Prolog

853 63 19
                                    

Attention. ⚠️

sebelum baca cerita ini baca dulu part 1 nya ya🥰 Judulnya My Life Partner Until Eternity. Biar ga puyeng.

Selamat membaca 🥰

**********************
**********************

Di bawah teriknya mentari hari itu, seorang pria dengan manik mata semerah darah nampak bergerak begitu cepat menghindari beberapa orang yang terus menerus menyerangnya dengan berbagai senjata hingga jurus mematikan. Dengan di bantu oleh kedua huskynya yang begitu besar, kekuatan pria itu nampak semakin menjadi hingga membuat mereka mulai kewalahan.

Saat ia akan menarik keluar tantonya, mereka tiba-tiba serempak berhenti lalu melangkah mundur sembari mengangkat sebelah tangannya, "Jendral Shisui ampun, kami menyerah," Ucap salah satu dari mereka membuat manik merah itu semakin terbelalak lebar.

"Menyerah? Hoy yang benar saja! aku sudah menghabiskan waktu setengah jamku yang berharga hanya untuk mengasah sekaligus menilai kemampuan kalian dan hasilnya malah seperti ini?" Omelnya membuat mereka perlahan merapatkan diri sembari tertunduk, "Sumimasen jendral kami ..."

"Haiissh diam!" Teriaknya sembari mengacak rambutnya lalu berjalan ke sebuah meja di sisi lapangan itu.

Saat ia tengah memeriksa beberapa kertas di sana, seorang pria berambut perak tiba-tiba muncul di sisinya lalu menyandarkan tangannya pada bahu Shisui sembari melongok, membaca isi kertas yang ia pegang, "Arghhh yare-yare mataku barusan membaca apa itu. Aww tulisannya membuatku langsung juling," Sandiwaranya sembari memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kakashi jangan banyak bertingkah, aku sedang ingin mencekik seseorang sekarang,"

Mendengar itu sang pria perak seketika terkekeh lalu duduk di sudut meja, "Pfft apa kau sudah mulai pusing dengan tulisan Ibiki yang terlalu besar dan berantakan?"

"Aku tidak masalah dengan tulisan apapun tapi aku pusing dengan mereka," Ucapnya sembari sedikit mengerakan kepalanya ke sisi kanan di mana para calon anbu baru itu masih berdiri mematung di tempatnya.

"Ahh berandalan yang kemarin di rekrut Kiba. Tinggalkan saja atau suruh yang lain untuk melatih mereka daripada kau terkena penyakit darah tinggi,"

"Semua pelatih di Konoha sudah angkat tangan, mereka tidak mau melatih para anbu muda itu karena sikapnya yang pesimis sekaligus susah di atur,"

"Lalu kau akan apa sekarang? Apa kau akan lanjut melatih mereka?"

"Hemm entahlah," Ucapnya sembari bersandar pada meja itu lalu melambaikan tangannya, memanggil para calon anbu itu mendekat lalu membagikan kertas yang di pegangnya.

"Karena kalian tidak bisa mengikuti aturan dan alur latihan yang selalu ku terapkan, mulai besok temuilah Genma. ia yang akan melatih kalian," Ucapnya membuat mereka langsung melempar tatap bingung satu sama lain.

"Shisui apa yang ..."

"Shh ... " Selanya sembari mengedipkan matanya, membuat Kakashi langsung mengerti rencananya yang ingin membuat Genma bekerja secara penuh.

Saat Shisui berjalan maju dari tempatnya, pria perak itu juga terlihat mengikutinya, membuat keempat pemuda itu panik, "Je ... Jendral tolong jangan pergi, Kiba-san kemarin bilang kalau kemampuan kami sudah memenuhi kriteria untuk menjadi anak buah anda dan kami tidak mau di latih oleh genma-san. Dia itu hanya bisa mengomel saja,"

"Dalam pasukan ini, aku yang memimpin dan hanya aku yang bisa menilai seseorang itu pantas atau tidak berada di bawah sayapku," Ucapnya dengan penuh ketegasan membuat mereka kembali menundukan pandangannya, "Jika menurut Kiba kalian sudah memenuhi kriteria, itu kriteria pasukannya bukan pasukanku, jadi bergabung saja dengannya dan untuk Genma, dia mengoceh juga karena dia merasa ada sesuatu yang salah dengan cara anak buahnya berlatih jadi menurutku wajar saja,"

Baby Moon { MLUE Season 2 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang