Setelah melewati semua pelajaran yang membuat Alin mengantuk dan lapar akhirnya tiba juga yang ia tunggu tunggu yakni jam istirahat, kini Alin dan Kiara telah tiba dikantin yang dipenuhi dengan para penghuni yang kelaparan juga.
Sehabis membeli makanan yang mereka inginkan, kini keduanya dibingungkan untuk duduk dimana karena tempat duduk dikantin rata rata telah penuh dan cuman dipojokan saja yang kosong namun tempat itu biasanya ditempati oleh para berandal berandal mata keranjang sekolah.
"lin kita duduk dimana nih? semua tempat duduk udah penuh yakali kita makan sambil berdiri," tanya Kiara
"gue juga ngk tau mau duduk dimana, tangan gue juga udah pegel pegang nih makanan." jawab Alin sembari melihat lihat sekitarnya
Kiara yang sudah kebingungan ingin duduk dimana berusaha mencari dan melihat lihat disekitarnya hingga ia melihat sang abang yang kebetulan ada disana dan mengajak alin untuk kesana juga. "eh itu disana ada abang gue, kita kesana aja yuk!"
Alin dan Kiara berjalan menghampiri meja tempat dimana abangnya Kiara duduk dan kebetulan Arkan juga ada disana.
"halo abang ku yang ganteng tapi masih gantengan Haruto treasure, gue boleh ngk ikut duduk disini sama Alin?" sapa Kiara pada sang abang
DAVA ARSYA BECHAM, abang dari Kiara yang juga blasteran Indonesia – Belanda dan memiliki alis yang tebal serta hidung yang mancung, teman sekelas Arkan dan salah satu sahabat Arkan sejak SMP. "hm yaudah kalian duduk aja."
Setelah mendapat izin dari sang abang, Kiara pun duduk di bangku tersebut akan tetapi Alin tak kunjung duduk dikarenakan terdapat orang asing yang kebetulan tempat duduknya bersebelahan denganya.
"nih orang siapa yang kok ngk asing? Tuh muka juga pake segala kehalang lagi sama topi." – batin Alin
"lu ngapain tinggal berdiri disitu? duduk aja ngk apa apa kok." pintah Arkan
Alin pun duduk setelah mendengar Arkan walau ia masih agak ragu. "sstt.. bang ini disamping gue siapa dah kok gue kgk asing?" bisik Alin pada Arkan yang tengah duduk berhadapannya
"masa lu lupa sama orang yang disamping lu, coba lu ingat ingat lagi." jawab Arkan
"suer bang gue lupa!" bisik Alin lagi
Selama Alin berbisik bisik, orang asing itu ternyata mendengar semuanya dan hanya tersenyum kecil melihat Alin yang kebingungan akan dirinya.
"yakin lu lupa sama gue yang tampan ini?" tanya orang asing itu sembari membuka topinya dan memperlihatkan wajahnya.
mendengar suara yang tak asing ia dengar sontak Alin menoleh kearah sumber suara tersebut dan terkaget melihat wajah orang asing itu dan juga terheran melihat keberadaan orang itu disini.
"omg!! elu? lu beneran Bryan kan? Anaknya om Tama sama tante Jian kan? Kok lu bisa disini bukannya lu ada di Singapura yah?" tanya Alin pada orang asing yang ia yakini bahwa yang ia lihat beneran Bryan.
"iya gue BRYAN ABRAHAM, anak dari papah Tama sama mamah Jian, gue pindah kesini karena papah ada kerjaan, bisa bisanya lu lupa sama sepupu lu yang ganteng ini." jawab Bryan sembari memperbaiki tata letak rambutnya dan itu mengundang jeritan para siswi siswi yang ada dikantin karena terpesona akan ketampanan Bryan yang sebelas dua belasnya dengan Jeno nct.
"omg ganteng banget!!"
"asek stok cogan nambah lagi,"
"fix crush baru nih."
Arkan melihat tingkat sepupunya yang tak jauh beda dengannya hanya terkekeh kecil dan menggelengkan kepalanya.
"psstt...lin lwu kok kgk perwnah bwilang kalawu lu punywa sepupu yang gwanteng?" Kiara berbisik pada Alin dengan kondisi mulut yang penuh dengan makanan
KAMU SEDANG MEMBACA
vivid dream
FanfictionMengisahkan seorang gadis cantik yang bernama ALIN ANINDA VARAZO, berdarah campuran Indonesia - singapura, dimasa remajanya ia harus menerima sebuah kenyataan pahit yang tak ia duga dari orang yang selama ini ia sayang dan banggakan, tetapi dengan...