7

3 1 0
                                    

HAII GUSY KITA KETEMU LAGI

MAAF YAH, MINGGU LALU AKU NGGAK SEPAT POST, TAPI SEBAGAI GANTINYA, HARI INI AKU POSTNYA DOUBLE.

JANGAN LUPA FOLLOW YA!!!

SELAMAT MEMBACA...

__________________________________________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Lyly dan Zaza pun berjalan menuju ruang Osim.

Sesampainya di ruang Osim, Lyly dan Zaza duduk di sofa sambil menunggu Arzam selesai merapikan mejanya yang sudah sangat berantakan.

Setelah Arzam selesai merapikan mejanya, ia pun duduk di sofa yang posisinya berhadapan dengan sofa yang sedang di duduki oleh Lyly.

"Mau ngomong apa?" Ucap Lyly

"Aku pengen ngomong. tapi, kalian dengerin dulu Ampe selesai, kalo udah selesai, kalian boleh ngomong, gimana?"

"Lu kalo ngomong Ama Lyly pake aku-kamu, kalo Ama gua pake nya lo-gue an."

"Lo iri?" Tanya Arzam.

"Nggak."

"Stt. diem za, Arzam nya mau ngomong." Ucap Lyly.

"Tuh, dengerin." Ucap Arzam.

"Mau ngomong apa zam?" Tanya Lyly.

"Ly, kamu sering nemuin coklat kan di atas meja kamu?" Tanya Arzam.

"Ya" jawab Lyly.

"Kamu tau coklat itu dari siapa?" Tanya Arzam.

Lyly hanya diam.

"Sebenarnya.."

Lyly pun mulai memasang telinganya sebaik mungkin, karna ia tak ingin salah dengar untuk kali ini

"Sebenarnya, coklat itu dari aku.."

"Aku suka sama kamu dari awal kita ketemu, aku juga waktu itu mencalonkan diri jadi anggota Osim karna aku pengen sering ketemu kamu, trus kita bisa temenan."

Lyly kaget, sangat kaget, tapi ia tetap diam.

"Mungkin menurut kamu, ini alay atau gimana, tapi aku pernah baca. Nabi Muhammad Saw bersabda. Siapa yang mencintai seseorang sampaikan kepadanya bahwa kau mencintai nya" ucap Arzam.

"Sebenarnya, udah lama aku pengen ngungkapin perasaan aku, tapi aku takut kamu malah menjauh dari aku, Ly.." ucap Arzam

"Aku harap setelah ini kamu nggak menjauh dari aku Ly.." ucap Arzam.

Lyly hanya terdiam mendengar pengakuan Arzam, dan karna menurutnya Arzam sudah selesai berbicara ia pun membuka suara " ada yang pengen di omongin lagi?" Tanya Lyly.

Arzam menjawabnya dengan menggelengkan kepala.

"Ya udah kalau nggak ada yang pengen diomongin lagi aku mau pulang."

Lyly pun mengambil tasnya lalu menuju ke arah pintu "assalamualaikum" ucap Lyly lalu keluar dari ruang Osim.

Zaza yang melihat Lyly sudah keluar dari ruang Osim pun ikut berlari tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Arzam hanya duduk, dan diam.

°°°°°°

Lyly yang sudah berada di lobby pun menelpon Pak Santo untuk meminta dijemput, setelah meminta untuk dijemput tiba-tiba saja Zaza ada di belakang

"Kok aku ditinggalin sih, Ly.."

"Males di sana."

"Kenapa gitu?" Tanya Zaza.

LYLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang