Setelah pulang dari pemakanan tadi, Kahfi sedikit lebih tenang. Namun anak itu masih tidak banyak bicara.
"Ingin sesuatu?" Tawar Azaska mencoba mengembalikan mood Kahfi.
"Gak mau." Jawab anak itu.
"Hai Zas." Sapa wanita yang waktu itu. Belia.
"Ya? Kita ketemu lagi Lia." Jawab Azaska ramah.
Kahfi yang melihat wanita itu 'lagi' membuat mood nya makin turun. Anak itu tidak membuka suara dan langsung berniat pergi.
"Kemana kamu?" Tanya Azaska mencekal pergelangan tangan Kahfi.
"Lepas, urus aja pacar lo itu." Jawab nya judes.
"Siapa lo Zas?" Tanya Belia.
"Pacar gue." Jawaban itu membuat Kahfi serta Belia terbelalak kaget.
"Cowo mungil ini pacar lo?" Tanya Belia dengan kaget. Sedangkan Kahfi menatap Belia jengkel.
"Mau gue pacar nya kek, anak nya kek, selingkuhannya kek. Urusannya apa sama lo?" Sambar anak itu dengan kesal.
"Santai baby boy. Kau memang cocok menjadi pacar Pria dingin ini."
"Apanya yang dingin, mesum begitu." Balas Kahfi.
"Bukan saya yang mesum, memang kamu yang terlalu binal."
"Gak boleh diumbar!" Ucap Kahfi berjinjit untuk membekap mulut Azaska.
"Dia gemes banget Zas." Ucap Belia hendak mencubit pipi Kahfi namun ditepis oleh Azaska.
"Jangan sentuh."
"Posesif amat."
Sibuk dengan dunia mereka berdua, Kahfi malah duduk selonjoran di jalan sambil memukul-mukul pelan kakinya. Penat cuk.
"Baby boy, mengapa duduk disitu?" Tanya Azaska.
"Kaki gue penat ajg berdiri mulu dari tadi." Ucap nya sinis.
"Ayo pulang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kahfi Meet Om Duda [BxB | End] TERBIT
Short Story"ANAK ANJING!" "Anak anjing yang kamu sebut itu anak saya." "Bercanda Om," •••••••• "Duda! Coklat gue di curi temen!" "Ambilah, mengapa mengadu kepada saya?" "ANJING LO YAH!? GAK DAPAT JATAH SELAMA 1 BULAN!" "Hey! Ini cuma perkara coklat!" "Tuh co...