2. Perpisahan

53 21 2
                                    

Sesuai janji Raffa, Pagi ini Raffa dan Aurel akan mencari keberadaan orang tua Aurel. Karena Raffa menemukan Aurel ditaman, jadi mereka mencari keluarga Aurel di sekitar taman dulu. Tetapi, tidak ada satu orang tua pun yang Aurel kenal. Orang tua disana juga datang bersama anak mereka yang sedang dirawat atau hanya sekedar menunggu giliran untuk berobat.

"Apa mereka orang tua Aurel?."

Raffa melihat pasangan suami istri yang berada ditaman namun mereka tidak bersama dengan anak mereka. Raffa berfikir jika mereka adalah orang tua Aurel yang sedang menunggu Aurel.

"Mereka bukan orang tua Aurel. Raffa, kenapa perut tante itu besar bangat? apa dia sakit perut?."

Aurel sangat penasaran dengan perut wanita yang sangat besar itu. Aurel baru kali ini melihat seorang istri yang seperti itu. Raffa melihat wanita itu, Raffa hanya tertawa ketika mengingat kembali pertanyaan yang baru beberapa detik dilontarkan Aurel kepadanya.

"Raffa gak boleh ketawain tante itu, kasihan tau, Tantenya lagi sakit. Seharusnya Raffa doain Tante itu biar cepat sembuh dari sakitnya bukan malah diketawain." Raffa terus tertawa mendengar nasehat Aurel untuknya.

"Ihh, Raffa gak boleh gitu." Aurel menyenggol Raffa agar berhenti menertawakan wanita yang Aurel pikir sakit perut tersebut.

Tawa Raffa terhenti ketika melihat raut wajah Aurel yang sangat kesal. Raffa menjelaskan ke Aurel tentang perut wanita yang membesar itu agar Aurel tidak mengira jika Raffa lagi mentertawakan wanita yang Aurel bilang sedang sakit.

"Tante itu tidak sakit perut, tapi tante itu lagi hamil."

"Hamil itu apa?, nama penyakit perut tante itu Hamil?."

"Dia akan mempunyai anak, nanti saat adeknya udah lahir, dia akan tinggal bersama Tante dan Om itu."

"Oh, gitu."

Raffa mengajak Aurel ketempat lain untuk mencari keberadaan orang tua Aurel. Raffa bertanya tentang ciri-ciri orang tua Aurel seperti apa biar mereka lebih cepat menemukan orang tua Aurel. Namun, Aurel tidak tau bagaimana ciri-ciri orang tuanya.

"Ciri-ciri orang tua Aurel seperti apa?."

"Mungkin seperti Raffa."

"Kok seperti Raffa??."

Raffa sangat heran dengan jawaban Aurel tersebut. Raffa berfikir cukup lama untuk memikirkan jawaban Aurel yang belum bisa Raffa pahami.

"Maksud Aurel adalah orang tua Aurel ciri-cirinya seperti manusia. Gitu kan?." Raffa binggung dengan jawabannya sendiri.

"Iya gitu." Angguk Aurel.

Raffa melihat orang tua yang sedang bersedih. Raffa kembali bertanya ke Aurel untuk mengetahui apakah itu orang tua Aurel atau tidak.

"Itu pasti orang tua Aurel." tunjuk Raffa ke pasangan suami istri yang sedang duduk sambil menangis.

Dokter keluar dari ruangan ugd untuk memberitau pasangan suami istri itu tentang kondisi anak mereka.

"Gimana keadaan anak saya Dok?."

"Keadaan anak kamu sudah mulai membaik."

Raffa dan Aurel mengikuti pasangan suami istri tersebut untuk masuk kedalam ruangan Ugd untuk melihat anak suami istri tersebut. Teryata mereka bukanlah orang tua Aurel. Anak pasangan suami istri tersebut anak lelaki jadi Raffa bisa memastikan jika Aurel bukan anak mereka.

"Kok tubuh Aurel beda sih? disitu Cwok tapi Aurel cwek? emang bisa kek gitu ya?." heran Aurel yang melihat tubuh anak cwok yang terbaring di tempat tidur.

MERPATI PUTIH ( kebahagian yang selalu dinantikan). (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang