1. Melihatmu dalam wujud manusia

8 0 0
                                    

"Gue stress banget!" Aku terus menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Kenapa lagi sih?" Tanya Siera sambil mengusap bahuku, sedangkan pandangannya tetap fokus kepada gawai di tangan kanannya.

"First day at school tapi udah kelas dua belas, semua ini karena virus sialan itu."

"Ssstt gak boleh ngomong gitu, justru karena ini tahun terakhir kita harus manfaatin sebaik mungkin."

"Jangan malah ngeluh mulu kerjaannya," Timpal Hana gadis keturunan Jepang yang baru saja datang.

Aku Nicole atau panggil saja Niki. Aku anak yang sulit bergaul, hal ini diperparah dengan dua tahun pandemi yang mengharuskan sekolah tutup dan membuat seluruh muridnya belajar secara daring. Selama itu juga diriku hanya dekat dengan tiga orang, Siera, Hana, dan seorang lagi bernama Tika, namun disayangkan tahun ini kita tidak ada di kelas yang sama. Aku dan Siera ditempatkan di 12 IPS 1, sedangkan Hana dan Tika berada di 12 IPS 3

"Tika belum dateng Na?" Tanya Siera kepada Hana.

"Tadi sih belum,  kalau udah juga paling langsung ke sini kan."

"Mau ke kelas lo dong," Ucapku yang membuat Hana memincingkan mata. "Apa sih? lo ke kelas gue, masa gue gak boleh," Lanjutku dengan nada sedikit tinggi saat merasakan tatapan curiga Hana. Aku tidak berniat untuk galak, aku sedang menutupi rasa salah tingkah.

Tidak salah pandangan itu, aku memang memang mencari seseorang yang sangat disayangkan tahun ini sudah tidak berada di kelas yang sama dengannya. Padahal selama dua tahun aku sudah memperhatikan dia.

"Yaudah ayo ayo, Nicole jangan emosi terus dong sayang," Ucap Siera menenangkan.

Kami bertiga sampai di 12 IPS 3, berkumpul dan berbincang di meja milik Hana dan Tika. Arah pandangku tidak pernah putus menatap pintu kelas, selain menunggu Tika, aku juga tengah mengharapkan kehadiran seseorang.

Mikhael

Laki-laki yang selama ini menjadi salah satu fokusku setiap kelas daring, Mikhael yang selalu terlihat menarik. Tidak, aku tidak menyukainya dan sejauh ini hanya merasa kagum. Hari ini untuk pertama kalinya aku melihat Mikhael dalam bentuk manusia seutuhnya, bukan lagi melalui layar laptop.

"Udah ah gue mau ke kelas." Aku bersiap kembali ke kelas.

"Belum ketemu Tika loh Nik," Ucap Siera heran.

"Palingan ngaret dia mah kebiasaan kan, nanti pas istirahat aja." 

Maafkan aku Tika, tapi kamu lama sekali sedangkan dia yang aku tunggu sudah datang. Untuk menebus rasa bersalahku, aku janji akan jajanin kamu jus alpukat. Lihatlah, Mikhael semenarik itu baru datang saja sudah dikerumuni teman-temannya, benar-benar definisi social butterfly.

"Nik awas nab-" Siera berlari ingin menahan diriku yang akan tertabrak pintu.

Terlambat, keningku sudah menabrak pintu, suara yang ditimbulkan cukup untuk membuat seisi kelas 12 IPS 3 tertuju padaku.

"Sialan." Mataku spontan mencari keberadaan Mikhael yang tengah menahan tawa.

"Astaga Niki HAHAHAHA." Itu Siera dan Hana.

Bolehkah menghilang saja? Rasanya aku sudah tidak sanggup bertemu siapapun di kelas 12 IPS 3. Mikhael tolong jangan ingat wajahku.

...

Kamis, 21 Juli 2022
Hari ini lihat Mikhael dalam bentuk manusia seutuhnya, bukan lagi melalu layar laptop seperti yang kulakukan selama dua tahun. Aku gak suka Mikha atau belum, entahlah.

_____
New Story has begin

If One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang