Chapter 6

2 0 0
                                    

Mereka pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan yang bahagia,ntah kenapa seperti mengobati rasa rindu. Rasa benci dan sakit yang Ardita rasakan seperti terobati oleh pertemuan tersebut.

*telpon berdering
"Halo Ar." Ucap Adam
"Iyaa Dam? Kenapa?" Jawab Ardita
"Besok aku jemput ya pas acara." Ucap Adam
"Kamu nggak keberatan?" Tanya Ardita
"Dengan senang hati dong." Jawab Adam
"Okee see Ar." Ucap Adam

Ardita's pov:
Kenapa semuanya terjadi begitu aja ya kenapa disaat gue mau ngelupain Adam,tuhan malah buat dia balik tapi gue yakin semua ini kebetulan aja.

Keesokan harinya Adam datang ke rumah Ardita dengan hati yang berdebar-debar,jas hitam sudah terpakai rapih di tubuhnya.

"Assalamualaikum." Ucap Adam
"Waalaikumsallam,Adam masuk Dam,eh kamu pergi sama Ardita?" Tanya ibunya Ardita
"Hehehe iyaa tante." Jawab Adam
"Kalian kok bisa ketemu lagi? Cerita donggg tante penasaran Dam. Ardita tuh nggak pernah mau lagi nerima ajakan siapapun tau semenjak kalian udah nggak sama-sama lagi." Tanya ibunya Ardita.
"Semua terjadi gitu aja tante,kita ketemu di Bandara kemarin terus ngobrol dan ternyata selama ini kita sama-sama tinggal di Bali." Ucap Adam
"Hah? Wahhh Damm Damm tante doain jodoh ya kalian,tante ngerasa Ardita aman dan nyaman sama kamu Dam. Tante percaya sama kamu,kamu bisa jaga Ardita Dam." Ucap ibunya Ardita
"Aamiin aamiin tanteee makasih yaa udah support Adam dan mau maafin kesalahan Adam. Adam bersyukur bisa kenal tante dan punya orang tua sebaik tante." Ucap Adam sambil memeluk ibunya Ardita.

Ardita turun dan sempat melihat Adam memeluk ibunya,perasaannya begitu terenyuh melihat keadaan seperti itu.

"Mahh.. Aku jalan yaa." Ucap Ardita
"Eh iyaa sayang berangkat lah,titip salam mamah sama Raihan ya semoga samawa dan diberi keturunan yang baik." Ucap ibunya Ardita
"Okee mah." Jawab Ardita

Sesampainya di acara Adam dan Ardita langsung menyalami Raihan yang lama tak bertemu mereka menghabiskan waktu untuk berbicara bersama melepas rindu 6 tahun tak bertemu,semuanya berjalan dengan baik dan bahagia sampai pada akhirnya Adam mengantar kembali Ardita untuk pulang. Adam membuka pembicaraan dengan hal-hal lucu setelah sampai didepan rumah,Adam memegang tangan Ardita.

"Ar aku tau nggak mudah buat kamu maafin aku dan ngelupain segala kesalahan aku dulu,tapi aku rasa aku nggak bisa tanpa kamu,aku butuh kamu setiap saat,aku butuh kamu buat selalu ada sama aku,mungkin maaf aja nggak bikin kamu percaya kalo aku bener-bener menyesal dan mau kamu kembali." Ucap Adam sambil mengeluarkan sekotak cincin dan membukanya.
Sontak Ardita tercengang dan matanya tak lepas dari wajah Adam.
"Aku mau kamu jadi bagian dari hidup aku Ar,aku mau kamu dampingin aku sampe tua,yes or no will be mu wife?" Ucap Adam
"Adam.. kamu bener-bener nggak punya perasaan ya? Kamu sakitin aku dan kamu kembali dengan hal-hal kaya gini? Apa hal yang lebih baik daripada melupakan? Menjadi istri kamu ? Aku rasa jawaban nya kamu udah tau." Jawab Ardita
"Ar.. aku minta maaf dengan segala kerendahan hati aku." Ucap Adam menunduk.
"Maaf emang nggak ngerubah segalanya,tapi maaf bisa bawa aku kembali sama kamu dan jadi istri kamu mas Adam." Jawab Ardita
"Ja-ja-jj-jadi kamu terima?" Tanya Adam
" i do." Jawab Ardita

Mereka saling berpelukan dan menangis,kebahagiaan yang terduga adalah kejutan terbaik dari tuhan selama mereka hidup,kembali bersama dan memutuskan untuk hidup bersama selamanya adalah suatu anugerah terindah untuk mereka. Sejak saat itu Adam dan Ardita mulai merencakan semuanya,Ardita kembali mengunjungi ruma Adam dan ibunya. Ibunya sungguh rindu berat padanya,pelukan hangat datang saat Ardita memasuki rumah Adam. Mereka membicarakan segalanya untuk pernikahan mereka,semua berjalan dengan baik selama 6 bulan lamanya. Pernikahan yanh mereka tunggu-tunggu sudah tiba,kebaya putih cantik dipasangkan dengan jas putih pengantin laki-laki sungguh serasi membuat mereka jadi tontonan para tamu. Akad pun dimulai jantung Adam berdebar-debar sampai akhirnya Ardita resmi di persunting oleh laki-laki pilihannya. Adam memeluk ibu Ardita.

"Mah,Adam janji sama mamah bakal jaga Ardita sampe akhir hayat Adam. Mamah nggak perlu khawatir." Ucap Adam
"Mamah yakin dan percaya nak,mamah titip Ardita ya Dam." Jawab ibunya Ardita

Adam juga memeluk ayahnya Ardita dengan sambil berkata bahwa ia juga berjanji akan mejaga Ardita sampai akhir hayatnya.

Setelah akad nikah tersebut berlangsung,resepsi pernikahan mereka digelar dengan amat khidmat dan bahagia,banyak teman-teman Ardita dan Adam yang datang dan mengucapkan selamat tak lupa melepas rindu terlebih Putri sang sahabat yang ternyata begitu merindukan Ardita. Ia tak menyangka sahabatnya menikah secepat ini,Putri senang sekali melihat sahabatnya sudah menemukan sang pujaan hati untuk selamanya. Selepas acara Ardita dan Adam segera pergi untuk honeymoon , keduanya saling merasa bersyukur telah dipertemukan kembali. Ntah apa jadinya mereka tanpa satu sama lain.

Kembali dengan orang lama sama saja seperti membaca buku untuk kedua kalinya,akhirnya akan sama,perasaannya akan tetap sama. Namun tak menutup kemungkinan kita akan semakin paham bagaimana isi dari buku tersebut,semakin kita menguasai isi buku tersebut maka kita akan semakin paham bagaimana maknanya.

Miracle in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang