Identitas Palsu

6 0 0
                                    

Enjoy....

.

.

.

Ruang UGD tempat dimana Luna diperiksa, terlihat cukup kacau akibat kehebohan yang ditimbulkan seorang perawat yang terkejut akibat regenerasi yang terjadi pada tubuh bagian dalam Luna. Bagaimana tidak, retakan pada tulang dada dan tulang rusuk yang hampir menusuk liver si gadis biru, sembuh secara tiba - tiba. Bahkan seorang Hero atau yang masih training saja pasti membutuhkan waktu untuk melakukan penyembuhan mandiri, tidak dengan waktu sesingkat ini.

"Gadis ini benar - benar memiliki malaikat pelindung, aku tidak pernah melihat kasus seperti ini sebelumnya" komentar itu keluar dari dokter yang menangani Luna.

"Ada apa sensei?" tanya Hawks penasaran dengan ucapan sang dokter ahli bedah.

"Barusaja, salah satu perawat kami menginfokan jika pasien yang anda selamatkan sudah sembuh total, dan lagi retakan di tulang dada juga tulang rusuk yang hampir menembus livernya sudah kembali seperti semula, seakan - akan tidak pernah terjadi luka fatal seperti itu" jelas sang dokter dengan wajah kebingungan yang kentara.

Hawks jadi bingung antara heran, tapi juga lega. Heran dengan penyembuhan instan yang terjadi pada tubuh si gadis, tapi juga lega karena kekhawatiran si pria bersayap tidak terjadi.

"Lalu sekarang bagaimana keadaannya sensei?" tanya Hawks berusaha menekan rasa cemasnya, paling tidak ia harus memastikan kalau gadis biru itu baik - baik saja sebelum ia mengurus semua administrasi dan kembali bekerja.

"Dia sudah sembuh total, hanya tinggal menunggu gadis itu sadarkan diri. Kami barusaja memindahkannya keruang VIP, untuk jaga - jaga sekiranya kejadian ini tidak diketahui Villain" Hawks hanya mengangguk menyetujui dengan ekspresi serius.

Ya, informasi berharga seperti ini tidak boleh sampai bocor, apa lagi sampai diketahui oleh Villain, tidak akan ada yang tau perbuatan buruk apa yang akan para Villain lakukan jika mengetahui keunikan seperti ini pada orang lain, terutama terkait penyembuhan secara instan.

.

.

.

Skip

Hawks baru saja menyelesaikan pekerjaannya tepat ketika hari telah menunnjukkan sore hari, pria bersayap itu baru saja dikabari oleh pihak rumah sakit yang merawat Luna, mengatakan jika gadis itu baru saja siuman.

Tanpa babibu, sang hero bersayap langsung terbang menuju rumah sakit yang ia percayai untuk merawat gadis serba biru itu, perjalanan terbilang singkat karena tempat Hawks berpatroli tidak begitu jauh dari rumah sakit tersebut. Begitu mendarat, Hawks langsung berjalan ke kamar VIP lantai lima rumah sakit menggunakan lift.

Begitu sampai disalah satu kamar dengan nomor 5-4, Hawks mengetuk pintuterlebih dahulu sebelum masuk.

'You've got the chance to see the light
Even in the darkest night
And i'll be here like you were for me
So just let me in..'

Baru juga, sang pahlawan bersayap merah itu memasuk kamar tersebut, ia mendengar sebuah lantunan nyanyian yang lembut dan terdengar manis.

Diatas tempat tidur pasien, ia melihat sosok gadis yang diselamatkannya berada dalam posisi duduk sembari melihat keluar jendela. Ia baru mengetahui jika gadis tersebut bisa bernyanyi dengan sangat merdu, jika dilihat lebih baik lagi, rambut biru panjang gadis itu memiliki warna biru yang indah dan elok dipandang. Dari belakang saja sudah seindah ini, bagaimana jika ia melihat wajahnya yang asli dengan kesadaran penuh.

'Cause I see your monsters I see your pain
Tell me your problems I'll chase them away
I'll be your lighthouse I'll make it okay
When I see your monsters I'll stand there so brave

Queen AngelWhere stories live. Discover now