Bab 5.1 Apa Arti Kebahagiaan?

1.7K 338 57
                                    

Happy reading. ^^

***

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Fantasy, romance, fluff

Moonlight Magic

Bab 5.1 Apa Arti Kebahagiaan?

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Saat kau sakit, ada orang yang menjagamu, itulah kebahagiaan.

Saat kau kedinginan, ada orang yang memelukmu, itulah kebahagiaan.

Saat kau sedih, ada orang yang menghiburmu, itulah kebahagiaan.

Saat di hari tua nanti, ada orang yang mendampingimu, itulah kebahagiaan.

Saat kau letih, ada orang yang juga merasakan keletihanmu, itulah kebahagiaan.

Kebahagiaan bukan diukur dari seberapa banyak uangmu, melainkan kebebasan melakukan hal yang kau senangi.

Kebahagiaan bukan diukur dengan seberapa sering kamu mendengar rayuan dari orang lain, melainkan saat kau sedang sedih dan menangis ada orang yang berkata: "Tidak apa-apa, ada aku di sini...." – (Anonym)

.

.

.

Suasana hening menyapa Naruto saat melangkah masuk ke dalam perpustakaan kerajaan. Kedua matanya terbelalak, mulut wanita itu terbuka lebar mendapati banyaknya buku serta luas ruangan di hadapannya. Mengerjapkan mata pelan, Naruto berjalan. Kedua tangan wanita itu saling bertaut di depan tubuh.

Dua orang wanita penjaga perpustakaan terlihat kaget sebelum akhirnya member salam hormat kepada Naruto. Kedua wanita itu berdiri di belakang meja bundar di sisi kiri ruangan, kembali disibukkan dengan pekerjaan mereka setelah salam dijawab anggukan singkat oleh Naruto.

"Kau bisa meninggalkanku di sini." Naruto bicara tanpa menoleh kepada Tayuya yang berjalan di belakang punggungnya. Keheningan menggantung untuk beberapa saat. Sang pelayan tidak menjawab, sementara Naruto masih terlihat takjub oleh pemandangan di hadapannya. "Aku ingin semua gaunku selesai dibuka renda bagian dadanya hari ini. Apakah hal itu memungkinkan?" tanyanya.

Tayuya memasang pose berpikir. "Sepertinya kita harus mengerahkan sepuluh pelayan atau lima penjahit terampil agar bisa menyelesaikan semua pekerjaan hari ini."

Naruto menoleh singkat lewat bahu. "Apa kita bisa mendapatkan lima penjahit terampil untuk membantu?"

"Seharusnya bisa." Tayuya menjawab tidak yakin. "Hamba akan menemui dayang kepala istana untuk meminta bantuan. Jika tidak bisa, hamba akan meminta tambahan sepuluh pelayan lain untuk membantu."

Ia menjeda pendek. "Untuk makan siang, apa Anda ingin membawanya ke sini?" Tayuya terlihat semakin tidak yakin. "Hamba rasa akan menjadi masalah jika Anda makan siang di tempat ini."

"Bawakan saja dulu ke tempat ini," perintah Naruto, santai. Wanita itu melambaikan tangan di udara. "Jika memang tidak diizinkan, kita bisa mencari tempat lain untuk makan."

Tayuya menganggukkan kepala. Ia menekuk kedua kakinya ke bawah sebelum akhirnya pamit pergi untuk melaksanakan perintah sang tuan.

Sementara itu di tempat lain, langkah Sasuke terhenti saat sebuah suara berat penuh hormat memanggilnya. Bersamaan dengan Neji, keduanya menoleh kompak, mendapati seorang prajurit muda yang berlari mendekat ke arah mereka. Setelah member salam hormat, prajurit itu berkata, "Lapor Putra Mahkota, Yang Mulia Raja Fugaku memanggil Anda ke kamar peraduannya."

TAMAT - Moonlight MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang