Sore ini saya berkesempatan mengunjungi pasar yang berada di daerah Tanjung Karang Pusat ini. Sesampainya saya di lokasi, mata disuguhkan dengan aktivitas setiap insan yang sibuk dengan urusannya masing-masing sembari berlalu lalang bak alang-alang. Kemudian perhatian saya teralih pada tumpukan mangga segar yang dipajang oleh pedagang. Membayangkan rasa manis di setiap gigitan mangga, membuat saya ingin membelinya.
Deru mesin kendaraan bagai ombak yang menggulung ke daratan. Terik matahari tak menyusutkan semangat demi sesuap makan. Bising bicara mereka menyergap indra pendengaran. Begitulah gambaran kehidupan di lingkungan pasar ini. Memiliki cerita khas di setiap sudutnya.
Ketika memasuki Pasar Bambu Kuning saya disambut dengan pemandangan debu yang menumpuk di setiap sudut bangunan, sampah berserakan, bahkan kurangnya ventilasi yang menyebabkan sesak pada organ pernapasan. Selain itu, saya juga merasakan pelayanan yang ramah dari setiap karyawan kios yang menawarkan dagangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendung di Atas Terik
Short StoryCerita ini ditulis pada 11 November 2022 berlatar tempat di Pasar Bambu Kuning. Berkisah tentang seorang wanita tua dan kerasnya kehidupan baginya. Dengan ditulisnya cerita ini, saya harap akan semakin banyak manusia yang saling menghargai. Bandar L...