"Tanda tangani lah surat ini." Dengan nada dinginnya, Syifa menyodorkan secarik kertas kehadapan Hafidz yang tengah menatap laptop.
"Surat? Surat apa?" Dengan penuh tanda tanya Hafidz membaca secara seksama isi dari surat itu, setelah mengetahui isinya, Hafidz melebarkan matanya sambil menatap kearah Syifa
"Apa? Tanda tangani lah, jangan menatap ku seperti itu" Ucap Syifa dengan nada suara yang tak ramah
"Kamu tidak waras? Saya tidak mengerti dengan jalan pikir kamu" Hafidz beranjak dari tempat duduknya, ia berdiri menghadap ke arah Syifa dengan tatapan marahnya.
"Tidak usah dimengerti, cukup tanda tangan maka semua masalah selesai"
Mendengar jawaban Syifa yang begitu ringan, Hafidz langsung berdiri dari duduknya dan menghadap Syifa dengan wajah yang begitu serius.
"Apa? Kenapa melihatku dengan tatapan seperti itu, ayo tanda tangani lah" Ucap Syifa sambil menggoyang-goyangkan kertas itu
"Kamu gila ya" Ucap Hafidz sambil merebut paksa kertas itu
"Kamu yang gila, aku hanya memintamu untuk menandatanganinya, salahnya dimana?" Syifa berucap seraya menunjuk wajah Hafidz yang menatapnya dengan tatapan bingung
"Kamu mau mengakhiri pernikahan ini?" Tanya Hafidz berbicara dengan nada dingin
"Ya, aku mau mengakhiri pernikahan ini" Jawab Syifa dengan lantang
"AKU MAU KITA PISAH!!" Lanjut Syifa meninggikan nada suaranya yang sudah mulai bergetar akibat menahan air mata yang sudah mau jatuh menetes.
"Tapi aku tidak mau" Jawaban Hafidz yang begitu singkat, mampu membuat amarah Syifa meluap
"APA YANG KAMU HARAPKAN DARI PERNIKAHAN INI, HAFIDZ!!" Teriak Syifa bersamaan dengan buliran air matanya yang terjatuh
"Surga Allah, ingat Syifa sudah berapa kali aku bilang, bahwa tidak akan ada perceraian di pernikahan kita ini. Menurutku menikah itu sekali seumur hidup" Jawab Hafidz dengan nada lemah lembut, berharap bahwa Syifa akan mengerti akan maksud dari perkataannya itu.
"Tapi aku tidak menginginkannya" Ucap Syifa memasang wajah datarnya
"Tapi aku ingin" Ucapan Hafidz yang kembali singkat namun jelas itu mampu membuat Syifa kembali emosi
"TERSERAH!!, aku hanya ingin lepas dari pernikahan yang penuh dengan paksaan ini, aku capek Hafidz, aku capek. Aku hanya ingin memberimu kesempatan untuk mencari wanita lain yang jauh dari aku, begitu juga aku. Terimalah permintaan ku ini, setelah itu aku akan pergi dari hidupmu selamanya" Entahlah mengapa sekarang Syifa menjadi sangat emosional, ia berucap seraya menitikkan air matanya, bahkan menatap Hafidz pun tak mampu.
Melihat Syifa yang menangis seperti itu membuat Hafidz sedikit bersalah, ia merasa bahwa Syifa belum siap akan pernikahan ini. Walaupun seperti itu, Hafidz tidak akan pernah melepaskan Syifa apapun keadaannya.
"Maaf, maaf jika karena pernikahan ini kamu menjadi tertekan. Tapi satu yang harus kamu tau Syifa, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan kamu" Ucap Hafidz sambil mengoyak kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah, menatap Hafidz yang berlalu begitu saja membuat Syifa menatap kearahnya dengan tatapan benci.
"KAMU ITU EGOIS!!" Teriak Syifa sebelum akhirnya Hafidz menutup pintu kamarnya dengan rapat.
•••••••••••••🦋🦋•••••••••••••
Assalamu'alaikum manteman,
pa kabar?
masih pada nunggu Tahajud Cinta up nggk nih?, maaf ya kalau part nya harus aku hapus semua. Tapi tenang aja, TC tetep up kok, tapi versi barunya🤭Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya
Vote + Komen + Follow
Oya, Jan lupa juga buat follow ig aku: @storybana20
See you👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Tahajud Cinta
LosoweSyifa Aqila Mansyur, seorang gadis yang memiliki paras cantik dan tutur katanya yang sopan, tidak heran jika para ibu-ibu pun berlomba-lomba untuk menjodohkan putra mereka dengan Syifa. Namun sayangnya, Syifa hanya terpikat dengan pria pilihannya se...