Bab Kedua

880 92 1
                                    

Harsh words

Sorry for typo

"Darimana lo?" Ucap salah satu teman Noah saat Noah sudah kembali jke kelas karena bel tanda masuk sudah berbunyi.

"Taman belakang. Telepon bokap." Noah duduk dibangkunya yang ada di dekat jendela deret ketiga dari belakang.

"Lo beneran mau pindah?" Noah hanya mengangguk, ia terlalu malas membalas ucapan teman-temannya.

"Ya elah, No. Kok lo serius mau pindah."
"Noah mau pindah?" Ucap salah satu perempuan yang mendengar ucapan teman Noah.

"Iya. Dia mau balik ke jogja katanya." Ucap teman Noah.
"Loh Noah kok pindah sih. Kenapa mau pindah, padahal disini enak kan?"

"Enak aja, tapi gue udah bosen. Mau cari suasana baru."
"Ah Noah, nanti dikelas gak ada yang buat aku semangat dong kalo kamu ga ada." Ucap perempuan tadi dengan nada sedih yang akan terkesan dibuat-buat.

"Sorry?" Noah bertanya dengan wajah bingung.
"Iih Noah, aku tuh suka sama kamu. Kenapa pas aku confess kamu malah pergi." Noah tertawa hambar setelah mengetahui maksud ucapan perempuan tersebut.

"Sorry ya Citra. Gue disini buat sekolah bukan buat cari pacar atau cari ketenaran dengan pacaran sama lo. Jadi mending lo sama yang lain, yang sama-sama mau dan cuma cari ketenaran."

"Maksud kamu?" Citra bertanya apa maksud ucapan Noah.

"Cit, gue tau. Lo sama cewek lain yang suka confess ke gue itu cuma mau numpang tenar lewat gue. Tapi Sorry, Cit. Gue bukan orang yang gila tenar kaya gitu. Gue bahkan risih kalo diliatin anak-anak sekolah kaya gitu. Gue kesini niat sekolah, bukan buat terkenal. Jadi sorry, mending lo cari cowok lain ya, karena gue beneran gak butuh kaya gitu. Lagipula lusa gue juga udah pindah."

Noah berdiri meninggalkan Citra dan teman-temannya yang hanya diam sejak tadi memperhatikan apa yang dilakukan Noah dan Citra.

" Gue kalo bisa ganti wajah mau ganti deh, anjing." Ucap Noah dengan suara kecil yang terdengar kesal.

Saat berjalan menuju ke toilet dengan perasaan tidak suka, Noah justru dikejutkan dengan kalimat yang terlontar dari salah satu guru.

"Noah mau kemana?"
"Mau ke toilet sebentar, bu."
"Ya udah cepat ya, ibu akan segera mulai kelasnya."
"Iya bu, saya izin sebentar." Sang guru mengangguk dan meninggalkan Noah.

"Lusa kenapa lama banget sih. Gak sabar banget gue mau ke jogja." Noah mencuci muka setelah sampai di kamar mandi.

Noah buru-buru mengeringkan wajahnya dengan tisu yang ada dan segera menuju ke kelas.


— EPHEMERAL —



"Halo pa."

"...."

"Papa, jadi urus kepindahan aku kan pa."

"....."

"Matur suwun pa. Nanti aku pamit sama guru-guru dan temen-temen juga pas jam terakhir." (Terima kasih)

"....."

"Jadi pa, nanti pulang sekolah aku beli tiketnya sekalian."

"...."

"Nggeh pa, mangkeh kulo kabari. Aku masuk kelas dulu ya." (Iya pa, nanti aku kabari)

"...."

"Iya pa."

Noah menutup sambungan teleponnya dengan sang ayah untuk memastikan tentang kepindahan dirinya.

Jam sudah menunjukkan pukul dua siang, dimana jam pelajaran akan segera selesai. Sebelum benar-benar selesai, Noah meminta izin pada sang guru untuk memberitahukan sesuatu menyangkut kepindahannya.

Noah yang berbicara didepan kelas membuat beberapa teman perempuan sekelas Noah berisik. Noah itu termasuk kejajaran laki-laki yang paling banyak disukai oleh perempuan disekolah, selain wajah tampan, otaknya juga sangat pintar.

Banyak yang belum tau jika Noah akan pindah, jadi banyak yang memasang wajah sedih karena kehilangan Noah.

"Terima kasih sudah menjadi teman selama saya berada disekolah ini. Dan untuk pak guru, saya berterima kasih kasih karena bapak dan guru-guru lain saya bisa menjadi Noah yang seperti sekarang ini. Sekali lagi terima kasih pak guru, terima kasih teman."

"Hati-hati ya Noah. Semoga disekolah kamu yang baru, kamu juga bisa menjadi kebanggaan sama seperti disini. Terima kasih sudah pernah membanggakan sekolah dengan prestasi yang kamu dan teman-teman lainnya raih." Noah mengangguk dan ia kembali duduk.

"No, astaga lo beneran pindah ya?" Noah hanya mengangguk.

Akhirnya hari dimana Noah akan pindah dari Jakarta ke Jogja datang juga. Hari yang Noah tunggu beberapa hari ini. Semoga di Jogja nanti Noah bisa mendapat ketenangan dan kebahagiaan.

Sabar ya, ini masih awal. Besok Noah udah pindah ke Jogja dan siap-siap ketemu sama si tokoh utama yang lain😂, sampai bertemu di next chapter ya👋👋.

EPHEMERAL || NOREN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang