Bulan yang dihukum

7 0 0
                                    

.

.

.

Wosh, fhow, srak

Dimalam yang dingin ditemani sinar bulan, sosok siluet putih biru bersayap tipis bagai sutra mengembang, melayang sangat cepat menuju sekumpulan mayat hidup yang hanya bergerak random seperti boneka, menebas kepala dengan pedang birunya tanpa mengindahkan perasaannya yang semakin lama semakin tersakiti kala ia kembali memisahkan leher dan tubuh itu tanpa ampun. Tak ada lagi kehidupan di dunia yang telah hancur, semua manusia yang dulunya hidup damai dengan dinamika yang stabil, kini telah berubah menjadi sekumpulan mayat hidup yang tak bisa melakukan apapun selain memakan sesama bangsanya.

Luna Sakumi, orang yang bertanggungjawab atas musnahnya seluruh manusia di bumi, berkat kerakusannya, dan hasrat akan penelitian yang lebih tinggi dibanding manusia normal pada umumnya, membuat sang bulan buta, sehingga membuatnya melakukan penelitian ilegal dengan membangkitkan manusia yang telah mati.

Tapi sayangnya, penelitian tersebut gagal akibat kecerobohan asistennya yang salah memberikan serum yang seharusnya untuk hewan predator justru diinjeksikan pada mayat yang sedang diteliti. Mayat tersebut memang berhasil dibangkitkan, namun bukannya manusia yang bangkit, justru makhluk mitos yang hanya ada di film yang bangkit.

Ya, apa lagi jika bukan mayat hidup atau sebut saja Zombie. Zombie tersebut menyerang seluruh asisten Luna yang berada di dalam lab rumah sakit miliknya, meski sudah dilakukan pencegahan, mayat - mayat tersebut justru menyerang semua orang bagai virus penyakit. Akibatnya, manusia diseluruh bumi musnah dalam sekejap hingga hanya menyisaka Luna seorang yang diberi kemampuan khusus oleh Sang pencipta dunia untuk mengirim semua manusia yang berubah menjadi Zombie ke alam baka, sebagai bentuk penebusan dosa si gadis bulan karena telah berusaha menyaingi kekuasaan Sang Maha Besar.

"Luna hati - hati, sepuluh meter didepan akan ada Zombie lain!!" seru seekor siluman harimau putih memperingati.

"Bagus, terimakasih atas infonya Leo" ujar Luna, kemudian kembali melesat terbang dengan cepat sambil memegang erat pedang birunya, tentu saja sang siluman harimau putih bernama Leo, bisa mengejarnya.

'Ini yang terkahir, setelah sekumpulan mayat hidup ini musnah, aku akan bisa mati dengan tenang. Pintu neraka sudah ada didepan mataku, aku akan menerima semua konsekuensi atas apa yang telah kulakukan' batin Luna dengan senyum tipis di wajah cantiknya, senyum yang siap menerima kematian dan siksaan atas dosa terbesarnya di neraka.

Sedangkan sang teman yang melihat senyum dari gadis yang ada disampingnya terlihat tidak senang, meski ia tau, gadis biru itu tetap akan jatuh ke neraka tas perbuatannya. Sedih memang, tapi mau bagaimana lagi, jika itu yang dipilih teman birunya maka ia tidak bisa melakukan apapun.

Whosh, Sring, Cresss, Bruk

Suara tebasan dan kepala yang jatuh kembali mewarnai malam mencekam yang hanya ada si gadis bulan sebagai manusia satu - satunya yang hidup, temannya yang merupakan pelindung selama Luna melakukan clear area, menatap sang gadis dengan penuh prihatin. Leo tau, bahkan lebih tau jika teman birunya ini merasa bersalah, tapi ia tidak bisa melakukan apapun selain menemani sang sahabat dalam misinya. Ia hanya bisa berdoa akan keselamatan Luna, agar Yang Maha Kuasa berkenan mengampuni sahabat birunya ini.

Satu Zombie terakhir di tebas dengan sangat sadis oleh sang nona bulan, meski wajahnya terlihat dingin, Leo sangat tau, jika sahabatnya sedang menahan rasa sakit untuk yang kesekian kalinya selama 100 tahun. Ekspresi itu sangat dingin, tapi mata biru kristanya tdak bisa berbohong. Mata itu memancarkan luka yang dalam, rasa penyesalan juga frustasi, hanya sekali lihat, Leo sudah tau jika temannya ini sudah mencapai batas maksimal kemampuannya.

Queen AngelWhere stories live. Discover now