prat 2

12 5 1
                                    

Hai gess kita lanjut lagi yak walaupun yg baca dikit kek upil jadi gess votmen lah. Ama sekalian ajak temen,Mak,bapak,nek dan keluarga lu kalau perlu baca nih cerita yang banyak faedahnya.

Baik lah kita lanjut

Selamat reading dan happy baca

......




Setelah pembicaraan tak berfaedah itu selesai, Anggita melirik seragam sekolah Rey yang sama dengan seragamnya, Anggita memberanikan diri untuk bertanya.

"A-anu itu kamu sekolah di Anggrek high school  juga ?" Kata Anggita

Rey melirik keseragam Anggita juga yang ternyata sama dengan seragam nya.

" Hmm " kata Rey cuek

Rey yang melirik ke jam tangan nya melihat jam sudah pukul 07: 26 yang artinya sekolah akan dimulai 4 menit lagi, dengan melirik ke Anggita sambil
Berkata
" Ikut gw "
Anggita yang bingung pun bertanya
" Kemana ? "

Dengan menghela nafas Rey menjawab
" Sekolah, lu gak liat sekarang jam berapa?, Tapi kalau lu mau telat juga gak papa"
Setelah berkata begitu Rey mulai melangkahkan kakinya ke motor seprot nya yg terparkir di depan.

Anggita yang melihat jam panik dengan cepat dia berlari ke Rey sambil berkata
" Aku ikut "

Rey yang mendengarnya pun mendengus sambil ngebathin
Cih ,tadi aja gak mau, takut kan lu

Anggita yang sudah duduk dimotor Rey entah sejak kapan pun berpegangan pada pinggang Rey sambil berkata dengan pelan tapi masih di dengar oleh Rey.

"A-anu aku pegangan di pinggang kamu gak papa kan aku takut jatoh"

Trio ehek belike : lah anjirt lu dah pegang baru izin, sekalian aja lu dorong dari gedung, baru bilang ijin dorong kamu ya dah lah gak habis thingking gw

Anggita belike : eh trio ehek lu ya yang buat gw ngomong gitu, parah lu wah wah gw aduin pawang gw nanti

Trio ehek : lah pawang lu sape neng?

Anggita : tunggu aje gw pikat semua cogan nanti buat bantai lu hahahahahahah uhuk uhuk uhuk
 
Trio ehek: mampus kualat kan lu Ama emak luu

Anggita : huwhwuwhwuwhu mak😭,
Maaf jika hiks hiks hiks sroot 😭

Back to cerita

" Hmm " kata Rey

Akhirnya Rey membawa motornya dengan kecepatan tinggi, sampai lupa bahwa ada gadis lemah yang duduk di belakangnya, bahkan gadis tersebut sudah gemetaran, jika saja motor tersebut tidak berhenti sekarang, untung dah berhenti.

Untung gerbang belum ditutup, dan saat Rey turun dari motor matanya langsung tertuju pada gadis yg sudah turun dengan penampilan yang berantakan karena lumpur tadi , sedang gemetaran dengan air mata yg siap jatuh kapan saja jika tidak dia tahan.

" Kenapa " tanya Rey

" Gak papa" kata Anggita walaupun kakinya sudah gemetaran.

Setelah mendengar jawaban gadis tersebut Rey langsung pergi begitu saja meninggal kan Anggita sendirian.

POV Anggita

Suka Suka GwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang