Perjodohan T & D (Tamat)

Suara Hati

Tazkia yang sedang bermain ponselnya segera meletakkannya lalu mengelus-elus rambut Darlen lembut.

"Kamu kenapa ?"

"Enggak apa-apa pengen peluk kamu aja. Emang kalau mau peluk harus ada masalah dulu ya ?"

"Ya enggak sih, ya udah oke yang lagi manja."

"Kamu mah jangan gitu ah."

"Loh kenapa manja itu kan enggak salah ?"

"Kamu ledekin aku."

"Kan emang aku jahil."

"Ish bodo lah." Kesal Darlen sambil merenggangkan pelukannya kemudian pergi dari hadapan Tazkia keluar kamar.

Di ruang tamu tinggal Galih dan Arsa saja, anggota inti yang lain dan dua anggota junior udah pulang. Darlen langsung menghampiri Arsa karena dia penyebab tadi Arsa pulang. Darlen menyuruh Arsa menyelidiki Rendy lalu Arsa tadi pulang mengambil laptop.

"Lo tadi kemana Ar ?" Tanya Galih penasaran.

"Ketemu kan Ar ?"

"Buset enggak dijawab ya deh sih paling misterius." Ujar Galih kesal.

Arsa langsung menghadapkan laptopnya ke arah Darlen. "Ketemu nih Len."

"Waaah kan ternyata benar kata dia, dia satu sekolah sama Tazkia."

"Terus kenapa ? Lagian juga kan Tazkia udah pindah." Ujar Galih sambil mengangkat bahunya bingung.

"Ya gak apa-apa sih cuman gue penasaran aja. Btw  makasih ya Ar."

"Oke gue langsung cabut ya bos." Pamit Arsa.

Darlen hanya membalas dengan jempol setelah itu dia pergi meninggalkan Galih di ruang tamu sendiri.

Di kamar Darlen melirik-lirik ke arah Tazkia yang sedang bermain ponsel sambil bersandar dibahunya manja.

"Kenapa mas ?"

"Kamu kenal Rendy yang ?"

"Rendy siapa ?"

"Rendy Bintang."

"Dia satu sekolah sama aku waktu itu."

"Cuman sekedar teman kenal biasa kan ?"

"Ya enggak."

"Yang benar ya atau enggak ?"

Tazkia langsung menggelengkan kepalanya sebagai jawaban kemudian dia menutupi mukanya menyembunyikan tangisannya dari Darlen.
"Dia mantan aku." Ucap Tazkia pelan seperti berbisik tetapi untung saja masih bisa di dengar oleh Darlen.

Darlen langsung memeluknya menenangkan sang kekasih hatinya. "Pasti ini yang membuat kamu trauma akan cinta ya, karena Rendy ? It's oke itu masa lalu, sekarang kamu udah sama aku. Sebisa mungkin aku enggak akan membuat hatimu terluka."

Tazkia menghadap ke arah Darlen sambil mengelap air matanya. "Makasih ya mas."

"Aku akan menghilangkan trauma kamu."

"Makasih ya mas Darlen."

"Gak usah makasih ini udah jadi tugas aku yang."

Tazkia tersenyum bahagia lalu langsung memeluk Darlen sebentar. Darlen menghapus sisa air mata Tazkia.

"Rendy itu termasuk musuh aku."

"Berarti kamu kenal Rendy udah lama ?"

"Dia teman sd aku musuhannya dari smp."

"Oke deh aku mau cuci muka dulu."

"Oh ya bie biasanya kamu haid berapa hari ?"

"Lima hari."