaza masih betah diposisi memeluk Akbar.
"Eugh!" Akbar berusaha melepaskan tangan Alfaza yang memeluknya.
Plak
"Ahhh!" Akbar mendesah saat Alfaza menampar pipi pantat nya dengan keras.
Setelah membuat satu tanda dileher Akbar, Alfaza langsung melepaskan pelukannya dan meremas pelan pantat Akbar.
"Lain kali jangan memakai celana yang ketat begini, pantat kamu tercetak jelas."
"Kamu boleh keluar."
Saat ini Akbar duduk termenung dikasur. Pikiran nya melayang pada kejadian diruang BK tadi. Sial, kenapa dirinya malah membayangkan hal-hal yang tidak-tidak.
"Hey bocah, kamu tidak ingin makan?" Azaska muncul membuat lamunan Akbar buyar.
"Papa Kahfi masak apa?" Tanya nya.
"Tidak tahu, cepat turun atau tidak makanan nya akan habis oleh kedua adik mu."
Akbar langsung turun dari kasur dan berlari mendahului Azaska.
"Dasar anak Durhaka." Maki nya.
Akbar tersenyum cerah saat melihat semua makanan yang tersaji diatas meja. Dirinya menarik satu bangku dan duduk berhadapan dengan Bara dan Gara.
Kahfi menyendokan nasi kepiring mereka masing-masing. Azaska dan Akbar sempat-sempat nya berebut sepotong paha ayam.
"Punya Akbar!"
"Ini milik saya!"
"Diem! Lo berdua mau gue getok pake panci penggorengan hah!?"
Kedua makhluk itu langsung patuh dan mengambil lauk yang lain.
"Daddy Zas tidak boleh belantem sama abang Abal." Ucap Bara sok dewasa.
"Abal, Abal, mata lu! Nama gue Akbar!" Ucap Akbar yang tidak Terima karena Bara salah menyebutkan nama nya.
"Kamu dulu juga salah menyebutkan nama kamu sendiri."
Ting
Suara notifikasi pesan itu membuat Akbar melirik kearah Ponsel yang tergeletak di atas meja.
Pak Alfa
Bsk, stlh jam istrht prtma keruangn saya. Saya ada prlu sma kmu.Dahi Akbar berkerut bingung. Jangan bilang Alfaza ingin meneruskan apa yang dia lakukan kemarin? Tidak-tidak, Akbar tidak boleh berfikiran yang iya iya.
"Siapa?" Tanya Kahfi yang bingung melihat ekspresi sang anak.
"Guru Akbar nyuruh Akbar besok keruangan dia." Ucap Akbar sambil menyuapkan nasi ke mulut nya.
"Untuk apa?" Kini giliran Azaska yang bertanya.
"Akbar gak tau." Jawab Akbar seadanya.
"Kamu ada hubungan sama dia?" Tanya Kahfi lagi.
"Kaga ada, Akbar cuma kenal dia karena sering masuk ruang bk." Jawab Akbar.
"Mungkin dia ada maksud tertentu." Cetuluk Azaska.
"Maksud apaan dah?" Tanya Akbar menatap sang Daddy dengan bingung.
"Ingin menjadinya kamu sub nya mungkin."
Publis lebih awal
Semoga menikmati crt Akbar
Vote and komen nya jgn lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Mesum vs Murid Bandel [B×B | End] TERBIT
Short Story"Kali ini apa lagi?" "Cuma robohin pager depan Pak." "Kemarin membuat murid masuk rumah sakit, dan sekarang cuma merobohkan pager sekolah?" "Iya." "Kamu saya hukum!" "Jangan bersihin lapangan yah Pak?" "Kali ini sangat mudah." "Apa tuh?" "Manja...