Bab 6 :: Cemburu

3.9K 340 3
                                        

Hari ini, jam pelajaran pertama di sekolah kosong. Belum ada guru yang masuk ke dalam kelas, dan suasana di dalam ruang kelas terasa santai. Para siswa yang biasanya sibuk dengan tugas dan pelajaran, kini justru asyik mengobrol, bermain ponsel, atau saling bercanda. David, yang semalam begadang hingga larut untuk menyelesaikan tugas, merasa kantuk yang luar biasa. Matanya terasa berat dan penglihatannya mulai kabur.

Dia menyandarkan punggungnya ke dinding kelas yang dingin dan menutup matanya sejenak, berharap bisa mencuri waktu tidur sebelum pelajaran berikutnya dimulai. Saat melihat sekeliling, ia memperhatikan Rendy yang duduk bersila di lantai dengan ponselnya, tampak asyik scrolling media sosial. Dengan langkah goyah, David berjalan menghampiri Rendy dan duduk disebelahnya dengan tarikan napas panjang, memperlihatkan betapa lelahnya ia.

"Lo mau tidur, lek?" tanya Rendy tanpa mengalihkan pandangannya dari layar. Suara Rendy yang lembut mengingatkan David betapa nyaman berada di sampingnya.

David mengangguk, matanya perlahan terpejam. "Jam berapa emangnya lo malam tadi tidur?" Rendy bertanya, akhirnya menatap kearah David.

"Jam 2" Ujarnya, dan tanpa ragu, David menaruh kepalanya di paha Rendy. Perasaan hangat langsung mengalir, seolah semua kelelahan semalam sirna seketika.

Rendy mengusap-usap rambut David dengan lembut. Daya tarik yang ada di antara mereka semakin menguatkan ikatan persahabatan yang telah terjalin. David merasa nyaman, dan Rendy merasakan tanggung jawab untuk menjaga sahabatnya agar tetap nyaman.

Sementara itu, waktu berlalu, dan suasana kelas semakin hening. David merasa dunia di sekitarnya perlahan memudar. Suara-suara di kelas menjadi samar, dan ia terhanyut dalam tidur yang nyenyak. Dalam mimpinya, ia melihat gambaran tentang Rendy, senyuman manisnya, tawa riangnya, dan momen-momen kecil yang mereka lewati bersama. Momen-momen itu seolah mengingatkan David betapa berartinya Rendy baginya.

.

Setelah beberapa saat, suara bel berbunyi, membangunkan David dari tidur nyenyaknya. Ia membuka matanya perlahan dan terkejut saat menyadari posisinya. Kepalanya masih berada di paha Rendy, wajah Rendy sedikit menunduk, menatap pada layar ponselnya yang berada tidak jauh dari wajah David.

Mata Rendy yang cerah seolah menyiratkan rasa sayang yang mendalam. David, dalam keadaan setengah terbangun, memutuskan untuk tetap diam, menikmati momen ini seolah-olah waktu berhenti. Dia menatap Rendy dengan penuh rasa cinta, berharap sahabatnya tidak menyadari bahwa ia sudah terbangun.

Dengan senyuman yang tak terlihat, David mengambil kesempatan ini untuk mendekat lebih jauh dengan Rendy. Jarak di antara mereka hampir tidak ada, dan dia merasakan kehangatan yang luar biasa. Ini kesempatan sempurna, pikirnya. Jika Rendy tau gue udah bangun, semua ini akan berakhir.

Rendy, yang tidak menyadari bahwa David sebenarnya sudah terjaga, terus fokus pada ponselnya, sesekali tertawa kecil melihat sesuatu di layar. Melihat wajah Rendy yang ceria, hati David bergetar.

Setelah beberapa saat, Rendy menatap David, dan dalam sekejap mata, keduanya saling memandang. Rendy akhirnya menyadari bahwa David sudah terbangun. "Eh, lo udah bangun, lek?"

David berpura-pura menguap, mencoba menutupi rasa canggungnya. "Gue tidur lama banget ya?" tanya David, berusaha mengalihkan perhatian dari perasaannya yang membuncah.

"Cukup lama" jawab Rendy sambil tertawa. "Gue udah scroll media sosial dari tadi. Lo beneran bisa tidur di mana aja."

David tersenyum, berusaha untuk tidak terlihat terlalu bersemangat. "Lo pasti bosen, kan? Gue bisa bayangin lo cuma scroll tanpa henti" godanya.

Rendy menggeleng. "Enggak juga. Gue juga liatin lo tidur," ujarnya dengan jujur. "lo keliatan manis."

Hati David berdegup kencang mendengar pujian itu. Meskipun Rendy mengatakannya dengan nada santai, ada sesuatu dalam cara Rendy memandangnya yang membuat jantung David berdebar. "Ah, lo juga manis" balas David, berusaha untuk tidak terlalu bersemangat.

Manis; Skyren (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang