Enjoy.....
.
.
.
Pagi hari yang cerah, menyambut kota Musutafu, lebih tepatnya sebuah rumah bergaya moderen dengan beberapa corak elang menghiasi. Seorang pria bersayap masih tertidur lelap dalam balutan selimut yang hanya menutupi area pinggang sampai kaki, sedangkan pinggang ke atas hanya ditutupi oleh sayap merahnya tanpa pakaian atas.
Pro Hero Hawks namanya atau lebih tepat dipanggil Takami Keigo, pria mutan burung tersebut masih nyelam dalam duania mimpinya yang indah, sampai hidung tajamnya mencium aroma wangi masakan yang sudah ia hafal sejak seminggu yang lalu. Ya, sekarang Keigo tidak tinggal sendirian dirumahnya yang cukup besar, dapur pria bersayap tersebut kini berfungsi dengan semestinya sejak ada penghuni baru dirumahnya.
"Bangun pagi seperti biasa ya, meski kusuruh bergantian mengutus rumah dia tidak akan mendengarkan." gumam Keigo yang terbangun akibat aroma masakan yang harum, ia segera bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu bersiap dengan pakaian heronya tanpa memakai jaket, hanya ia sampirkan di bahu lalu berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan yang tidak begitu jauh dari kamarnya di lantai dua dengan dapur.
Bisa ia lihat sosok gadis biru yang kini menguncir rambutnya ala pony tail sedang menata masakan yang baru saja matang, tubuh rampingnya dibalut oleh baju jersey yang sedikit berbeda dari jersey kebayakan. Rok pendek dengan celana yang lebih panjang dari roknya berwarna biru muda, kaus putih yang ditutupi jaket berwarna sama dengan bawahannya, stoking hitam yang hampir bersentuhan dengan celananya dengan cela sebanyak sepuluh centi meter. Penampilan tersebut sempat membuat pikiran Keigo pergi entah kemana, namun ia langsung sadar dan cepat - cepat menggelengkan kepalanya, mengembalikan akal sehatnya yang sempat hilang.
'Astaga, apa yang ku pikirkan.... Sadar Keigo, dia masih gadis, masih anak sekolah... Tapi salahnya juga kenapa pakai baju yang mengundang predator begitu, mana badannya sexy lagi... Astaga berhenti berpikir mesum...' jerit Hawks frustasi.
Ini lah kegiatan Keigo selama seminggu bersama sosok gadis yang tengah menyiapkan sarapan, entah sudah berapa kali ia di buat hampir hilang kendali akibat penampilan si gadis biru yang mampu mengundang sisi liarnya.
'Yah setidaknya dia hanya memakai baju normal' Batin Hawks sambil berjalan kearah ruang makan.
"Oh, Terbangun sereti biasa Takami-san?" ternyaan itu berasal si gadis biru yang ternyata adalah Luna.
"Begitulah, masakanmu selalu menjadi alaramku untuk segera bangun" balas Hawks dengan senyum jahilnya.
"Dasar, padahal masakanku biasa saja?!" kesal Luna main - main menampilkan ekspresi sedikit menyindir, sudah terlampau bisa ketika mendengar godaan yang keluar dari mulut si pria bersayap.
"Tidak perlu menyindirku Blue Angel, masakanmu selalu membuatku merasa berada disurga" balas Hawks kali ini jujur dari hati.
" Oke terserah, sekarang duduk, kita sarapan" ujar Luna masih dengan senyum mengejeknya mengakhiri percakapan, jika diteruskan maka percakapan mereka tidak akan pernah selesai.
Begitu Hawks menempati salah satu tempat duduk di meja makan yang menghadap pada Luna, keduanya langsung memulai acara sarapannya dengan tenang meski masih diselingi dengan obrolan ringan.
*Skip selesai sarapan
Luna sedang mencuci peralatan bekas sarapannya dengan Hawks, sedangkan si pria bersayap sedang membaca laporan diruang tengah, ditemani dengan secangkir kopi susu buatan si gadis serba biru.
Selesai mencuci peralatan makan sekaligus mengeringkannya, Luna segera berjalan kearah Hawks yang ternyata barusaja membenahi berkasnya di ruang tengah. Melihat si gadis serba Biru yang berjalan kearahnya dengan membawa tas kecilnya yang hanya ia sampirkan di bahunya, Hawks yang sejak awal selalu hapir kehilangan kendalinya yang hampir membuatnya melakukan pelecehan pada 'gadis dibawah umur,' dibuat memerah oleh kadar keimutan Luna yang tiada bandingnya.
YOU ARE READING
Queen Angel
FantasyMemiliki julukan pemusnah zombie membuat Luna Sakumi menanggung beban yang berat, namun sayang, ia tak akan bisa mati dengan tenang sebelum melakukan clear area di seluruh dunia. Meski begitu, ia tak mengeluh sedikitpun. Dibantu oleh roh temannya ya...