j

11.2K 1K 19
                                    

"CHAN, LO JANGAN HABISIN AYAMNYA SENDIRIAN ANJING"Teriak seorang pemuda, siapa lagi kalo bukan renjun yang meneriaki haechan.

"APAAN SIH NJUN,GW AJA BARU MAKAN SATU. NOH SI JISUNG DAH MAKAN TIGA" sekarang gantian haechan yang berteriak karena memang bukan dia yang menghabiskan ayam goreng nya.

"Kok jicung cih??? jicung nda makan banyak" jisung turut manyauti ucapan haechan karena dia tidak merasa kalau dia yang menghabiskan ayam goreng nya.

"Halah, Lo berdua ngalah kali sama anak kecil" jaemin membantu anaknya membuat haechan dan renjun memutar bola matanya malas.

Sementara Yuta, win win dan Jeno memperhatikan perdebatan mereka dengan tenang tanpa ada niat menghentikan.

"Sudah??"pertanyaan dari Yuta membuat semua diam.

"Kalian tidak ingin sekolah??"tanya Yuta  lagi dengan tenang sambil menengok ke arah jam dinding.

Otomatis semua orang di meja itu ikut menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan angka tujuh kurang lima belas menit begitupun dengan jisung yang ikut ikut menoleh padahal dia tidak tau apa apa.

"Eeeh, kalo gitu kita pamit dulu bunda, ayah"ucap haechan menarik paksa renjun yang masih duduk di kursi meja makan.

"Sabar Chan" renjun dengan muka tidak mengenakan pasrah di tarik haechan keluar

"Ayo na" ajak Jeno juga kepada jaemin yang meminum air putih

"Ayo" saut dia berjalan mengikuti Jeno keluar dari mansion

"Lohh, Jicung nda di ajak??"teriak jisung kepada kedua orang tua nya yang semakin menjauh darinya.

"Kamu sama muma dan granpa Dulu ya sayang" timpal win win berdiri dari kursinya lalu berjalan ke kursi jisung dan mengendong jisung.

"Tapi jicung mau cama ayah, Buna" ucapnya dengan cemberut menatap win win sebal.

"Bunda sama ayah sekolah dulu"win win mencoba memberi pengertian kepada cucu kesayangannya ini.

"Kenapa hayus cekolah lagi cih??" jisung kesal. padahal orang tua di masa depan tidak pernah sekolah, mereka bekerja tapi hanya Jeno saja yang bekerja sementara jaemin menjaga dirinya di rumah sambil membuat penemuan penemuan bersama jaehyun.

"Mereka sekolah buat pinter sayang, kalo ayah dan bunda nggak sekolah terus makan kalian pakek apa??"

"Pakek naci"jawab polos jisung.

Win win tersenyum menahan sebal, tapi kalo di pikir pikir benar juga apa kata jisung.

"Sayang, aku berangkat ke kantor dulu" ucap Yuta tiba-tiba muncul dan mencium pipi win win membuat win win kaget begitupun juga jisung yang ada di gendongan nya.

"Ishhh, kaget aku kak"win win menatap Yuta dengan cemberut.

"Jangan ngambek, makin lucu kamu kalo ngambek"gombal Yuta menatap istrinya dengan tatapan menggoda.

"A-apaan sih, sana Kaka pergi ke kantor" pipi win win memerah begitupun nada bicaranya yang tampak gugup.

"Muma kenapa??" tanya jisung polos melihat pipi win win memerah.

"Muma kamu salting sayang"timpal Yuta menyauti pertanyaan yang seharusnya untuk win win.

"Kakaa sana ihh" ucap win win mendorong tubuh suaminya untuk pergi dari mansion mereka.

Sementara jisung tetap diam menonton drama pagi granpa dan mumanya.

ฅ^•ﻌ•^ฅ

"Na hari ini keknya gw harus pulang dulu deh" beritahu Jeno kepada sahabat yaitu jaemin.

Jaemin menoleh ke Jeno sambil masih berjalan lalu dia mengernyit bingung.

go to the past✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang