🐕04▪Pulang 🐕

210 39 5
                                    

Bell tanda pulang sudah berbunyi para siswi dipersilahkan untuk kembali kerumah masing masing

Memasukan kembali buku bukunya lisa segera bergegas pergi dari ruang kelas, minnie segera bergegas mengikuti lisa

"Tumben" gumam jisoo

Biasanya seorang lalisa akan secara terang terangan menunggu jennie pulang dan terkadang minta tumpangan dengan berbagai alasan tapi selalu saja jennie tolak

"Mungkin baru kesambet kali" ucap Chaeyoung yang juga merasa heran tapi tidak terlalu dia pikirkan, yang dia pikirkan sekarang adalah bergoyang ditempat tidur dengan jisoo mengerang dibawahnya

"Ayo pulang aku sudah ingin mencicipimu kembali" bisik chaeyoung pelan didekat telinga jisoo dan seketika muka jisoo memerah dan dia mencubit tangan chaeyoung

Chaeyoung meringis dan berpamitan pulang duluan dengan jisoo

"Gue pulang dulu" chaeyoung dengan cepat menyeret jisoo pergi menjauh

"Otaknya si chae kalau enggak makan ya ngewe" decak wendy

Semua sedang membicarakan chae dan jisoo tapi diotak jennie sekarang hanya ada lisa, sialan memang gadis itu dengan berani memasuki pikirannya

"Jen ayo pulang" enha dengan lembut menarik jennie pergi

"Hmm"

---------

" tumben langsung pulang biasanya juga kayak orang bego plonga plongo nungguin jennie" Lisa baru saja memasuki rumah dan sambutan yang ia dapat malah kata kata yang sangat menyebalkan dari kakak pertamanya

"Berisik" sampai rumahpun dirinya belum bisa hidup tenang nama jennie terus saja keluar dari mulut orang orang

"Udah deh lo bagusan nyerah aja jennie tu sukanya sama cewek imut nan lembut bukan seorang yang kasar penjahat lagi" sindir kakak keduanya

"BACOT!!!" Setelah berteriak kencang lisa langsung berlari menuju kamarnya

"Sowon joy sebagai orang tua kalian bertiga itu bunda cukup kecewa, terutama sama kalaian berdua yang selalu saja mengolok ngolok adik bungsu kalain, pulang lama salah pulang cepat juga salah mau kalian itu lisa harus gimana pusing tau enggak bunda liat tingkah kalian yang nggak pernah akur, kamu juga yah sebagai ayah bukanya anaknya dinasehati malah diem aja" nesya bener bener udah capek ngadepin ketiga anaknya yang setiap hari nggak ada akurnya,suaminya juga diem diem aja , apa mereka semua pada minta dipatahin tulangnya biar taurasa

Ardrian meringis kenapa dirinya ikut keseret kemarahan istrinya padahal dia cuma diem diema aja dari tadi enggak gangguin istrinya ataupun minta jatah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love & hate / JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang