Part 4

11.9K 364 12
                                    

Title : Married By Accident 4
Author : Yuyu & jikhovi
Main Cast : Lee Jinki (Onew) & Han Younji
Support Cast : Choi Minho, Son Shinyoung, Kim Jonghyun, Kim Hyunji,
Minor Cast : Lee Taemin, Hwang Jungmi, Key
Length : Sequel
Genre : Romance, Sad, Friendship
Rating : PG - 15

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Onew mendorong troli belanjaan di belakang Younji tanpa berkata apa pun sejak beberapa saat yang lalu sesampainya mereka di supermarket dekat apartemen mereka. Akhir pekan ini akan mereka habiskan untuk berkutat di dapur dan melayani orang-orang terdekat yang mereka undang datang, semacam pesta syukuran atas pernikahan mereka.

Sebenarnya, ide itu meluncur dari bibir Onew pagi tadi setelah perdebatan-melelahkan-antara Onew dan Nyonya Lee berakhir. Tapi ide itu juga tak muncul begitu saja, melainkan karena omelan Jonghyun yang tiada henti-ia masih belum bisa terima karena Onew menolak tiket bulan madu pemberiannya. Yah, semoga saja dengan mengadakan pesta kecil ini, bisa membuat mulut Jonghyun bungkam dari segala macam rengekannya.

Younji memegang secarik kertas kecil berisi daftar belanjaan yang harus ia beli untuk membuat masakan sederhana namun mampu menggugah selera para tamu yang akan datang untuk makan siang di rumahnya. Onew mengintip dari balik bahu Younji, ikut menatap kertas berisi bahan-bahan makanan. Ia menggigiti bibir bawahnya, jelas sekali sedang dilanda keraguan. Ia ingin membahas tentang bayi dan minuman herbal, tapi ia juga takut Younji justru akan salah paham. Bagaimanapun juga, masalah ini tak boleh menggantung tak jelas.

"Maaf, tentang Eomma." ujar Onew sembari menggenggam troli dengan lebih erat. Onew menoleh takut-takut, tidak ingin bertemu pandang dengan Younji. Ia berdeham kecil sebelum kembali melanjutkan kalimatnya, "Dan tentang minuman herbal itu juga. Aku takut kalau perhatian yang diberikan Eomma untukmu justru menjadi beban. Kau tahu kan maksudku-tentang bayi itu. Jangan kau tanggapi kata-katanya." lanjut Onew, diam-diam merasa begitu malu atas tingkah Nyonya Lee. Astaga, kapan terakhir kali Onew merasa malu seperti pagi tadi atas tingkah Nyonya Lee?

"Kau tidak perlu meminta maaf." Younji menggeleng pelan. Ia sungguh tak keberatan dengan tingkah Ibu mertuanya itu, karena pada kenyataannya ia memang sama sekali tidak terganggu. Tingkah Nyonya Lee justru membuat Younji merasa begitu hangat. "Sebenarnya, aku sama sekali tidak keberatan." lanjut Younji lagi, sama sekali tak menyadari kerancuan dalam kalimatnya.

Onew memalingkan wajahnya lebih cepat dari yang mampu ia lakukan. Kedua mata sipitnya terbelalak saat ia menatap Younji sepenuhnya. Apa yang baru saja wanita ini katakan? Sudah gilakah wanita ini karena terkurung dalam satu ruangan yang sama dengan Onew hanya beberapa hari-hingga ia mengucapkan kalimat-kalimat indah tadi?

"Bukan tentang bayi! Maksudku tentang perhatian yang diberikan oleh eommonim!" jelas Younji-ikut panik-saat akhirnya ia menyadari makna yang ditangkap oleh Onew berbeda dengan makna kalimat yang ia maksudkan. Wajah Younji memerah-campuran antara rasa malu dan kegugupannya ketika membayangkan apa yang ada dibenak Onew. Ditatap seperti tadi oleh Onew membuatnya menjadi gugup, lebih gugup.

"O-oh." jawab Onew singkat dan sedikit terbata. Ia menundukkan wajahnya, menatap pegangan troli yang seolah terlihat jauh lebih menarik daripada Younji ataupun hal lain disekitarnya, kelihatan sekali kalau ia sedang salah tingkah. Jantungnya melompat begitu kencang-untung saja jantungnya tak bisa melompat keluar dari tulang rusuknya.

Younji terus melangkah, tidak tahu ke mana kakinya melaju. Ada perdebatan kecil di dalam benaknya, antara mengungkapkan isi hatinya atau membiarkan Onew hanya mengetahui apa yang ia ketahui saja. Younji melirik Onew dengan cepat, dan secepat itu pula matanya kembali menatap lurus, menatap lekat pada udara kosong di hadapannya. Younji menarik nafas dalam-dalam, tangannya mencengkram daftar belanjaan dengan lebih erat, dan lebih erat dan lebih erat lagi hingga buku-buku jarinya sudah tak bisa memutih lebih dari sekarang. Mulut Younji terbuka, hanya untuk tertutup kembali. Kali ini, ia kerahkan segenap keberaniannya, ia membuka mulutnya dan membiarkan sebuah cerita pendek mengalir cukup lancar.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang