Berisi lelaki-laki bajingan yang siap membuat mu merasakan semuanya, Sedih, Senang, Marah, Jijik, Dan yang lain lain. Namun, Kenapa kamu masih tetap ingin bertahan dengan mereka?
WARN!NG
- Red flag edition
- Male genshin/Hsr only
- Ooc
- Typo
- Al...
Tangan kaeya di tepis dari bahunya, Ia segera mengambil wine dan makanan tadi. Sejujurnya, Tavern tak menyediakan makanan full set anak-anak.
Tapi kaeya memaksa, Ia memaksa diluc untuk membuat makanan untuk (name). Hampir saja diluc meng-kudas mereka berdua.
****
“Huaa! Hik! Kenapa sih kaeya maen sama cewek lain terus!? Aku gak cukup buat dia!?” diluc, Bartender itu dengan tenang mendengar curhat sang empu.
“Please, Aku gak mau di tinggalin lagi..” Kaeya sudah pulang lebih dahulu, Ah tidak. Malahan memilih pamit darimu, Entah karena apa.
“Kalau begitu kenapa kau tidak meninggalkannya sebelum dia meninggalkanmu?” Sahut diluc yang akhirnya tertarik dengan umpatanmu.
“... Kalau bisa, Aku udah dari*hik! Dulu tw!” (name) putus asa, Diluc hanya menggelengkan kepalanya.
Tiba-tiba saja diluc memberi jas yang hangat, Jas yang biasanya di kenakan diluc kini berada di bahumu.
Sayang sekali diluc sudah menikah dengan grand master, Jean. KOF dari kota ini, Rasanya kau selalu kalah dalam masalah cinta.
“Ini air putih, Minum dulu. Soal jas ku nanti di kembalikan lansung ke adeline aja” Kau hanya menangguk keluar, Diluc hanya menatap punggungmu dari jauh.
“Kaeya, Bukan kah kau terlalu kejam?” Saksi bisu dari mereka berdua kini terpajang jelas, Ia membuka jubah yang menutupi dirinya tadi.
“Apa ya? (Name) sendiri terlalu cemburuan~, Ya bisa di hargai dia gak menganggu waktu main ku.” Ucap kaeya alberich sendiri.
Sungguh patah hati bagimu yang belum benar-benar menjauh dari tavern, Dengan segera kau benar-benar pergi.
“Lagian, Kau tahu aku udah lama menyukai jean, Bukan?”
“Gadis itu-”
****
“Jean.. dan jean lagi...” tangis (name) pecah mendengar pernyataan dari kekasihnya, Semua orang hanya tertuju pada jean.
Bukan dirinya yang berambut pendek, Tidak memiliki gelar, Uang, Atau pun popularitas. Hanya sebatas npc.
“...Sial!” (name) bersedih dengan apa yang ia lalui, Menyedihkan. Dia tak tahu harus kemana lagi, Rumah yang ia singgah juga jauh.
“Apa aku kurang berguna buat nya?” gadis itu---wanita itu menatap genangan air yang ada di tanah, Cerminan dirinya itu.
“Bukannya kurang berguna, Kau hanya terlalu banyak berharap.” Suara yang kau kenali kini bersuara, Kau kaget.
Dengan cepat kau menatap orang tersebut, Pupil matamu mengecil. Sedangkan sosok itu hanya menatapmu dengan dingin.
“...benar juga, apa yang ku harapkan dengan pria seperti mu? Aku malah semakin mencari sakit.” (name) tersenyum, Ia sudah benar-benar putus asa.
Melihat kaeya yang sedang menggoda wanita lain, Atau bermain dengan wanita lain sampai lupa meluangkan waktu dengan (name).
Rasanya tidak adil.
“...”
“Antarkan aku pulang.” Pintamu, Kaeya menghela nafas. Ia turuti permintaan mu dengan sempurna.
****
DI depan rumah, Kau lansung membuka kunci masuk. Pintu terbuka, Ruangan tampak gelap dan lusuh.
Seperti tidak di bersihkan selama berbulan-bulan, Kaeya hanya menatapmu dengan ironis.
“...Maaf berantakan.” Di saat itu juga, Hujan membajari negeri mondo. Lah tumben mondo hujan, Ah palingan balik cerah lagi 😅🙏.
“Tidak apa-apa, Baiklah aku akan kembali-”
“Hari mulai hujan, Masuk.” Perintah (name), Lagi-lagi (name) memerintah dengan seenaknya. Kaeya hanya memutar bola matanya dengan malas.
Di dalam terasa hangat, Kau mulai duduk di kasur sedangkan kaeya kau biarkan ia melihat isi seluruh rumahmu.
Tak sengaja penglihatan kaeya melihat foto sebuah album, Lengkap dengan liontin yang pernah kaeya beli.
Ia mengambil album tersebut, Lalu kaeya lihat kau yang sedang tertidur pulas di sana. Hatinya tak tega memutuskan hubunganmu.
Kaeya mendekati tubuhmu, Memegang sehelai rambutmu. Ia mengelus rambutmu dengan tenang.
“Maaf (name). Aku rasa jean dan rosaria lebih baik dari pada dirimu.”
****
Paginya, Kau bangun dengan dari tidur pulasmu. (Name) tak menyadari apa yang terjadi semalam, Dari malan itu sudah di putuskan hubungan (name) dan kaeya.
Mereka berdua kembali menjadi asing, (name) hanya bisa terdiam menjadi wanita buangan. Seharusnya ia tak pernah berharap apa-pun kepada pria pemain wanita.
“Aku harap, aku tak pernah bertemu denganmu.”
✦ ------------- ✦
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aslinya ni draft udah ada semenjak taun lalu, Tapi knp rasanya malas bgt buat pencet publikasi yh
Eniwei, Mff jika ak ooc atau alurnya rada gjls. Soalny ak nulis ini pas malem-malem (kalo ga salah)