Capitolo 39

40 2 0
                                    

Seminggu kemudian..

Chaeryoung pun memulai kerjaan barunya yaitu sebagai bagian akuntan di perusahaan Felix. Walaupun ada kesulitan, tetapi Chaeryoung berusaha untuk beradaptasi dengan pekerjaan barunya.

"Chaeryoung, bagaimana? Apa kau mengalami kesulitan?" tanya Felix.

"Uhm, tidak koq Felix. Eh! maksudku.. Sajangnim." jawab Chaeryoung kaku.

"Hahaha, santai saja. Panggil namaku langsung juga tidak apa-apa. Tenang saja, kalau kau butuh bantuan kau bisa bertanya padaku atau Yeosang juga." ujar Felix sambil tersenyum.

"Terima Kasih bantuannya Felix."

Felix hanya mengangguk sebagai respon. Tiba-tiba Chaeryoung mendapatkan telepon dari sang kakak sulung, Lee Sangyeon.

"Halo?.... ya kak? Aku sedang di kantor baru. Ada apa?... Yak! Ish oppaaaaaa!!!! Hans itu.. eh!..." perkataan Chaeryoung terhenti sambil memandang Felix dengan malu.

Felix tersenyum geli ketika mendengar Chaeryoung menyebut nama kakak kembarnya. Jujur saja, Felix sangat setuju jika Chaeryoung menjadi kakak iparnya. Chaeryoung wanita yang baik, tegas, lugu dan pintar. Felix merasa, Chaeryoung bisa menjaga dan membimbing Hans dengan baik.

"Wah.. ternyata...." Ganggu Felix.

"Uhm.. m-maaf Felix. Aku.. angkat telepon kakakku dulu. Permisi." Ucap Chaeryoung salah tingkah.

Chaeryoung pun keluar dari ruangan tersebut dan berbicara di luar ruangan itu.

"Hahaha, Chaeryoung polos sekali. Tapi tidak apa. Dia cocok dengan kakak kembarku. Sama-sama polos dan lucu. Hehehe." Ucap Felix dalam hati sambil melihat Chaeryoung yang berjalan keluar ruangan tersebut.

"Ish! Oppa! Jangan begitu.. aku sedang diaudit oleh Felix. Dia adik kembar Hans. Memangnya ada apa oppa? Kenapa oppa tiba-tiba menanyakan kabarnya?..... huh?! Papa dan mama ingin bertemu dia? Aduh! Uhm... aku tidak tau bagaimana cara bilangnya... Ish! Oppaaaaaa!!  Tidak mungkin aku bilang mau ajak dia untuk mengamar. Eh maksudku melamar... Baiklah aku coba tanyakan pada mereka nanti... Ok oppa! Bye bye..." Percakapan ditutup oleh pihak Sangyeon.

"Kau menelepon siapa Lee Chaeryoung?" Tanya Hans yang tiba-tiba berada di belakang Chaeryoung.

Chaeryoung sontak terkejut mendengar suara Hans.

"H-Hans... uhm.. tadi.. kakak sulungku meneleponku. Hehehe.. ada apa Hans?" Tanya Chaeryoung.

"Oh.. hehehe.. uhm. Aku.. mau.. uhm.. makam.. eh maksudku.. makan.. iya.. makan siang.. apa kau sibuk?" Tanya Hans balik.

"Hehehe.. aku kira kenapa. Tidak koq, tapi.. aku izin dengan Felix dulu ya." Jawab Chaeryoung polos.

Hans hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Chaeryoung pun masuk ke ruangannya dan meminta izin pada Felix.

"Uhm.. Felix.. aku.. izin makan siang boleh?" Tanya Chaeryoung ragu.

"Dengan siapa?" Tanya Felix dingin.

"Uhm.. dengan.. Hans. Dia menunggu aku di depan ruangan." Jawab Chaeryoung sedikit takut.

"Suruh dia masuk dulu." Ujar Felix sambil sedikit menahan tawa.

Chaeryoung pun memanggil Hans untuk masuk.

"Felix, ada apa?" Tanya Hans.

"Beraninya kau lebih mengajak Chaeryoung makan siang dari pada aku adik kembarmu." Jawab Felix sambil memanyunkan bibirnya.

"Astaga anak ayam cemburu rupanya. Hehehe... ayo kita makan siang. Ada Yeji dan Jiyoon juga nanti. Kak Yeosang menyusul, katanya dia masih menego dengan vendor." Ujar Hans.

Inseparable TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang