Semua orang berhak menjalani hidup seperti apa yang mereka inginkan. Seperti, hidup menjadi seseorang yang perfeksionis, apa adanya, penurut, ataupun pembangkang. Apapun itu asalkan hal tersebut adalah pilihan mereka sendiri, baik atau tidaknya pribadi itu pun tidak masalah. Semua kembali lagi ke awal, itu adalah pilihan mereka sendiri.
Setelahnya, jika kita sudah dapat menjalani hidup sesuai dengan kehendak kita, tentu saja akan sangat indah dan menyenangkan rasanya saat kita seakan selalu menantikan hari esok dan menebak-nebak pengalaman apalagi yang akan kita dapatkan di hari esok. Tapi, ingat! Itu hanyalah bagi mereka yang dapat menjalani hidup mereka seperti apa yang mereka inginkan.
Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak bisa menjalani hidup seperti itu?
Serba terpaksa.
Penuh kepura-puraan.
Datar.
Hambar.
Semua itu berhasil membuat mereka menderita, namun sekali lagi, mereka terpaksa terlihat untuk baik-baik saja. Lalu kembali menyimpan semua luka dan rasa sakit itu sendirian. Atau mungkin juga saking seringnya merasakan itu semua, mereka sampai-sampai tak menyadari jika hal-hal itu menjadi suatu hal yang menyakiti mereka.
Terbiasa untuk merasa tidak bahagia. Kalimat itu terdengar menyakitkan, namun begitulah kenyataannya.
Begitulah yang dirasakan Soo Hwa.
Jika dia dapat memutar waktu kembali, dia tidak tahu apakah dia bisa menemukan sisi bahagia di 25 tahun hidupnya ini. Yang bisa diingatnya adalah senyuman palsunya yang terus diberikannya pada orang-orang dan juga air matanya yang terus mengalir saat terus tak menerima kasih sayang dari ayahnya sendiri.
Soo Hwa benar-benar tidak tahu bagaimana rasanya menantikan hari esok. Semuanya terasa monoton bagi Soo Hwa.
Tidak setelah dia bertemu dengan Ten.
Unpredictable person.
Mungkin itu adalah ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan Ten. Pria itu datang dan mencoba untuk masuk ke dalam hidup Soo Hwa. Dia berusaha sekeras mungkin agar dapat mencuri hati Soo Hwa. Tapi sayangnya, Soo Hwa terlanjur tumbuh menjadi orang yang tak banyak menerima cinta, jadi dia cenderung ragu dan merasa tak pantas mendapatkan cinta dari seseorang.
Tapi, apakah penolakan itu membuat Ten menyerah?
Atau justru dia akan tetap mengejar Soo Hwa?
**
ㅡ C A S T ㅡ
Ten Lee / Chittaphon Leechaiyapornkul
Na Soo Hwa
ㅡ O T H E R C A S T ㅡ
Winwin
Na Soo Bin (Soo Hwa's Stepsister)
Soo Hwa and Soo Bin's Dad
Soo Hwa's Stepmother / Soo Bin's Mom
💓💓💓
[a/n] Author only own the story. Cerita dan karakter tokoh hanya berdasarkan imajinasi author tanpa mencerminkan kehidupan asli para tokoh. ^^
Picture's credit by the owner♡
Happy Reading❣
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are the One
Fanfiction"Unpredictable person" Mungkin itu adalah ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan Ten. Pria itu datang dan mencoba untuk masuk ke dalam hidup Soo Hwa. Dia berusaha sekeras mungkin agar dapat mencuri hati Soo Hwa. Tapi sayangnya, Soo Hwa terlanjur...