1

15 5 0
                                    

Holaaaaaa gusyyyy👋👋👋
welcome to my first story
Sorry if there is a typo, dan selamat membacaaaaa

______________________________

Selasa
11 Mei 2001
22.49 WIB

" OEK OEK OEK "

"Selamat Bu, bayinya perempuan dan sangat cantik" Ucap dokter dengan ramah.

Wanita yang baru saja melahirkan putri kecil itu terdiam dan tidak ingin melihat bayi yang baru saja dia lahirkan.

"Jauhkan bayi itu dari hadapan saya dokter" ucap wanita itu- Nika.

Dokter pun berjalan mundur dua langkah, lalu memberikan bayi itu ke suster untuk di bersihkan.

"Suster, tolong di bersihkan dulu bayinya" ucap Dokter sambil memberikan bayi itu pada suster yang ada di belakang nya.

"Baik dok." Jawab suster, lalu membawa bayi itu untuk di bersihkan.

°°°°°

Di luar ruang oprasi ada 4 orang yang menunggu.

Suami Nika- Ahmad.
Kakak Nika- Indah.
Suami indah- Rizal.
Ibu Nika dan indah- Sarni yang.

Ahmad yang melihat dokter keluar dari ruang bersalin pun, segera menghampiri dokter tersebut dan bertanya kepada dokter dengan khawatir.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Ahmad.

"Alhamdulillah, istri bapak baik baik saja" jawab dokter tersebut dengan ramah.

"Bagaimana keadaan cucu saya dok?" Tanya Sarni.

"Alhamdulillah, cucu ibu perempuan, sangat cantik dan sehat."ucap dokter tersebut dengan senyum ramahnya.

"Saya permisi dulu pak, bu." Ucap dokter lalu pergi.

Tak lama suster pun keluar dari ruang operasi "permisi, dengan keluarga Ibu Nika?" Ucap suster dengan ramah.

"Iya sus, saya suaminya." jawab Ahmad.

"Anak bapak sudah di bersihkan, mari saya antar untuk mengadzan kan anak bapak." ucap suster tersebut dengan ramah.

Ahmad pun mengikuti arah suster tersebut untuk masuk ke dalam ruangan bersalin dan mengadzan kan anaknya.

°°°°°

Dua hari kemudian..

"Alhamdulillah, kondisi ibu sudah membaik, anak ibu juga sudah boleh di bawa pulang." ucap dokter tersebut dengan ramah.

"Saya permisi." sambung dokter itu lalu pergi.

Setelah dokter pergi tiba-tiba saja Nika membuka suara. "simpan saja bayi itu di sini, pasti ada kok yang mau mengadopsinya." ucap Nika dengan santai.

"Apa apaan kamu ini Nika, bayi ini anak kamu." jawab Sarni yang sedang menggendong bayi malang itu, yang hingga saat ini belum di sentuh oleh Nika, bahkan bayi malang itu hanya meminum susu formula.

Tak lama, indah dan Rizal datang untuk menjemput ibunya-sarni.

"assalamualaikum." ucap indah dan Rizal bersamaan.

"Waalaikumsalam." jawab Nika,Sarni, dan Ahmad bersamaan.

"Kak, Nika numpang di mobil kakak dulu yah, karna mobil suaminya Nika lagi di bengkel."ucap Nika.

"Oh, iya dek." jawab indah.

°°°°°

Semuanya sudah bersiap untuk pulang, Sarni pun sudah menggendong bayi mungil itu. Tapi sebelum keluar dari ruang inap, Nika yang melihat ibunya menggendong bayi itu pun berkata..

" Ibu ngapain bawa bayi itu?, Taro aja di sini Bu.."

"Astaghfirullah, Nika kenapa kamu seperti ini nak?, Bayi ini anak kamu.."

"Nika itu maunya anak laki-laki Bu, bukan perempuan, kalo anak perempuan mah Nika juga udah ada Nina di rumah.." jawab Nika.

"Dek, kamu kenapa bersikap seperti itu, bayi ini anak kamu, kamu ngak boleh gitu." Tegas Indah.

"Pokoknya, aku ngak mau anak ini ada di rumah aku" jawab Nika ka dengan penuh penekanan.

"Yasudah, kalo kamu ngak mau ambil anak ini, biar Kakak yang rawat dia." Ucap Indah.

"Ambil aja, aku ngak masalah kok, lagi pula aku udah punya anak perempuan di rumah." jawab Nika dengan santai.

"Udah, udah. Yuk kita pulang, bentar lagi jam pulang kantor, dan pasti bakal macet." Ucap Rizal.

°°°°°

Saat di perjalanan semuanya diam, hingga sampai di depan rumah Nika, Ahmad dan Nika turun dari mobil.

" Terima kasih sudah mengantar kak, maaf merepotkan." Ucap Ahmad yang telah selesai menurunkan barang barang nya.

"Iya sama sama dek" jawab Rizal.

"Kami masuk dulu, assalamualaikum" ucap Nika

" Eh, tunggu" panggil Indah.

"Ada apa?" Tanya Nika.

"Kamu yakin tidak ingin mengambil anak ini?"
Tanya Indah.

"Iya, kenapa emangnya, kalo kakak juga ngak mau ngerawat anak itu, kakak taro aja di panti asuhan, pasti ada kok yang mau adopsi dia" jawab Nika dengan santai.

"Biar kami yang rawat anak ini" jawab Rizal.

" Oke, kalo kalian ngak sanggup rawat anak itu, kalian taro aja di panti asuhan, karna aku yakin anak itu cuman bikin kalian susah. yaudah aku mau masuk rumah dulu, assalamualaikum" jawab Nika lalu pergi.

Sarni yang melihat anaknya bersikap seperti itu pun merasa gagal menjadi seorang ibu.

°°°°°

Setelah sampai di rumah, mereka membawa bayi mungil itu ke kamar Rizal dan Indah.

"Menurut kalian, nama yang bagus untuk anak ini apa ya?" Tanya Rizal.

"Alyana, yang bermakna Mulia "ucap Sarni.

"Nama yang bagus, dan karna alyana itu cantik, jadi aku mau tambahin nama, Cantika di belakangnya. Bagaimana. bagus, tidak ?" Tanya Rizal.

"Bagus" jawab Sarni yang tatapan matanya tak lepas dari bayi mungil itu.

"Gimana kalau kita panggil dia dengan panggilan Lyly?" Tanya Indah.

"Lyly?" Ucap Rizal yang bingung.

" Iya, yang di ambil dari kata Ly, di kata alyana. Trus di double deh." Jawab Indah.

"Bagus, ibu suka." Jawab Sarni.

"Bagus." Jawab Rizal.

" Ibu ke kamar dulu ya, mau mandi, trus istirahat, kalian juga jangan lupa bersih-bersih badan dulu sebelum tidur." Ucap Sarni.

"Iya Bu.." jawab Rizal dan Indah bersamaan.

Setelah berdiskusi tentang nama, Sarni kembali ke kamarnya untuk bersih-bersih dan istirahat.

TBC.

________________________________

see you in the next part guys👋👋👋

Sekian terima vote ❤️❤️❤️

LYLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang