Chapter 2

2 0 0
                                    

Adam's pov :
Akhirnya dia masuk gua fikir dia nggak masuk,duh kira-kira mau nggak ya ntar gua ajak pulang bareng.
Upacara pun dimulai barisan kelas Adam dan Ardita tidak jauh hanya melewati 2 kelas saja ya berarti Ardita kelas 8A dan Adam 8C . Itu tanda yang ada disekolah mereka,selepas upacara Ardita segera masuk kelas dan terburu-buru
"Ar tunggu-tunggu gua mau ngomong." Adam.
"Duh nanti aja ya Dam gue mau ngerjain tugas bio soalnya jam pertama mau dibahas." Jawab Ardita
"Oke deh,tunggu gua didepan kelas ya." Adam.
Tidak menggubris perkataan Adam,Adam segera naik ke kelasnya namun Adam yakin pasti Ardita dengar. Jam istirahat pun dimulai Ardita dan Putri sedang makan ditempat duduknya itu lalu tiba-tiba.
"Ar." Adam.
"Eh Ar,itu bukannya Adam?" Tanya Putri.
"Mana sih,OH iya gue janji mau ketemu dia pas istirahat." Jawab Ardita.
"Yauda sana temuin dulu." Jawab Putri.
"Duduk didepan situ aja Ar." Adam
Mereka pun duduk berdua
"Kenapasi? Tumben lo mau ngomong apa." Ardita
"Nggak,ini sih sebenernya ha simple aja
Mmmm... (jantung Adam bergejolak 100x lipat) gua mau ajak lo pulang bareng. Dan iyaa gua tau gua terlalu agresif untuk nyampein ini."
Ardita pun tertawa lepas sampai-sampai menepuk bahu Adam,Adam bingung namun ikut tertawa.
"Yaampun Dam cuman itu,gue fikir apa,yauda gampang lah nanti lo tunggu didepan sini lagi aja pas pulang." Jawab Ardita sambil tertawa
"Hah serius? Lo mau? Mmmm okee Ar." Jawab Adam gugup
"Kebetulan juga emang bokap gue nyuruh cari barengan soalnya dia nggak bisa jemput hari ini." Ardita.
"Ya pas banget dong ya,jodoh kali." Ucap Adam sambil tertawa
"Halah ngaco lo (tertawa malu) yauda gue masuk kelas ya." Ardita.
"Oke see Ar." Adam.

Adam pun balik ke kelas 8B untuk beristirahat karena banyak teman-temannya disitu maka itu dia biasa berkumpul bersama temannya disitu. Perasaannya begitu melayang seperti habis diberi uang kaget hahaha.

"Abis darimana lo Dam?" Tanya Raihan alias petot
"Ah lo mau tau aja." Jawab Adam
"Paling nemuin Ardita lu yaaa hahaha." Ledek Petot
"Ah brisik lu tar pada denger nggak asik lagi." Jawab Adam
"Hahaha jangan lama-lama si." Jawab petot
"Gila lo,dia aja baru pisah sama cowonya masa gua trobos bisa-bisa jadi bahan omongan satu sekolah." Jawab Adam kesal
"Hahahaha yauda yaudaa terserah lo deh." Jawab Petot

Tepat pukul 14.50 bel berbunyi menandakan sudah waktunya pulang dengan segera Adam membenahkan bukunya dan pergi kedepan pintu kelas Ardita,Ardita sudah melihat Adam lalu mengedipkan matanya untuk memberi kode pada Adam bahwasannya jangan berdiri didepan kelas karena banyak teman kelasnya yang akan meledek Ardita

"Lo pulang sama siapa Ar? Bareng dong." Tanya Putri
"Ih gue nggak dijemput atau bawa motor." Jawab Ardita
"Lah terus? Ah tau gua ini si hahaha Adam yaa." Ledek Putri
"Ih jangan gitu Put gue malu tau,didenger sama yang lain." Jawab Ardita
"Okeoke lo hati-hati yaa , hati-hati tambah jatuh cinta." Putri tertawa sejadi-jadinya
"Putt loo reseee." Teriak Ardita

Putri meninggalkan koridor sekolah dan bergegas pulang lalu Ardita menghampiri Adam,wajah Adam memerah ntah kenapa selalu saja seperti itu ditambah dengan jantung yang berdebar-debar.
"Hai,hehe ayo." Ajak Adam
Ntah kenapa tiba-tiba Adam bersikap bukan seperti biasanya dia lembut dan..
Sepertinya dia sedikit menunjukkan perasaannya dengan sikap seperti itu namun Ardita tidak sama sekali merasa karena menurutnya manusia pasti punya sisi baik dan buruknya ya mungkin ini lagi keadaan baik-baik saja hahaha. Mereka berdua menjadi pusat perhatian anak-anak karena semua tau Abi dan Ardita adalah pasangan serasi lalu tiba-tiba Ardita pergi bersama laki-laki lain yaitu Adam.

"Kayaknya kita jadi pusat perhatian banget ya?." Tanya Ardita
"Cuek aja Ar,mereka kan nggak tau apa-apa bisa aja lo lagi butuh gua nebeng kemana gitu,mereka cuman cari bahan gosip aja itu." Jelas Adam
"Eh ngomong-ngomong kok lo ngajak gue pulang bareng tiba-tiba ada apa nih?" Tanya Ardita
"Ya nggak apa-apa gua pengen lebih kenal sama lo." Jawab Adam
"Lo udah kenal gue dari kelas 7 masa iya belum paham." Jawab Ardita
"Ya apa salahnya bisa kenal lebih deket,toh juga dulu lo itu super duper introvert nggak pernah mau ngomong sama siapa-siapa apalagi tiap gua tegur lo tuh kayak nggak nganggep gua ada yaa kadang dianggep si kalo urgent." Jawab Adam
"Hahahaha sorry banget ya Dam,gue nggak terbiasa buat sering berinteraksi sama orang apalagi cowo,lo tau lah Abi gimana dulu protektif banget sama gue nggak bisa gue leluasaan." Jawab Ardita
"Ohh ceritanya over protektif nih." Jawab Adam
"Ya gitulah,egois juga nggak pernah dia mau ngehargain jawaban gue tapi gue cinta sama dia mau gimana lagi." Jawab Ardita
"Ada nggak lo sedikit rasa mau ninggalin dia?" Tanya Adam
"Jujur nggak ada,karena menurut gue sifat dalam suatu hubungan ya memang harus diterima apa adanya sekeras apapun lo ngerubah dia,pada dasarnya sifat nya nggak bakal pudar hanya meminimalisir aja." Tegas Ardita
"Ah lo keren si se dewasa itu ngadepin hubungan yang menurut orang-orang cuman cinta monyet salut gua." Jawab Adam
"Ya nggak apa-apalah itu hak mereka mau bilang itu cinta monyet kek,apa kek yang penting ngga ngerusak aja si hahaha." Lawak Ardita

Miracle in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang