PI-12

904 138 12
                                    

BUAAAAGGGHHHHHHH

Tubuh Song Weilong terpelanting ke belakang dengan mulut serta hidungnya berdarah akibat pukulan keras yang diterimanya.

Sedang Xiao zhan dan orang-orang disekitar mereka yang ada disana langsung berteriak histeris. Hingga membuat petugas keamanan bandara berlari mendekat dan segera mengamankan si pelaku pemukulan yang ternyata adalah.................
























"WANG YIBOOO???!" Pekik Xiao zhan yang baru tersadar dari keterkejutannya dan melihat wajah Wang Yibo yang tengah bersungut-sungut serta memberontak dari cengkraman para sekuriti bertubuh kekar yang tengah mengunci pergerakannya tersebut.

"DIA PEMBOHONG! DIA MENIPUKU! DIA MEMBOHONGI KITA! CK.. LEPASKAN AKU!!" Raung Wang Yibo yang masih terus memberontak sembari berusaha untuk kembali menghajar Song Weilong yang masih duduk diatas lantai dengan kepala pening.

Sedang Xiao zhan, pemuda itu tengah kebingungan harus menghampiri siapa terlebih dahulu. Karena jika dia menghampiri Song Weilong, Xiao zhan takut jika hal itu akan membuat Wang Yibo si pemuda manja dan keras kepala itu merasa tersisihkan karena sikap Xiao zhan.

Tapi jika dia menghampiri Wang Yibo dan meminta sekuriti untuk melepasnya, Xiao zhan juga takut jika nanti Wang Yibo lebih agresif ingin menyerang Song Weilong lagi. Sedangkan dirinya tak cukup punya kekuatan untuk menghalangi dua pemuda tersebut.

Sejenak Xiao zhan memijit pangkal hidungnya, sebelum dia melirik ke arah Song Weilong yang ternyata sudah ditolong oleh orang-orang dan membantu pemuda itu untuk duduk di bangku tunggu.

Xiao zhan menghela nafas lelah sebelum akhirnya dia meminta sekuriti untuk melepaskan Wang Yibo. Sebelum akhirnya Xiao zhan membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf kepada semua orang disana atas keributan yang terjadi.

Xiao zhan terus meminta maaf sembari menggenggam tangan Wang Yibo, demi memastikan bahwa pemuda itu tetap berada pengawasannya.

Setelah dirasa semua keadaan terkendali, perlahan Xiao zhan menarik Wang Yibo agar mengikutinya.

"Sebenarnya ada apa denganmu, huh? Kenapa kau ada disini dan tak pergi ke sekolah? Dan dimana Lele? Bukankah dia sudah aku perintahkan untuk selalu mengawasimu?" Tanya Xiao zhan, kesal. Sembari mengambil kotak P3K yang selalu dia bawa di slingbag-nya. Dan memberikannya pada Song Weilong. Agar pemuda itu bisa mengobati lukanya.

Yang mana hal tersebut membuat Wang Yibo geram dan langsung menghempaskan genggaman tangan Xiao zhan padanya.

"Cih. Harusnya aku tau jika kau memang menyukainya." Gerutu Wang Yibo yang menatap geram ke arah Song Weilong dan Xiao zhan bergantian.

"Apa maksudmu?" Tanya Xiao zhan yang sudah cukup lelah mengurus Wang Yibo yang benar-benar menguji kesabarannya.

"Cih." Balas Wang Yibo yang berdecih sebelum dia pergi dari sana.

Namun dengan segera Xiao zhan mencekal tangannya dan memaksa Wang Yibo untuk berhenti melangkah.

"Ada apalagi sebenarnya, huh? Kupikir beberapa hari ini kau sudah merenungi semua kesalahanmu dan berusaha untuk memperbaiki diri. Tapi apa? Kau datang memukul temanmu tiba-tiba dan membuat kekacauan. Ada apa sebenarnya, huh?" Bentak Xiao zhan, kesal.

Dan bukannya menjawab, Wang Yibo hanya menatap Xiao zhan sekilas lalu kembali melanjutkan langkahnya yang sejenak tertunda.

"Wang Jie!!" Teriak Xiao zhan, memanggil Wang Yibo yang akhirnya berhenti.

Xiao zhan lega karena akhirnya pemuda itu berhenti dan tak melanjutkan langkahnya. Namun saat dirinya hendak menghampiri Wang Yibo, pemuda itu  membuka suara dan melontarkan kalimat yang seketika kembali menyakiti Xiao zhan lagi.

Perfect ImperfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang