03[Toppoku]

154 26 5
                                    

Holaaa, ada orang disini..

Haduhh, haduhhh maaf bangett kalo author ga up cerita hueheueue.

Saya lagi sibuk sama real life dan mau terjun ke dunia kepenulisan. Merasa diri author yang dulunya ngangong gapunya bakat, sekarang merasa udah punya bakat tapi kyk belum percaya diri sama bakat ini.

Yaudah sekian baii..

Lanjut... yawwww sayyy❤️

Lanjutan dari chapter 02

....

"Aku mencintaimu (name)" kata izana.
"Tapi, aku nggak!!" perkataan (name) sangat menohok hingga rasa nyeri di dada izana.
Izana masih mengukung wanita dibawahnya dengan mimik wajah yang memelas.
"Apa kau jatuh cinta dengan orang lain?" Tanya izana.

Dan jawabannya adalah "iya"

(name) yang hendak mendorong izana agar pergi dari hadapannya malah izana memegang pundak (name) tapi lagi, lagi izana menjatuhkan dirinya lagi ke sofa.
"Siapa!? Tanya izana dengan perasaan gelisah.

(Name) hanya diam dan tersenyum sendiri, Izana pun bingung dibuatnya "bisa dibilang ini jatuh cinta pada pandangan pertama sih" ucap (name)

"Haaahh, mana bisa gitu!" Seru izana yang nampak kesal karena perempuan yang ia cintai malah mencintai orang lain.

"Kau kepo sekali, brengsek" ketus (name)

"Ahh.. kau mengataiku brengsek, akan kutunjukan seberapa brengsek diriku!" Izana membuka bajunya dan melemparnya sembarang arah. Bentuk tubuhnya yang indah dan perut yang terbentuk karena izana selalu rutin berolahraga membuat nem malu melihatnya. Wanita mana yang tidak tergoda dengan tubuh seperti izana.

"I-iza.." izana berhasil membuat (name) gugup.

"Ssstt, jangan coba coba menolakku lagi" telunjuk izana menempel di bibir (name), menandakan dia harus diam.

Tubuh (name) mendadak panas, rasanya ingin sesuatu yang tak bisa dijelaskan, sementara izana hanya menyeringai melihat ekspresi (name) seperti itu, sangat menggoda pikirnya.

Tak sia sia ia mencampurkan aphrodiciac ke minuman yang baru dibeli (name) tadi, ia mengambil kesempatan bagus saat (name) banyak bicara sampai kehausan. Kemudian izana diam-diam membuka air minum itu dan mencampurnya dengan aphrodiciac tanpa wanita itu sadari.

••

Tangan izana mengelus pipi hingga ke leher (name), balasan dari belaian itu adalah ekspresi (name) yang memerah dan keringat yang membasahi seluruh wajahnya. Nafasnya memburu, dadanya naik turun seakan akan dia kehabisan oksigen.

"Baru saja dipegang sudah sangat sensitif ya?"

"Berhenti!" Ucap (name) yang terengah-engah. Ia mendorong dada izana agar mundur, tetapi tenaganya tak sebanding dengan izana. Sekarang bagian bawahnya berkedut seakan-akan menginginkan sesuatu.

Umpatan dan makian dari (name), izana pura pura tak mendengarkan.
"Aku tidak dengar" ucap izana dengan santainya.

Wajah izana semakin mendekati bibir ranum milik (name). 'sepertinya aku terlalu banyak mencampurkan obat perangsangnya, tapi bodohlah' batin izana girang, sebentar lagi ia akan memiliki wanita ini seutuhnya.

Ciuman itu berlangsung lama, awalnya (name) enggan untuk membuka mulutnya, tapi izana memberikan gigitan di bibirnya hingga terluka, (name) dibuat kaget dengan kelakuan izana seperti itu. (Name) menjadi lengah, lidah izana pun masuk ke dalam liang mulut (name). Menciuminya dengan kasar dan mengunci pergerakan si wanita agar tidak membuat pergerakan sedikitpun.

Kedua tangan izana menganggur ia gunakan untuk menjelajahi seluruh tubuh (name). Tangan izana yang lihai itu membuka pakaian yang (name) pakai dan membuat (name) hampir telanjang bulat.

Izana melepas ciumannya dan melihat wanita dibawahnya ini sungguh menakjubkan.

"Tidak sia sia aku membuat karya di lehermu" gumam izana.

(Name) menyadari bahwa izana saat ini lengah. Ia meludah dua kali tepat di mata izana. Izana pun dibuat kaget dengan kepintaran (name) disaat tubuhnya itu sudah terangsang akibat aphrodiciac.

Dengan tenaga yang ia punya, (name) menendang junior milik izana hingga sang empu mengerang kesakitan. "Arghhhh.. sakit (name)"

BRUKK

Izana terjatuh dari atas sofa.

Ulah izana yang membuat (name) hampir telanjang bulat. Ia hanya memakai pakaian dalam. Ia tak memikirkan bajunya yang terlempar kemana. Tetapi mata (name) tertuju pada topokku milik izana yang tergantung di dinding.

(Name) meraih topokku itu dan memakainya, tidak ada cara lain lagi. Izana berdiri dan menahan rasa sakit tepat di junior miliknya. Ia mencoba mengejar (name), tetapi kali ini izana mengalah. Percuma mengejar (name) yang pandai parkour.

Izana bangsat, geram (name).

°°

Keesokan harinya...

Izana dan para petinggi tenjiku berada di Yokohama. Izana dan para petinggi menghabisi preman yang menguasai daerah Yokohama.

Kakucho merasa bahwa hari ini izana tampak berbeda apalagi dia tak memakai topokku Tenjiku.

"Katanya kalian berandalan terkuat, kenapa lemah begini!" Ujar izana pada berandalan Yokohama. Mereka terduduk bersimpuh dengan raut wajah yang babak belur akibat ulah izana sendiri.

"Segini kekuatan kalian?"
"Kalau begini kalian tak pantas memegang kekuasaan yang ada di daerah ini" ucap izana seraya membersihkan penampilannya yang kotor penuh darah.

Tak lama kemudian Kisaki dan Hanma pun datang. "Lihat, kenapa pemimpin Tenjiku tak memakai seragam miliknya" ucap Kisaki sambil membenarkan kacamata miliknya.

"Ahh.. ini" Izana membayangkan kejadian semalam betapa indahnya tubuh (name).

"Seksi" gumam izana, kalau dibayangkan wajahnya sekarang sungguh mesum penuh obsesi.

"Hahaha.. aku tau sekarang kenapa pemimpin tak memakai topokku" ujar Hanma di susuli kekehannya.

"Kau bertemu dengan (name)?" Tanya izana.

"Tidak, tetapi aku melihatnya lari dengan memakai topokku milik Pemimpin" ucap Hanma, Ia menyalakan seputung rokok. Setelah mengatakan itu Hanma jadi mengingat di masa lalu..

Pertemuannya dengan wanita itu..


.
.
.

See u next chapter

Yamazaki?? 山崎 [Tokrev X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang