Happy reading!!!
.
.
.
.
.
.
.
.Hari yang sangat melelahkan bagi eca, setelah berkeliling melihat tempatnya untuk menambah ilmu enam bulan kedepan, Eca memutuskan untuk pulang dan berpisah dengan teman-temannya.
"Assalamualaikum ya ahli surga" Eca menyegir pelan
"Waalaikumsalam ya ahli neraka" celetuk sang adik yang sedang asik rebahan di sofa ruang tamu rumahnya.
"Ih kamu ini berdosa banget" drama Eca.
"Waalaikum salam, eh udah pulang ca," sahut sang bunda
"Belum Bun, Eca masih di tempat magang. Udah liat Eca di rumah berarti Eca udah pulang bundaku tersayang". Eca tertawa geli setelah menjawab sang bunda.
Bunda Lia mendengus setelah mendengar perkataan sang anak. " Bunda kirain tadi cuma roh kamu yang datang"
"Ih bunda, ngomongnya gitu" Eca mengerucutkan bibirnya sebal
"Hahahaha... Evan juga kirain rohnya doang yang pulang Bun" sang adik malah asik menertawakannya.
"Udah ah Eca sebel sama kalian" Eca melangkah menuju kamarnya.
"Cepetan ya ganti baju habis itu makan. Bunda udah buatin cumi kesukaan kamu". Sahut sang bunda.
"Aye aye kapten" Eca memberikan hormat lalu lari terbirit-birit kearah kamarnya.
"Hati-hati Eca." Bunda Lia menggeleng perlahan.
Eca melempar asal tas Selempangnya ke arah kasur lalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah itu Eca menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.
Tok..tok..tok..
"Kak, makan dulu, bunda udah tunggu".
"Iya bentar lagi kakak nyusul" Eca masih sibuk melipat mukenahnya.
--------------------
"Wah enak banget masakan bunda. Gak ada tandingannya". Eca mengunyah dengan lahap masakan bundanya."Kalau makan tuh gak boleh sambil ngomong ca. Nanti kes...
"Uhuk.. uhuk..uhuk.." Eca menepuk dadanya perlahan.
Sang bunda pun dengan sigap menyodorkan air kepada putrinya. " Nah kan, bunda belum bilang aja udah kejadian".
"Uhuk.. makanya bunda jangan doain yang enggak-enggak dong". Ucap Eca lirih.
Tok..tok..tok
"Eh ada tamu. Evan tolong bukain pintunya ya" sahut sang bunda.
"Oke Bun ".
"Lanjutin makannya ca. Pelan-pelan ya sayang". Sang bunda mengelus Surai Eca perlahan.
Eca pun mengangguk sambil kembali menatap makanannya.
"Siapa Van?". Tanya bunda ketika melihat sang anak berjalan bersama seorang lelaki.
Pria tersebut masih asik memandang Eca yang asik dengan dunianya sendiri. Pria itu terkekeh perlahan melihat Eca dengan pipi yang penuh makanan dan hidung yang memerah.
" Katanya mentornya kak Eca bund". Sahut Evan
"Assalamualaikum Tante ". Fyan melangkah hendak mencium punggung tangan bunda.
"Waalaikumsalam nak. Ayo makan dulu". Sahut bunda.
"Ah iya Tante gak usah repot-repot". Kata fyan.
"Gak repot kok ayo duduk." Bunda pun menuntun fyan duduk disamping Eca.
Eca yang merasakan pergerakan dari kursi disampingnya pun menoleh. Seketika matanya membola lalu lari terbirit-birit menuju kamarnya.
Fyan memandangi pintu kamar Eca dengan bingung.