Hello! Selamat datang dicerita pertamaku dilapak ini><
Jangan lupa Vote sama Komennya ya, Folow juga boleh^^
Btw call me Ran oke?
• • •
Semenjak kejadian satu bulan yang lalu, sikap dan sifat Lisa berubah drastis. Sebagai mana biasanya hidupnya yang cerah dipenuhi dengan kemewahan, penampilan yang menarik juga perawakannya yang selalu menampilkan raut wajah angkuh. Namun kini lenyap dalam waktu singkat, tergantikan dengan gelapnya semesta yang gadis itu pijaki.
Lisa sering menghabiskan waktuya sendiri dengan merenung didalam kamar. Entah karena meratapi nasibnya yang berubah dalam sekajap atau karena kesalahan yang pernah ia perbuat semasa ia bisa melihat.
Iya. Kalian tidak salah lihat. Karena kejadian kecelakaan tunggal waktu lalu. Membuat Lisa menjadi buta akibat mobil yang ia kendarai menambrak sebuah tiang listrik. Bahkan bukan hanya matanya saja yang teluka akibat percikan kaca mobilnya sendiri, tetapi juga hampir sekujur tubuhnya terasa remuk akibat hantaman yang cukup keras. Lisa juga tak mengerti mengapa ia masih bisa hidup. Tidak usah dibayangkan seberapa besarnya uang yang keluarganya keluarkan untuk biaya rumah sakit dan juga kerugian jalan. Tapi itu semua bisa terselesaikan, karena Lisa memang terlahir dari keluarga berada.
Hanya saja Lisa belum bisa menerima pendonor mata. Jika dipikir kembali itu bukanlah hal yang rumit untuk keluarganya, menemukan pendonor mata yang cocok dalam waktu singkat. Tetapi karena seluruh luka pada tubuh gadis itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih. Maka pendonoran matapun harus ditunda, sebab kondisi kesehatan tubuh Lisa harus pulih terlebih dahulu.
Singkatnya Lisa memilih menginap dirumah saja dengan alasan gadis itu tak menyukai aroma rumah sakit. Karena biasanya orang-orang yang tidak bisa melihat, akan lebih peka netra penciumannya. Jadi bisa dikatakan gadis itu tak berbohong.
Saat ini Lisa tengah duduk dikursi roda depan balkon kamarnya. Dengan mata terpejam sembari menghirup aroma pagi hari seperti biasa. Sejak Lisa pulang kerumah, gadis itu tak pernah menginjakkan kakinya keluar kamar. Maka saat mendengar pintu diketuk ringan dengan membukanya perlahan. Lisa sudah tahu bahwa itu ibunya yang membawa sarapan pagi untuknya.
"Sayang ... waktunya sarapan. Setelah ini minum obat, ya."
Awal mengetahui bahwa putri pertamanya kecelakaan, Elenaㅡibunda Lisa merasa khawatir bahkan ikut sakit saking tiada hentinya menangis melihat putrinya yang terluka. Elena sendiri tak pernah marah pada Lisa sekalipun putrinya itu membuat banyak kesalahan. Sebenarnya ayah gadis itupun demikian hanya saja konflik kali ini sangatlah berbeda, taruhannya adalah nyawa. Tidak masalah jika Namjoonㅡayah Lisa yang harus mengangganti seluruh biaya kerugian sebesar apapun untuk putrinya. Hanya saja saat itu ia sungguh tak habis pikir kenapa Lisa harus pulang dengan keadaan mabuk dengan berahir kecelakaan. Makanya akhir-akhir ini, sang ayah jarang menjenguk untuk melihat keadaan Lisa, demi menenangkan pikirannya sendiri.
Lisa hanya mengangguk sebagai jawaban, juga hanya terus diam diposisi awal. Dengan begitu Elena mendekat kemudian mulai menyuapinya. Setelahnya memberikan Lisa obat.
"Kalau begitu ibu kebawah dulu ya, kalo ada apa-apa pencet bel yang ada disisi kursi rodamu." Ujarnya lembut sambil mengusap hati-hati surai berwarna blonde Lisa.
Selama dua bulan terakhir ini Elena memilih 'tinggal' dirumah ini dulu, karena mengkhawatirkan kondisi Lisa. Mengingat putrinya tinggal disini sendirian, selain hanya ada pembantu yang akan pergi saat malam tiba.
Karena tidak mendapat jawaban apa-apa. Elena memutuskan untuk keluar kamar. Lisa tidak bisu, hanya saja gadis itu memang enggan membuka mulut pasca kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiest Girl (LALISA X JUNGKOOK X HARUTO)
RomanceWritten/Cover by : Ran.yeo_05 (onIg) Lalisa Kim, seorang gadis yang keras kepala dan sok angkuh itu. Sebenernya menyimpan sejuta luka. Di balik semua sikapnya, sesungguhnya Lisa gadis yang rapuh dan mudah putus asa. Dalam hidupnya ia hanya mengingin...