Langit mulai gelap usai senja nan indah berpamitan pergi
Bintang hadir tuk gantikan peran malam ini
Aku berjalan teriring rintik hujan yang baru saja reda
Pijar lampu kota disela rintik hujan menjadi pemandangan favoritku malam ini.
Langkahku tertuju pada kedai kopi veteran
Tempat yang menyuguhkan kopi terbaik bersama dengan kisahnya
Aroma dan melodi syair tahun 80'an membawa ku tenang
Tak lupa kakek veteran dengan topinya yang selalu melekat
Kopi racikan dan senyumnya membuatku kembali pada tempat ini
Aku memilih kursi rotan di sudut ruang
Memesan segelas kopi hitam dan cerita
Kopiku datang bersama kakek veteran
"Hai anak muda" lalu ia duduk bersamaku
Kedai ini tidak hanya menyediakan kopi namun juga ada cerita veteran dengan semangatnya
Cerita yang terus diulang
Namun aku ingin terus mendengarnya
Tuturnya dimulai
Kisah perjuangannya bela ibu pertiwi
Bertaruhnya untuk kata merdeka
Tak pernah membuat langkahnya terhenti
Tak ada kata lelah tak ada kata mundur
Terus membuat barisan dan benteng pertahanan
Berdarah, memberi darah, terpukul dan memukul
Untuk Indonesia raya
Tanah surga yang menjadi primadona semua bangsa.
Tuturnya terhenti dan matanya tergambar kesedihan diri
Menerawang jauh pada langkahnya dahulu
Aku turut dalam angannya
Banyak jasa para pahlawan unuk negeri ini
Ia menatapku dengan senyumnya
Dahulu anak muda telah bersumpah
Atas satu tumpah darah, bangsa, dan bahasa
Jagalah semangat itu
Wujudkan setiap cita-cita bangsamu
Tumbuhlah jiwa-jiwa muda
Jelajahi setiap sudut indah Indonesiamu
Maka kau akan menemui rasa bangga itu