5. Kejar Dunia, Lupa Akhirat

24 3 0
                                    

❝Wahai diri yang sibuk mengejar keduniaan, berlenggok penuh kesombongan yang menjengkelkan ... percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan meski diri ini terlalu memuakkan. Saat semua ditinggalkan ... mata terpejam oleh kenyataan, butir-butir kapas menutup indera pendengaran dan pernapasan, bibir pucat menjijikkan, tubuh kaku kedinginan yang dibalut putihan sebelum dimasukkan ke dalam kuburan yang dianggap tempat ternyaman bagi mereka yang diistimewakan. Hanya amal kebajikan yang bisa diandalkan agar tidak dirundung ketakutan.

Lantas apa yang diri ini banggakan saat bahkan tidak yakin bisa mempertanggungjawabkan segala hal yang telah dilakukan selama masa kehidupan?

Jangan putus harapan!
Hidup jangan berlebih-lebihan, perbanyaklah mengingat kematian dan membaca Al-Quran di sisa embusan pernapasan agar terhindar dari penyesalan di hari kemudian. Selagi waktu bukan angan ... mari berlomba-lomba bersama para pendosa lainnya untuk kembali pada Yang Maha Menciptakan agar memperoleh pengampunan dan keselamatan.❞

***

❝Perbanyak ingat mati agar hati tidak mati.

Wahai diri, ayo sadari dan renungi. Kematian adalah masa depan dari Sang Ilahi yang hakiki sekaligus teguran yang menyakiti hati. Lihatlah pantulan diri ... ingatlah akan segala perilaku merugi, lisan mencaci lalu tamparlah diri dan pakailah kacamata hati agar tidak lagi menyombongkan diri.

Karena ada pertanggungjawaban dan balasan atas segala hal yang dimiliki dan perilaku pribadi.

Janganlah sibuk mengejar dunia yang tidak pasti sedang ada akhirat yang menanti sanubari. Janganlah memperkaya diri dengan sesuatu yang tidak dibawa mati. Janganlah berlenggok sesuka hati bak seekor burung merak yang tinggi arogansi, sedang dosa menumpuk dan menjerit ingin dihabisi. Janganlah merasa paling benar dan ingin menang sendiri karena itu bisa berpotensi melukai.

Jadilah pribadi yang mawas diri, selalu intropeksi dan koreksi diri tanpa tapi agar perasaan sesal tidak menggerogoti di kemudian hari.

Saat nyawa telah sampai di kerongkongan, tiada detakan pada nadi, ingin berubah pun tidak lagi berarti kecuali .... Ya Rabbi mengkhendaki hal lain terjadi.

Hei, saudara-saudari ... mohon maafkanlah segala perilaku keji yang pernah dilakukan diri ini.❞

***

❝Untukmu yang mempercayaiNya dan adanya akhirat, semoga Sang Pengangkat Derajat memberkahi kehidupanmu dengan curahan nikmat dan rahmat.❞

Beautiful QuoteSea25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang