keluhanku?

1 0 0
                                    

Waktu terasa begitu lama berjalan, semua seakan-akan ingin membuat ku merasakan begitu indah dan pahitnya perjalanan waktu ini. semua seakan-akan ingin menuntutku untuk merasakan hal yang tak aku sanggup lakukan, semua seperti menginkan aku sempurna dalam segala hal. aku ingin berhenti ditempat yang berbeda, tapi aku selalu berhenti ditempat yang sama. beberapa tahun yang lalu mental bahkan fisik ku hancur, keluarga, pertemanan, sekolah, lingkungan luar membuat ku kehilangan 90 persen mental ku, aku kehilangan semangat dalam hidup ku, aku trauma menjalani sisa hidupku bahkan aku ingin menghilanng dari dunia, aku ingin hidup ditempat dimana tidak ada yang mengenalku, kadang teman ku berkata bahwa aku harus kuat dan sabar, tapi andai saja aku memiliki mental yang kuat itu mungkinkah aku masih bisa mendapat kan separuh jijwa ku yang hilang? aku hanya menganggukkan kepala ku, saat mereka mengatakan hal yang seharusnya, tapi hati ku selalu menolaknya, karena apa? karna aku tau hanya aku yang merasakannya, dan tidak akan ada yang bisa menyembuhkannya selain diriku sendiri, aku pun tak tau apa yang harus aku lakukan aku hanya bisa menangis, megurung diri, menyikasa diri, bahkan aku tak peduli dengan kondisi tubuh ku yang sangat melemah, penyakit yang begitu banyak, ya..aku sudah sakit-sakitan dari umur ku 5 tahun, entah enapa selama itu aku selalu merasakan sakit dalam tubuhku, sangat sering izin sekolah karena sakit, sd,smp, bahkan SMA mereka semua menganggapku seorang yang penyakitan, ya hal itu tak dapat dipungkiri, karena hal itu memang benar, aku adlah wanita yang berpenyakitan. aku lemah dalam segala hal, saat aku ingin melakukan yang terbaik semua selalu salah dimata manusia. bahkan aku selalu saja dibuli karen seorang yang berpenyakitan dan lemah, mereka menjadikan ku bahan bulian karna aku lemah dalam fisik. dititik paling parah saat aku menginjakkan umur ke 17. aku benar-benar hancur, aku bahkkan menyakiti tubuhku yang sudah lemah itu. aku bingung harus melakukan apa, bahkan aku bingung birbicara apa kepada keluarga ku, aku merasa benar-benar sendiri tanpa adanya tujuan hidup bahkan aku menyalahkan keluarga ku sendiri karna mereka selalu menyakiti ku dengan kata-kata mereka. saat itu aku dinyatakan lulus, dan aku aakanpergi keluar kota untuk melanjutkan pendidikan ku, dan aku pikir ini adalah salah satunya agar aku dapat menyembuhkan diri ku, tapi aku salah kota itu malah membuat diriku sepenuhnya hancur, aku benar-bbenar ingin pulang saat itu, aku selalu menangis didalam diam ku, darah mulai bercucuran dari hidungku, kepala ku pusing, bahkan imun ku menurun, seakan-akan akhir hidup ku telah tiba, rasa sakit dikepala ku tak kunjung berhenti, darah ittu lebih sering keluar membuat ku lemas seperti kekurangan darah, aku kesakitan dan menahanya didalam kesendirianku. dan aku berencana akan berobat saat aku pulang nanti, sampai dimana waktunya aku pulang untuk sekedar melburkan rasa rindu ku pada keluarga dan rumah ku.aku menangiis saat mellihat keluarga ku, dan aku sadar bahwa keluarga ku lah yang benar-benar ada untukku dan aku sadar tujuan hidup ku adalah melihat senyum keluarku, membawa mereka kedalam kesuksesan dan aku harus semangat karena ada harapan orang tua ku dipundakku. saat itu umurku sudah genap 18 tahun menuju umur ke 19 tahun. mental ku seperti terkubur dalam dan meninggalkan pengisi kata dan keluhkuh untuk watu yang cukup dikatakan lama.aku bahagia, aku tersenyum, aku bahkan tak ingin pulang lagi kekota aku menuntut ilmu, aku ingin selalu disisi mereka, karna aku tau tempat aku pulang tempat ternyaman ku adalah di keluarga kecilku,tapi bulan agustus telah tiba bullan lahir ku dan bulan aku akan kembali kekota itu, tapi sebelum pulang aku pergi untu berobat, dan aku selalumemanjatkan doa, agar aku baik-baik saja walauh setengah hati ku menngatakan bahwa akan ada yang terjadi. semua tubuhku terhenti, aku ingin mengulang waktu lagi. ayah ku terdiam dia seperti bingung untuk mengatakan apa-apa. aku memiliki penyakit infeksi rongga mulut, dan kelenjer getah bening , benjolan yang ada pada leher ku. aku bingung harus melakukan apa. aku hanya dari keluarga yang sangat berkecukupan, yang artinya sulit untuk melakukan pengobatan, tapi ayah ku mendaftarkan aku 3 minggu proses pengobatan. dan aku pun hanya bisa tersenyum dan mengatakan bahwa aku baik-baik saja, dan mereka juga selalu mengatakan kepada ku bahwa aku akan sembuh dan itu tidak apa-apa, mereka menjalani hidup seperti biasanya seperti tak terjadi apa-apa.semuanya terasa mimpi bahkan saatnya aku pulang, saat itu tangisan ibuku sangat menyayat hati ku, dia sangat takut melepaskan aku, dia takut kehilangan ku, yang artinya mereka juga tau seberapa bahayanya peyakit itu. 2 minggu lalu aku tak bisa makan bahkan aku hanya bisa memakan cairan itu. obat yang sangat banyak, bahkan saraf otak ku pun menolak saat aku meminum obat itu, obat itu bahkan tak tertelan, aku muak melihat obatnya, tapi demi keluarga ku aku harus meminumnya. sampai dikota ini, aku mulai menjalani hidupku lagi, seakan semua baik-baik saja, tapi satu kegiatan itu membuat ku drop kembali. aku cape ya tuhan, bahkan kau mengundurkan diri, tapi mereka seperti tak mau mengerti, aku sakitt, mereka tak merasakan apa yang aku rasakan, kenapa mereka tak ingin aku keluar dari kegiatan itu, padahal aku hanya ingin menjafga tubuhku, aku ingin menyayangi tubuhku walau hanya sekali,tapi mereka menuntutku untuk menjalaniinya walau aku sakit, mereka memaksa ku. aku capekkk, aku ingin berhenti, aku ingin terlihat baik-baik saja, tapi hal itu tak memungkinkan lagi wajah kasihan mereka, aku membencinya, tapi apa mereka punya hati? iya benar aku lemah, bahkan luka yang ingin aku sembuhkan belum juga kering yang bahkan terluka kembali. aku hanya ingin mereka membiarkan aku membuat keputusan tanpa ragu, tapi mereka malah membuatku kebingungan, bahkan mereka tak membiarkan aku untuk beristirahat, apa yang harus aku lakukan, aku terlalu takut dan lemah, aku benci manusia seperti mereka yang ingin memaksakan kenhendak mereka sendiri tanpa memikirkan kehendak orang lain, aku benci mereka yang menasehati orang lain dengan menggambarkan kekmampuan masing-masing, padahal kemampuan manusia sangat lah berbeda-beda, dan mereka selalu berkata bahwa aku diposisimu aku akan membuat keputusan bertahan, andai, andai saja memang benar-benar bisa kehidupan dirasakan orang lain, aku ingin pindah kehidupan ku. tapi tidak dengan keluarga ku, jika bisa aku ingin lahir dari rahim ibu ku lagi dan digendong oleh ayah ku lagi, dan bermain-main bersama-sama saudara ku yang sekarang ini.

aku ingin kembaliiii..aku takut bahwa aku akan menyakiti diriku lagi.

Kata KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang