"Arrgghh, badanku terasa pegal sekali," Gumam seorang wanita bersurai merah muda yang baru saja keluar dari pintu ruangan operasi, sembari meregangka kedua tangannya.
Saat ia akan melangkah pergi, sebuah tangan tiba-tiba melintang di hadapannya dan menggoyang-goyangkan tempat obat yang di pegangnya, "Jangan lupa vitaminmu Sakura," Ucap sosok pemilik tangan itu, membuat sunggingan senyumnya terukir.
"Pfft iya ... iya aku akan memakannya anata. Tapi ..."
"Tapi?"
Ekspresi ceria Sakura tiba-tiba berubah datar saat mendengar pertanyaannya di balikan lagi. Shisui yang memang tak mengerti dan tak peka dengan perubahan itu malah terlihat begitu santai membenarkan jam tangannya, hingga tiba-tiba wanita itu menjewer kupingnya dengan keras, "Itteee, Sakura kau ini kenapa?"
"Kau ini bukannya menjawab pertanyaanku malah membalikannya. Bagaimana aku tidak kesal hah?"
"Itttch, aku tidak tahu kalau itu kode pertanyaan,"
"Ckk bisa-bisanya kapten shinobi tidak peka seperti ini," Omelnya membuat Shisui terkekeh karena melihat ada ekspresi cemburu yang tertutupi oleh amarahnya.
Ia yang tidak puas melihat ekspresi kesalnya yang monoton itupun tiba-tiba mencolek dagunya hingga Sakura menoleh dengan sorot melototnya, "Anata apa yang kau lakukan shannaro!" Teriaknya sembari mengusap-usap dagunya.
"Haha kau benar-benar imut jika seperti itu,"
Semburat kemerahannya kini benar-benar tak bisa lagi tertutupi mendengar godaanya itu. Ia yang sudah begitu kesal dengan tingkah menyebalkannya itu pun seketika bersedekap dengan raut cemberutnya. Sementara Shisui yang sangat suka melihat ekspresi itu terus saja menggodanya hingga akhirnya sebuah tinjuan yang tidak terlalu keras mendarat di bahunya.
"Kau benar-benar menyebalkan shannaro! Kenapa kau bisa ada di sini sih? Bukannya ini masih jam kerjamu?"
"Uhmm ... Ettoo ..." Gumam pria itu sembari menggaruk pelipisnya dengan telunjuk, membuat Sakura mulai curiga ada sesuatu yang di sembunyikannya.
"Etto? Apa?" Tanyanya dengan berkacak pinggang membuat Shisui langsung tersenyum canggung.
"Pekerjaanku selesai lebih awal jadi ayo kita pulang,"
"Shisui-taichou!" Teriak sebuah suara menghentikan langkah pria itu yang sudah menggandeng tangan istrinya dan bersiap untuk pergi dari sana.
Kernyitan kebingungan pun seketika terukir pada kening sang wanita bersurai merah muda saat melihat seorang perawat berlari ke arah mereka sembari terus melambaikan tangannya dan memanggil nama suaminya.
"Sa ... Sakura, baru saja aku ingat kalau ada misi dadakan yang belum ku selesaikan. Jadi aku pergi dulu, jaane,"
Baru saja ia akan lari, Sakura dengan cepat mencengkram kerah rompinya dan menariknya kembali ke sisinya. Sang perawat yang baru tiba nampak tersenyum simpul melihat sang kapten utama konoha kini terlihat seperti anak kucing yang di cincing oleh majikannya.
"Dokter Sakura, terimakasih anda sudah menahannya. Seluruh perawat saat ini sedang kebingungan mencari keberadaan taichou," Ucap perawat itu sembari menunduk hormat.
"Mencarinya?" Ulang Sakura sembari melirik tajam pada Shisui yang langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, "Kali ini suamiku berulah apa lagi?"
"Hari ini jadwal pemberian suntik vaksin booster dokter Sakura. Tapi seperti biasa taichou ..."
Perawat itu nampak tak mampu melanjutkan ucapannya karena Shisui terus mempelototinya. Sakura yang mengerti dengan situasi itu pun seketika menghela pelan lalu melepaskan cengkramannya, "Kau benar-benar ..." Gumamnya sembari menjewer telinganya dan menarik tangan pria itu, mengikuti sang perawat menuju ruangan pemeriksaan dan pemberian vaksin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Moon { MLUE Season 2 }
FanfictionBerawal dari sebuah misi Shisui sudah berencana akan meninggalkan istrinya di Konoha, namun tak di sangka sikap Sakura yang begitu manja dan selalu ingin dekat dengannya membuat Shisui tak bisa berkutik. Hingga setelah mendapat pencerahan dari beber...