DN 1 - HARI KELULUSAN

347 27 4
                                    

HOLLA SELAMAT DATANG DI SAQUEL MY FRIEND MY HUSBAND!
Maaf yaa, saquel baru aku up! hehehe :v

GIMANA NIH KABARNYA?
Sebelum lanjut baca yuk tinggalkan jejak, penuhi kolom komentar dengan emoticon (✨)
Jangan lupa vote juga ya!

MANA SUARANYAA!
ASKOT MANA AJA NIH KALIAN?
RAMAIKAN PART INI YA🤍

LANJUTT CUSS BACA, SEMOGA SUKA YA🙌
.
.
.

Kebaya model syar'i melekat sempurna di tubuh Najla Zafira Diwangga yang hari ini menjemput gelarnya tepat di umur 22 tahun sebagai lulusan terbaik di fakultasnya. Riasan tipis yang menambah aura kecantikannya membuat sang adik keheranan sebab wajahnya tak mudah dikenali.

"Ibu... itu onty kah?" Berkat pertanyaan Naufal, Najla dan Nafisa sama-sama menoleh ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka, tidak ada satupun orang di sana, lalu siapa yang Naufal sebut onty?

"Onty Mai atau Onty Ais gak kesini Fal." Najla berbicara membuat bocah kecil yang berumur 5 tahun itu kebingungan sembari menatapnya. Detik berikutnya Nafisa tertawa. "Ya Allah Naufal... itu Mbak Najla Nak."

"Memang mbak tambah cantik ya kan Dik?" Najla bertanya penuh percaya diri.

"Tambah jelek Mbak!" Naufal lalu tertawa sembari menatap Najla yang memasang raut cemberut. "Dasar bocah tengil!"

***

Andai saja di rumah, ia yakin dandanannya sudah hancur akibat menangis karena ulah sang kakak.

"Dik, selamat ya atas kelulusannya."

"Mas beneran gak datang?"

"Mas piket, susah izinnya kalau mendadak."

"Hilih bilang aja malas, Najla udah sampaikan dari dua hari kemarin kalau mau wisuda, mas aja yang malas urus izin, tega banget gak sayang lagi sama adiknya yang cantik ini...."

"Najla Zafira...." Najla kembali menangis di dalam toilet ketika namanya disebut.

"Apasih Mas, sekali aja gak bisa apa datang buat nemuin Najla." Sambungan telepon di putuskan olehnya, malas sekali mendengar alasan-alasan Najmi yang sejak dulu sama saja.

Ia menatap cermin di depannya, merapikan riasannya lalu bergegas kembali ke ruangan tempatnya melangsungkan prosesi wisuda dengan sedikit kesal berakhir menyenggol seseorang saat berada di lorong penghubung. "Eh, maaf Mas, gak sengaja." Najla mengambil jam tangan milik pemuda itu yang tadi melayang jauh di depannya.

"Magister Pendidikan. Nadhif ---" Ia sempat membaca sekilas ijazah yang ada di tangan pemuda itu. "Maaf ya Mas, saya buru-buru, saya duluan. Nanti kalau memang ada kerusakan sama jam tangannya, Mas bisa hubungi saya lewat kartu nama ini, permisi."

Pemuda itu menerima jam tangannya bersamaan dengan kartu nama yang membuatnya menyinggungkan senyum. "Najla Zafira Diwangga."

"Masyaallah cantiknya... astagfirullah."

"Hayo ngapain Abang disini." Ia tersenyum tipis menatap adiknya. "Prosesi wisuda sarjana belum mulai 'kan, kenapa kamu keluar?"

"Fakultasku sesi 3 Bang."

"Jadi sekarang fakultas apa?" Adiknya menggeleng tidak tahu. Padahal ia berharap lebih untuk mengorek informasi.

DOUBLE NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang