Part 8

7.3K 261 3
                                    

Title : Married By Accident 8
Author : jikhovi & Yuyu
Main Cast : Lee Jinki (Onew) & Han Younji
Support Cast : Choi Minho, Son Shinyoung, Kim Jonghyun, Kim Hyunji,
Minor Cast : Lee Taemin, Hwang Jungmi, Key
Length : Sequel
Genre : Romance, Sad, Friendship, Family
Rating : PG - 15

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Dentuman musik yang sangat keras terdengar samar dari luar pintu sebuah bar di daerah Hongdae. Beberapa pejalan kaki yang berusia lebih dari setengah abad selalu menyempatkan diri untuk sekadar menoleh pada suara ingar-bingar yang meski cukup teredam, namun tetap terasa menjengkelkan bagi para senior. Bagaimana tidak, matahari masih berada di atas kepala, menyinari dengan cukup terik sementara anak-anak muda lainnya malah bersenang-senang tanpa menggunakan akal sehat di dalam sana.

Suasana di dalam bar bisa dibilang berbanding terbalik dengan apa yang ada di luar. Musik mengalun dengan begitu nyaring. Lantai dansa dipenuhi oleh orang-orang yang kesadarannya telah berada di ambang batas. Sebagian di antara mereka hanya menggerak-gerakan tubuh tanpa benar-benar tahu apa yang sedang mereka lakukan. Sebagian lainnya nyaris menempel dengan pasangan mereka, entah itu yang sudah mereka kenal dekat atau baru mereka kenal saat menginjakkan kakinya di bar.

Di sudut ruangan, seorang pria bermata sipit kembali meneguk minuman beralkohol yang diharapkan mampu mengusir segala penat yang menyelubungi pikirannya sejak beberapa hari lalu. Pria itu tak pernah benar-benar bisa mengekspresikan dirinya dengan baik, terlebih jika menyangkut tentang perasaannya. Ia tidak bisa berpikir dengan tenang saat berada di rumah, ia selalu mengkhawatirkan kondisi istrinya yang menurut dokter akan pulih dalam waktu dekat. Hanya saja dokter itu lupa memberitahukan bahwa yang akan pulih hanyalah fisiknya, bukan luka hati dan rasa terpukulnya.

Lihatlah, Onew tak pernah bisa bisa mengistirahatkan pikirannya. Di saat Younji tak ada dalam jangkauan pandangnya pun, wanita itu akan hadir dalam setiap sudut pikiran Onew dan membuat ia tak berdaya. Bukannya Onew tak memiliki pilihan untuk menyingkirkan Younji dari pikirannya, hanya saja ia tak ingin melakukan hal tersebut.

Onew mengangkat gelas dengan tangan yang bergetar pelan karena mulai kehilangan fokus. Suara dentingan pelan saat bibir gelas saling beradu menarik perhatiannya. Ia mendongak namun tak melihat siapa pun yang berdiri di depannya. Saat menoleh ke samping barulah ia mendapati seorang wanita cantik muda yang baru saja bersulang tanpa permisi darinya. Wanita itu mengangkat dagunya cukup tinggi, ia meneguk minumannya sedikit demi sedikit. Setelah menurunkan gelas, wanita itu menatap Onew dengan penuh makna. Terlihat dari tatapannya, wanita itu berusaha menggoda Onew.

Ketika Onew membuka mata, ia hanya mengingat sosok wanita asing yang sedang mengosongkan gelas berisi wisky. Hanya berselang sedetik, manik matanya kemudian menangkap sekilas interior kamar yang jelas bukan miliknya. Belum sempat berpikir jauh, kedua kelopak mata Onew sontak merapat kembali. Keningnya berkerut jelas menggambarkan guratan-guratan saat kedua alisnya saling menyatu. Denyutan di kepala pria itu terasa sangat mematikan, sebuah dampak yang sudah cukup lama tidak ia alami.

Beberapa detik berlalu dalam hening yang Onew biarkan begitu saja sembari menenangkan denyutan di kepala yang menerkamnya tanpa ampun. Sebuah erangan pelan terdengar sebagai pelampiasan kekesalan yang tertunda. Kini rasa sakit yang menderanya perlahan menghilang. Ia membuka mata yang dengan sigap memandang berkeliling. Pemandangan yang ditangkap penglihatannya memaksa ia untuk menerka kejadian selanjutnya sejak cuplikan terakhir yang mampu ia ingat. Sayang, yang mampu ia ingat kembali hanyalah lembaran putih yang justru membuat ia semakin geram pada diri sendiri karena tak mampu mengingat apa pun.

"Kau sudah bangun?"

Kepala Onew berputar dengan cepat menuju asal suara yang dibarengi deritan pintu ketika terbuka. Pria itu sempat merutuki dirinya sendiri karena bergerak begitu cepat hingga sakit kepala pasca mabuknya kembali menyergap. Lagi-lagi ia harus memejamkan mata untuk sesaat. Ketika indera penglihatannya terpaksa harus absen, kedua telinga Onew menajamkan fungsinya untuk mengambil alih. Suara-suara ringan terdengar sebelum akhirnya tempat tidur yang diduduki Onew bergerak pelan ketika berat tubuh seseorang bertambah di sisi kirinya.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang