Kiw, dah lama ngak kemari
Makin sepi aja ye ni lapak• • •
Setelah kelas usai, Lisa sedikit berlari ke area tempat parkir untuk mencari barang yang sengaja ia bawa. Setelah mendapat yang ia cari, kemudian gadis itu kembali lagi ke lobi kampus dengan langkah anggun dan kepala sedikit mendongak. Membuat semua mahasiswa yang melihat, segan untuk mendekatinya.
Setelah menunggu beberapa waktu di depan pintu salah satu kelas fakultas musik, akhirnya pelajaran semester dua pun telah usai. Saat seorang pemuda akan melangkah keluar, dengan gesit Lisa menghadangnya. Lalu menatapnya dengan sedikit terkekeh. Membuat semua orang yang melihat interaksi itu pun, menganggap mereka mempunyai suatu hubungan lebih.
"Lelah sekali aku menunggumu."
"Hm? Aku tak menyuruh noona untuk menungguku 'kan?" Balas pemuda itu yang ternyata Haruto, memandang Lisa dengan raut wajah bingung sekaligus khawatir. Karena memang kerap kali pemuda itu menyuruh Lisa menunggunya, untuk pulang bersama. Namun sekarang Haruto merasa ia tak menyuruh Lisa untuk itu. Atau ia lupa?
"Tidak, hanyaㅡkenapa kemarin malam kau langsung pulang? Biasanya akan menginap. Lagi pula apa ini," sembari mengayunkan sebuah tas hitam kepada Haruto. Lalu melanjutkan. "Kau berbohong, katamu lupa membawa tas. Aku menemukannya di sofa ruang tamu, omong-omong."
Si empu yang merasa tersudutkan, pada akhirnya hanya terkekeh polos. Berpikir tak akan mempan membohongi Lisa lagi dengan alasannya. "Hehe, pantas saja sebagian bukuku tak ada." Dan malah menjawab seadanya, sambil menggaruk kepala yang tidak gatal seperti orang bodoh.
"Makanya kalau di suruh mengerjakan tugas itu, segera kerjakan. Bukannya kabur, jika kesusahan selalu ada aku yang membantumu." Ujar Lisa sambil menepuk dada bangga.
Walau sebenarnya bukan itu alasan Haruto memutuskan untuk kabur dari rumahnya. Namun pemuda itu hanya tersenyum tipis saja sebagai balasan. "Iya aku tahu," lalu mengambil tas yang Lisa bawa, kepundaknya.
"Ah ... benar! Hari ini akan ada taman hiburan yang baru di buka! Aku ingin kesana, temani aku ya!" Seru Lisa kegirangan, ekspresi yang jarang sekali gadis itu tampilkan kepada siapapun selain pada Haruto. Termasuk kedua orang tuanya sekali pun.
Saat ini mereka tengah berada di parkiran kampus.
"Seperti biasa, akuㅡ" ucapan Haruto terjeda oleh seseorang yang secara tiba-tiba muncul dari salah satu mobil.
"Lisa! Saya sudah menunggumu dari tadi. Dan ini, oh? Haruto?"
"Hyung ..." balas Haruto seadanya.
"Aku baru sadar jika kalian sepakultas." Seseorang itu adalah Jungkook, calon tunangan Lisa secara mendadak. Sedangkan Lisa yang melihat interaksi mereka berdua hanya terdiam, tak berniat berbicara dan hanya menunggu pria itu yang melanjutkan.
"Hm ... jadi begini, sebentar lagi kita akan bertunangan sedangkan masing-masing dari kita belum saling mengenal. Jadi tujuan ku sampai menyusul mu kemari, karena ingin mengajak mu pergi." Ujar Jungkook sedikit canggung dan segera mengubah bahasa formalnya, mengingat Haruto ada disini.
"Em ... tapiㅡ" belum juga gadis itu sempat menjawab, Haruto sudah menyelanya dengan cepat.
"Hari ini kami ada urusan, jadi maaf hyung mungkin lain kali." Ucapnya datar membuat Lisa bingung harus bagaimana, pasalnya Lisa yang mengajak Haruto tadi.
"Oh? Benarkah?" Sembari terkekeh yang mana di mata Haruto itu bukan sekedar kekehan biasa. Tapi seperti meremehkannya. "Apa kalian ini sepasang kekasih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiest Girl (LALISA X JUNGKOOK X HARUTO)
RomanceWritten/Cover by : Ran.yeo_05 (onIg) Lalisa Kim, seorang gadis yang keras kepala dan sok angkuh itu. Sebenernya menyimpan sejuta luka. Di balik semua sikapnya, sesungguhnya Lisa gadis yang rapuh dan mudah putus asa. Dalam hidupnya ia hanya mengingin...