Prolog

289 71 394
                                    

Seorang Lelaki dengan penampilan yang sederhana, kemeja berwarna putih serta celana yang berwarna coklat tua itu sedang berjalan mengelilingi indahnya Kota tercintanya.. Blitar.

Kota tempat kelahirannya dan tempat bertemunya dia dengan seorang Gadis cantik yang baru saja menginjakkan kakinya di Kota tersebut. Pertemuan nya sangat singkat, tetapi seiring berjalannya waktu mereka dapat bertemu kembali.

Kenangan Terindah nya yang ia buat di Kota kelahirannya pun dapat melekat hangat di sana. Lelaki dengan seribu sajak-sajak nya yang melekat disekitarnya juga dikehidupan nya... membuat orang lain kagum dengan setiap kata-kata yang ia buat di buku harian nya dan menjadi sebuah buku yang dapat dibaca setiap orang.

Terutama tentang hati, pikiran, dan perasaan terhadap lawan jenisnya yang sering kali disebut dengan nama cinta. Sebenarnya ia tidak pernah berpikiran untuk membuat kata-kata yang berhubungan dengan hal itu.

Tapi, sosok seorang Gadis yang terus saja berkelana dalam benaknya pun menghantarkan nya pada setiap sajak-sajak  yang berhubungan dengan hal percintaan.

Seorang gadis cantik yang baru saja mengenal dan menginjakkan kaki di Kota tempat kelahirannya. Blitar.. pertemuan nya dengan sang Gadis tersebut membuat dirinya semakin ingin tahu tentang Gadis yang ditolongnya tempo hari.

Sena Ayundia Saraswati. Gadis yang berhasil meluluhkan hatinya dalam sekejap, pertemuan yang singkat.. dapat membuat hatinya menetap dengan satu seorang Gadis.

Dan seorang lelaki yang saat ini sedang mengagumi nya.. Mahesa Adhitya Putra. Dirinya tak dapat menyangka bahwa saat ini dan pertama kalinya ia jatuh cinta dengan seorang Gadis yang baru datang ditempat kelahirannya.

***

Mahesa Adhitya Putra.. sosok lelaki dari kalangan keluarga yang sederhana dan juga harmonis. Dirinya adalah anak sulung, memiliki seorang adik laki-laki yang terpaut 2 tahun jaraknya. Tapi rupanya, sangat mirip dengannya.. lelaki itu adalah Maheswara Adhitya Putra. Seorang adik laki-laki yang selalu menjaga dan melindungi Kakak nya. Berbagai tragedi yang hampir membuat mereka terpisahkan, akan tetapi semua itu telah ditepis oleh sang Maheswara.

Mahesa Adhitya Putra

Lahir, 10 Februari 2002 ini, memiliki sifat yang ramah, baik, dan juga selalu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lahir, 10 Februari 2002 ini, memiliki sifat yang ramah, baik, dan juga selalu tersenyum. Membuat orang lain selalu mengagumi keindahan wajahnya yang tampan juga senyum manisnya serta matanya yang akan berbentuk Bulan sabit saat tersenyum.

Berpenampilan sederhana dan menyukai tulisan-tulisan sastra. Dengan setiap hari selalu mendapatkan motivasi yang ia rangkai kata-kata nya. Dirinya selalu mendapatkan sebuah kalimat yang akhirnya terkumpul di sebuah Buku harian miliknya dan akhirnya setiap tulisan-tulisan nya itu menjadi sebuah Buku yang orang lain pun dapat membacanya. Akan tetapi, dirinya adalah anak Introvert sehingga orang lain terutama keluarga nya tak dapat menebak bagaimana kepribadian sang Mahesa sebenarnya.

Kenangan Terindah || Kota BlitarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang