POLCATDOG 1

939 69 6
                                    

"Kamu sudah pikirkan matang-matang kak?" tanya pria paru baya pada anak sulungnya.

"Yepp aku yakin papihku sayang" jawab sang anak dengan senyum mengembang penuh manja.

"Baiklah nanti biar papih mengurus keberangkatan mu ke Bandung ya" ucap pria parubaya tersebut dengan senyuman.

Sang ibu segera menghidangkan makanan keatas meja makan dibantu oleh beberapa pekerja dirumahnya. Makan malam ini terasa spesial dikarenakan semua hidangan merupakan makanan kesukaan dari sang anak sulung.

Malam ini dirumah keluarga Harlan sedang dalam suasana penuh bahagia. Pasalnya anak sulung mereka yang bernama Yessica Harlan telah lulus dari SMA Natio yang merupakan sekolah milik keluarga dari pihak ibunya Shani Natio.

Yessica atau sering dipanggil Chika juga mendapat gelar lulusan terbaik di sekolahnya. Bukan karena privilege dari orangtuanya melainkan memang ia memiliki otak encer yang diturunkan dari sang ayah Gracio Harlan.

"Nanti kalo aku udah lulus boleh dong aku juga keluar kota" ucap sang adik Azizi Harlan atau sering dipanggil Zoya.

"Nanti yang nemenin papih main golf siapa Zoy?" manja sang ayah.

"Mamih dong" ucap sang adik.

"Duh mamih gak bisa sayang" ucap Shani memberikan senyuman pada sang anak.

"Lagi kan di Yogya juga banyak kampus yang bagus kok Zoy" ucap sang ayah lagi.

Chika hanya memperhatikan keluarganya dengan penuh senyum. Malam ini mereka semua dipenuhi senyuman dan canda tawa yang kerap kali dikeluarkan dari sang ayah dan adiknya Azizi.

Dughh

"Adek?" Ucap sang ibu yang langsung menghampiri anak bungsunya itu disusul oleh sang ayah.

"Dahinya berdarah mam, aku ambilin air dan kotak P3K dulu ya" ucap sang ayah.

"Sini biar aku yang bawa barangnya ya Toy" ucap Azizi.

Ya... yang tadi terjatuh bukanlah azizi melainkan Christy Harlan atau sering dipanggil Toya. Ia merupakan kembaran dari Azizi atau anak bungsu dari keluarga Harlan.

"Dia lagi..." gumam sang kakak.

"Saya sudah urus semua yang kamu butuhkan diasrama" ucap sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya sudah urus semua yang kamu butuhkan diasrama" ucap sang ayah.

"Terimakasih pah" jawab sang anak singkat.

"Semakin kamu cepat pergi dari sini, semakin bagus" ucap sang ayah kembali.

Sang ibu yang mendengarkan dari balik pintu ruang kerja sang suami hanya bisa menangis tanpa suara.

"Mah" itu sang anak bungsu yang baru saja pulang entah dari mana.

"Sshhuutt" sang ibu memberi isyarat dengan satu jari telunjukknya di mulut kepada sang anak agar tidak bersuara keras.

Dia Fidelia Pirapat atau kerap dipanggil Adel. Adel yang melihat sang ibu sedang menangis langsung memeluk erat sang ibu dan membawanya ke ruang makan.

Adel langsung mendudukkan sang ibu seraya mengusap bahu untuk menenangkan. Sisca Saras ialah seorang ibu yang kini sedang menangis diceruk leher sang anak.

Saat ia sudah mencoba menenangkan dirinya. Sisca melepaskan pelukan sang anak dan berusaha menghapus air matanya. Adel pun bergegas mengambil segelas air dan memberikannya kepada sang ibu. Namun ia tak kembali duduk disamping sang ibu melainkan..

"Del mau kemana?" tanya sang ibu.

"Aku mau coba bicara sama papah" ucap Adel dengan nada serius, tangannya sedikit mengepal guna menahan emosinya.

"Del..." lirih sang ibu.

Haiii Rikiy disiniii
Jangan panggil aku min atau thor ya walaupun ada yng bandel dikit sih hihihi
Ini hanya sekedar cerita jangan baper
Semoga suka yaa♡

POL CAT DOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang