bab 3

473 26 9
                                    

Ara tengah berjalan menuju kantin rumah sakit, dia meninggalkan Dika dengan bodyguard.

Setelah sampai di kantin langsung saja Ara memesan minum, karena dia sudah sangat haus dan tidak mungkin Ara meminum air yang disediakan di ruangan Dika.

Setelah selesai Ara langsung berjalan keluar dari kantin dan menuju ruangan dirawat Dika.

Hari ini Dika sudah di perbolehkan pulang oleh dokter, Dika juga sudah sarapan yang pastinya di bantu oleh Ara.

Saat sudah sampai di ruang rawat Dika, Ara menyuruh bodyguard yang tadi menemani Dika untuk pergi menyiapkan mobil untuk kepulangan Dika nanti.

Ternyata obat yang Dika minum agar dirinya lumpuh itu sangat manjur. Bahkan Dika tidak bisa merasakan jika ingin BAB dan BAK, jadi agar kotoran nya tidak kemana-mana Dika di pakaikan popok dewasa. Terkadang popok itu sampai penuh karena frekuensi BAB dan BAK yang banyak.

Dika juga terkadang dengan sengaja membuka mulutnya agar mengetahui bagaimana reaksi Ara ketika melihat Dika ileran yang terlihat sangat menjijikkan.

Tapi ternyata reaksi Ara sangat berbeda dengan yang Dika pikirkan, Dika kira Ara akan jijik melihatnya. Ternyata Ara malah tersenyum dan mengelap bibirnya yang mengeluarkan liur. Pintu terbuka, dan terlihat bodyguard Dika.

" Mobil sudah siap nyonya." Ucap bodyguard dengan hormat.

Mendengar hal itu Ara langsung menyuruh Bagas bodyguard Dika untuk memindahkan Dika ke kursi rodanya. Sebenarnya Ara bisa saja memindahkan Dika sendiri tapi karena ada bagas jadi dia memberikan Bagas saja yang memindahkan Dika.

" Mas Dika, ayo kita pulang." Ucap Ara semangat sambil mendorong kursi roda dikit keluar halaman rumah sakit menuju mobil.

***

Hay semua makasih ya udah mau baca cerita aku.

ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang