satu

13 0 0
                                    

Ketemu lagi ni ! selamat membaca semua!

enjoy

🦋🦋🦋

Wawancara ini dibagi menjadi beberapa kelompok, aku memilih mewawancari kelompok yang dimana salah satu di antara mereka menarik perhatian ku.

Sebelum aku pergi melangkah, tiba tiba ada yang menepuk pundak ku dari belakang.

aku pun sedikit melompat karna kaget, Agh! ketum satu ini benar benar tidak bisa membuat ku tenang sehari saja.

"Abang ini! Ratu kaget tau! ada apa?" ucap ku dengan air muka bertanya.

"Hehe maaf maaf , abang mau membagi kelompok wawancara mu, Ratu kamu wawancarai kelompok yang disana ya" Setelah terkekeh ringan, bang Aji menunjuk satu kelompok di salah satu sudut ruangan sebelah kiri.

Mata ku pun mengikuti arah jari telunjuk nya menunjuk, sampai akhirnya pucuk di cinta bulan pun tiba.

Asik! Kebetulan juga ketum ku juga merekomendasikan kelompok yang memang dari awal ingin ku wawancarai, walau terkadang kami sering bertengkar karna berbeda pendapat tapi kali ini aku setuju dengan pendapat nya.

Walaupun, ya sebenarnya tanpa disuruh pun aku akan tetap memilih kelompok itu hahaha.

"Okiiee dokii pak ketum" Aku menyahuti perintah nya dengan semangat seraya bercanda sambil memberi hormat dan kemudian langsung melesat ke arah yang bang Aji tunjuk tadi.

Saat berjalan aku menoleh kebelakang dan melihat bang Aji yang hanya geleng geleng dan melemparkan senyum miris melihat ku.

"Huh! senyum macam apa itu, memang nya aku terlihat seperti sedang merencanakan kejahatan macam apa sampai senyum miris itu terukir di wajah nya?" ucap ku kesal dalam hati, dan kemudian milihat nya sinis dan akhirnya membuang muka dan kembali fokus melesat ke arah tujuan ku sedari awal.

Bukan apa apa takut nya jika aku tidak fokus, aku akan terjatuh mengingat aku sering sekali terjatuh akibat lantai keramik ruangan ini.

kan tidak lucu kalau sampai aku jatuh dan meninggal, kemudian berita di koran dan tv akan dipenuhi dengan berita ku, Viral gadis cantik tewas saat terjatuh di atas lantai, baiklah baiklah itu terlalu berlebihan.

Tibalah aku di kelompok yang sedari tadi ingin aku wawancarai, dan disini lah aku mewawancarai 5 orang yang sudah ada didepan ku.

"Hai semua sebelum mbak wawancarai kalian mbak mau kenalin diri mbak dulu, nama mbak Ratu Weasly kalian boleh panggil, mbak Ratu biar lebih deket" ucap ku sebagai sektum yang ramah nan cantik ini.

"hai mbak Ratu" ucap mereka berbarengan, tidak ku sangka bertemu dengan orang yang umurnya lebih mudah dari ku akan terasa lucu, ya walaupun mereka hanya mudah dari ku satu sampai dua tiga tahun sih.

Empat orang sudah aku wawancarai, dengan berbagai latar belakang dan Visi Misi yang selesai Vera, Dimas, Vito dan Wulan sampaikan.

Dan tibalah satu orang terakhir yang mulai berbicara

"hai mbak aku Januar Rival, mbak dan teman teman, bisa panggil aku Rival"dia adalah anggota terakhir yang harus aku wawancarai dan dia juga lah orang yang menarik perhatian ku dari awal.

Aku tidak munafik dia orang yang dapat dikatakan dengan istilah jaman sekarang yang kerap orang kotak kotak kan dengan suatu istillah, kalau tidak salah istilah nya apa ya ? ah iya setelah ku ingat ingat kembali istilah itu adalah istilah good looking! iya benar good looking.

Rival punya badan yang tinggi, kira kira lebih tinggi dari ku sekitar delapan sampai sepuluh centimeter, mata coklat dengan sedikit netra hijau, rambut dengan model Manu Rioz sangat persis, iya tokoh yang sering di gunakan sebagai visual cerita Wattpad dan kulit putih bak orang barat dan juga bibir berwarna pink yang jarang dimiliki oleh anak laki laki kebanyakan, dan juga sikap nya yang sopan terlebih lagi dia punya suara yang bagus saat mengaji dan bernyanyi.

Siapa juga yang tidak akan terpincut oleh nya? jika sampai ada? wahhhh dia adalah anak perempuan yang mungkin sedikit tidak normal.

Tapi bukan berarti aku menyukai nya, hanya saja aku sedikit tertarik melihat anak laki laki yang seperti itu.

"ah iya Rival, sekarang kamu boleh sampaikan visi misi kamu dan biodata kamu, seperti teman teman yang lain" ucapku ramah di sambut oleh anggukan yakin Rival kepada ku.

"Assalamualaikum semua kenalin, Aku Januar Rivaldo aku lahir tujuh Januari dua ribu empat, aku sekarang duduk di kelas sebelas, hobi ku bernyanyi. Visi ku masuk ke sini adalah aku mau supaya anak anak di kota kita mempunyai rumah perlindungan mereka, dan Misi ku adalah menyedia kan wadah seperti itu dengan bantuan organisasi dan kerja sama dari teman teman" riuh tepuk tangan pun bergemuruh di antara kami ber enam, yang dengan tidak sadar menarik perhatian kelompok lain.

Saat meyadari hal itu, aku kemudian melihat sekeliling yang ternyata benar saja seluruh mata diruangan itu terarah ke kami, tanpa pikir panjang aku langsung menyatuhkan kedua tangan seraya mengisyaratkan permintaan maaf, atas kericuhan yang kami buat.

Untung saja pak ketum rese itu tidak memanggil dan memarahi ku, walaupun rese dia dapat memaklumi semua kehebohan ku, toh setiap ada kerjaan aku tidak pernah lari dari tanggung jawab atas jabatan yang aku pegang sekarang.

Setelah di rasa cukup, mengisyaratkan perminta maafan ku tadi, aku kembali menyapa ke lima orang yang tadi aku wawancarai.

"baik lah semuanya, mbak rasa wawancara hari ini selesai makasih buat teman teman yang udah menyempatkan waktu nya untuk hadir, kalian boleh istirahat, mbak dan kakak kakak yang lain akan merapatkan hasil wawancara kalian" ucapan ku mereka sauti dengan anggukan dan senyum mantap di air muka mereka yang membuat ku juga balik melempar senyum ke mereka.

Benar kata orang, "Semua yang diawali dengan ikhlas akan dijalani dengan penuh kebahagiaan dan dapat menyebarkan energi positif pula untuk banyak orang".

Selesai berdiskusi dengan jabatan inti, kami pun mengumumkan siapa saja yang lolos menjadi bagian dari organisasi.

Dan ini lah awal pertemuan ku dengan nya.

🦋🦋🦋

Hai guys gimana gimana? kayak nya Rival ganteng banget ya? hihi tar aku bakalan cari visual si Rival deh!

btw udah ketebak belum ya sahabat ku yang mana? apakah Rival? atau bahkan sahabat yang ku maksud belum aku munculkan di awal cerita?
stay terus ya!

Rahasia Sebuah Rasa (RABUSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang