Sorry for typo, happy reading ..
Setelah sampai di kost, Taeyong turun langsung menuju ke kamar mereka untuk meletakkan Mar yang tertidur. Jaehyun ragu untuk mengatakan hal tadi kepada Taeyong, namun kalau dia tidak bilang ke Taeyong bisa- bisa nanti bikin masalah dan makin ribet. Jadi dia putuskan untuk membicarakan hal ini kepada Taeyong.
"sayang.." panggil Jaehyun pelan sembari masuk kedalam kamar kost mereka, deheman pelan Taeyong terdengar seakan tidak ingin membangunkan sang anak.
"sayang aku mau ngomong sesuatu penting.." kata Jaehyun.
Taeyong bangun dari kasur setelah memastikan Mar sudah terlelap nyenyak, dia menatap Jaehyun lalu menepuk kasur di sebelahnya menyuruh untuk duduk di sebelahnya.
"sini.." Jaehyun mendekat dan duduk menghadap Taeyong yang menatapnya penuh atensi seakan siap mendengarkan apapun yang akan keluar dari mulut Jaehyun.
Jaehyun meraih tangan Taeyong lalu dia genggam erat sambil dia usap tangannya, "tadi aku ketemu sama Pak Mahendra, pengacara ayah. Selama ini aku sama Mar itu dapet warisan cuma karena aku belum nikah jadi asetnya di bekukan. Dan selama ini aku di awasin sama beliau, jadi saat tau aku mau nikah dia baru kasih tahu surat warisannya." Taeyong hanya mengerjabkan matanya.
"terus....?" tanyanya belom mengerti apa intinya.
"tapi aku bilang mau cairinnya pas kita udah sah nanti, jadi nanti kita abis nikah engga disini lagi. Kita pindah ke rumah lama aku.." Jaehyun mengusap pipi Taeyong menatapnya dengan tersenyum.
"yahhh jadi gabisa ketemu Seonghwa setiap hari dongg.." ucap Taeyong sambil cemberut.
Taeyong tidak terlalu kaget kalau Jaehyun mendapatkan warisan karena sedari awal dia melihat Jaehyun bukan seperti orang yang susah, cuma karena dia males aja dan otaknya kalut akibat kecelakaan yang dialamin keluarganya dan meninggalkan seorang bayi jadi dia seperti orang yang putus asa dan gada semangat hidup.
Beruntungnya ada Taeyong yang datang ke kehidupan Jaehyun mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Setelah bisa bertanggung jawab atas dirinya dan Mar bahkan Taeyong dan calon anak diperut sang kekasih, rezekinya yang dia dapat mengalir tanpa henti. Puncaknya adalah ini mendapatkan warisan, sebenarnya Jaehyun tanpa warisan itupun siap memasang badan untuk menafkahi Taeyong dan anak- anak mereka. Namun, tidak ada hasil yang menghianati usaha dan Tuhan tidak akan cuma- cuma untuk memberikan kenikmatan kepada hambanya yang sudah berusaha sekuat tenaga yang mereka bisa.
Taeyong menangkup pipi Jaehyun, tersenyum manis menatap mata kesukaannya ini, "you did well sayang.. Makasih untuk mau berjuang sampai detik ini, kamu hebat.. Aku bangga sama kamu."
Jaehyun tersenyum, air mata sudah berkumpul di pelupuk matanya siap terjun saat kedua matanya berkedip, "I can't do it without you love.. makasih banyak buat semuanya. Aku sayang kamu banget... I love you sayang.." Jaehyun merengkuh badan Taeyong dan tangisnya pecah terharu, dia tidak menyangka dia bisa berubah dari Jaehyun yang sampah masyarakat menjadi Jaehyun kepala rumah tangga yang bisa bertanggung jawab seperti ini.
"bubu, kak Mar, sama adek juga sayang papah." ucap Taeyong membalas pelukan Jaehyun sambil mengusap punggung kokohnya.
⭐⭐⭐⭐⭐
Hari ini adalah hari terakhir Taeyong, Jaehyun dan Mar sini, karena besok mereka semua harus ke Solo untuk melaksanakan pernikahan yang akan diadakan sebentar lagi. Taeyong sedang sibuk di butik bersama Seonghwa bahkan Luizy juga ikut turun tangan mengurus butik dikarenakan Taeyong yang sedang berbadan dua ditambah pesanan client yang membludak. Mar sedang anteng makan biskuitnya di ruangan Taeyong yang dititipkan kepada keponakan Luizy yang kebetulan ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'Kost - Jaeyong [End]
Teen FictionNiat Taeyong ke kota buat nyari kerja musnah sudah ketika dirinya sampai kost, mendapati seorang bayi yang terlantar dan menangis kencang ditengah para kumpulan lelaki yang sedang mabuk melingkar. "hey baby, jangan nangis, i'm here.. cup cup." - Tae...