4: Arrival of the Great Mage

875 111 34
                                    

Jangan Lupa Vote And Komen!!

Happy Reading~!

***

"P-Penyihir A-Agung....!" Serempak Semua Orang Berbicara Dengan Kaget

Melihat Sosok Yang Paling Di Agung Kan Oleh Para Dewa-Dewi Dan Naga Berada Disini

Sosok Itu, Tak Lain Dan Tak Bukan Adalah Cale Henituse

Sosok Yang Mengalahkan Dewa Tersegel Dan Mengakhiri Perang Hanya Dengan 2 Tahun

Perang Yang Harusnya Terus Berlanjut Sampai 20 Tahun Kini Berakhir Selama 2 Tahun

Cale Henituse, Berdiri Disamping Pangeran Ke-Dua,Tangannya Menyentuh Bahu Pangeran Ke-Dua

Matanya Yang Sedingin Kutub Utara Secara Tiba-tiba Melembut Saat Menatap Pangeran Ke-Dua

"Maafkan Saya, Pangeran. Saya Sedikit Terlambat." Ucap Cale Kepada Pangeran Ke-Dua

Azellen Terdiam Membeku Saat Melihat Sosok Yang Paling Ia Kagumi Berada Di Samping nya

"G-Grand Duke....?" Azellen Tergagap Saat Cale Meminta Maaf Kepadanya

"Eyyy,Jangan Panggil Saya Dengan Sebutan 'Grand Duke' Baginda, Panggil Saja 'Guru'."

"Apakah...S-Saya Bisa Menyebut Anda 'Guru'?"

"Ya."

"Sungguh?!"

Ekspresi Azellen Secara Tiba-tiba Cerah Seperti Matahari

Ia Benar-benar Sangat Senang Bahwa Ia Bisa Menyebut Sosok Yang Ia Kagumi Dengan Sebutan "Guru"

Cale Pun Segera Memalingkan Wajahnya Kearah Para Bangsawan

Matanya Yang Tadinya Lembut Secara Tiba-tiba Menjadi Sedingin Kutub Utara

Pandangan Cale Pun Beralih Kearah Raja Dan Ratu Yang Duduk Di Singgasana

"Maafkan Saya, Atas Kelancangan Saya Yang Seperti Ini, Baginda." Ujar Cale Sembari Memberikan Hormat

"Angkat Kepalamu, Grand Duke. Permintaan maaf Mu Di Terima." Ujar Zavier Sembari Melihat Cale Yang Membungkuk

"Seperti Yang Diharapkan Dari Bulan Kerajaan Aeschylus, Terimakasih Atas Kelapangan Dada Anda.Saya Sangat Berhutang Budi Atas Kebaikan Yang Anda Curahkan Untuk Saya." Ujar Cale Kepada Raja Zavier

"Jika Tidak Keberatan Bisakah Kita Berbicara, Baginda?. "

Zavier Terdiam Sejenak, Lalu Ia Terseyum Dan Menerima Tawaran Itu

"Tentu."

Pertemuan Besar-besaran Itu Pun Berakhir Dengan Sangat Cepat.

●◉◎◈◎◉●

Di Ruangan Tamu Istana Utama

Cale Dengan Santainya Meminum Teh Milik-Nya

Tak!

Suara Dentangan Cangkir Teh Pun Bergema Didalam Ruangan

Cale Menatap Kearah Zavier Dan Ellizein

"Mengapa Kalian Tidak Duduk? Apakah Kalian Tidak Lelah Hanya Berdiri Disana Seperti Patung." Tanya Cale Kepada Mereka

Zavier Dan Ellizein Melakukan Kontak Mata

Mereka Pun Dengan Patuh Menuruti Perkataan Cale Untuk Duduk.

"Duke, Apa Yang Ingin Anda Sampaikan?. "

Menghela Nafas....

"Jangan Berbicara Secara Formal Kepadaku, Bukankah Kalian Selalu Berbicara Informal Kepada-Ku."

I Became A Great MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang