Their First Time

3.3K 270 11
                                    

Sebenarnya ukuran payudara Sakura adalah yang paling kecil di antara seluruh teman sekelasnya. Namun, Sasuke tidak bisa menghilangkan nafsu yang selalu menggebu-gebu di dalam dirinya tiap kali melihat gadis itu dalam seragam olahraganya yang ketat dan menempel pas di tubuhnya yang ramping.

Tangan Sasuke spontan bergerak-gerak seolah sedang meremas sesuatu. Kepalanya mulai membayangkan hal-hal yang menjijikkan dengan Sakura sebagai objeknya yang sempurna. Beruntung gerakannya itu tidak disadari oleh teman-temannya yang lain. Apalagi kini dia bisa merasakan bahwa adik kecilnya tiba-tiba menegang. Terutama ketika melihat Sakura yang berjalan menuju garis start dengan penuh percaya diri.

Merasa dia bisa saja melewari batas, Sasuke mencoba mengalihkan pikirannya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya berulang kali lalu menarik nafas untuk menenangkan ketegangan seksual yang mulai berapi-api di dalam tubuhnya.

Sementara itu, matanya awas memperhatikan gerakan Sakura yang kini sedang luwes berlari zig-zag menghindari rintangan sebelum akhirnya melakukan lompatan jauh dan mendarat dengan anggun.

Sontak, akibat postur tubuhnya yang berdiri sempurna walaupun setelah melakukan sesuatu yang menyulitkan, gadis cantik itu mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh siswa laki-laki di sana.

"Dia memang cocok jadi bahan masturbasiku tiap malam." Bisik Sai yang matanya seolah akan meloncat memandangi Sakura yang sekarang berjalan bak model menuju teman-temannya dengan wajah penuh senyuman.

Ucapan Sai itu membuat Sasuke menghadiahinya sebuah sikutan tepat di perut hingga sahabatnya itu mengaduh.

"Dia punyaku!" Ancam Sasuke dengan matanya yang menyala tajam. "Berhenti menggunakannya sebagai bahan imajinasimu yang menjijikkan itu. Kau gunakan si pirang saja!"

Sai mendecih. Jika bukan karena dia takut pada Sasuke, dia jelas akan memberikan perlawanan sekarang. Tapi dia bisa apa? Lawannya adalah Uchiha Sasuke yang sekarang hanya beberapa langkah lagi hingga benar-benar menjadi kekasih Haruno Sakura.

"Sakura memang yang terbaik. Justru ukuran payudaranya yang terbaik di antara yang lain." Seloroh Naruto. Sepertinya dia belum mengetahui nasib Sai setelah berbicara macam-macam tentang Sakura. "Maksudku, lihatlah! Seragamnya menempel sempurna di tubuhnya dan membentuk payudaranya. Kakashi sialan! Dia bisa melihatnya dari dekat!"

"Matamu juga jangan jelalatan!" Desis Sasuke. Dia paham kalau dirinya tidak akan bisa menghentikan semua laki-laki yang bernafsu pada Sakura, tapi setidaknya dua orang yang paling dekat dengannya ini harus lebih dulu mendapat pelajaran. "Kau lebih suka milik Hyuuga yang sebesar melon itu kan?"

Wajah Naruto bersemu merah. Beberapa hari terakhir dia memang kerap kali membayangkan betapa nyamannya jika bisa memegang buah dada sahabat Sakura yang lain. Si Hyuuga Hinata yang selalu tertunduk tiap kali berjalan padahal punya tubuh seksi bagai gitar Spanyol.

"Milik Hyuuga sangat luar biasa." Ucap Naruto sambil melirik pada Hinata yang sekarang sedang bersiap-siap untuk melakukan gilirannya. Sayang sekali seragam olahraganya kedodoran. Seperti disengaja untuk menutupi asetnya yang menjadi kesukaan banyak kaum laki-laki.

"Huh! Dasar bajingan." Desis Sasuke lagi yang segera mendapat tatapan kesal dari kedua sahabatnya.

"Kau sebut dirimu apa kalau begitu?" Bisik Naruto takut-takut.

"Persetan." Balasnya tenang.

Matanya kembali mengawasi Sakura. Gadis itu duduk berderet dengan deretan siswi lain yang jadi terlihat biasa saja setiap ada Sakura di sekitar mereka.

Gluk. Sasuke menelan ludah. Tubuh Sakura membuatnya bisa jadi gila bahkan di saat seperti ini.

"Ahh... sialan!" Ucapnya pelan. Bayangan kejadian di antara mereka berdua minggu lalu terputar kembali di kepalanya.

(VOL. 3) SASUSAKU ONESHOT COLLECTION - Love And Lust ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang