—The Lost Angel—
"Sayang ayo udah siap?" Tanya pemuda berlesung pipi kepada kekasih nya yang cantik nya tiada, tanding bahkan ia selalu menyebut kekasih nya seorang malaikat.
"Bentar woniee astaga" omel pemuda cantik itu sambil memasukan sebuah koyo kedalam tas nya, seperti biasa benda yang paling penting baginya.
"Ya kamu daritadi lama, Sunoo cantik" Keluh Jungwon yang sudah tidak sabar untuk segera berjalan jalan dengan sang kekasih.
"Yaudah ayok, gak sabaran banget" ucap Sunoo sambil menggandeng tangan sang kekasih yang sudah bawel sedari tadi.
Setelah sedikit perdebatan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi berjalan jalan ke tempat favorit mereka yaitu museum, keduanya adalah penggemar berat seni, bahkan keduanya bertemu saat sedang berkuliah dengan jurusan yang sama yaitu seni.
Banyaknya kesamaan dalam selera membuat mereka memantapkan menjalin hubungan yang bertahan hingga saat ini.
Tak tanggung tanggung mereka bahkan bisa berkeliling dunia hanya untuk mengelilingi dunia hanya untuk mengunjungi museum atau festival seni karena itu adalah kesukaan mereka dan alasan mereka bisa menjalin hubungan yang harmonis.
Seperti saat ini keduanya hendak berkunjung ke sebuah museum yang di buka hanya seminggu setiap tahunnya, tentu sebagai penggemar seni ini adalah kesempatan emas karena kapan lagi mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke museum yang terkenal itu.
"Sayang" panggil Jungwon sembari fokus menyetir kepada kekasih nya yang sibuk mengambil foto.
"Ya sayang?"
"Kamu serius gak perlu ke dokter? Perasaan kalo selalu pake koyo terus di punggung kamu. Ini udah 2 taun dan kamu masih kayak gitu, kalo kenapa kenapa gimana?" Tanya Jungwon panjang lebar yang jujur khawatir karena Sunoo selalu memakai koyo di punggung nya karena selalu merasa sakit.
"Ih aku gak selalu pake ya, kadang aku gak pake. Ya aku pake kalo sakit aja, lagian cuman pegel doang Wonie" jelas Sunoo membuat Jungwon menghela nafas nya panjang, selalu seperti ini.
"Ya minimal periksa gitu yang kenapa sakit terus" lanjut Jungwon yang tak hentinya membujuk Sunoo untuk pergi ke rumah sakit untuk pengecekan.
"Bawel, cuman pegel karena tas ku keberatan kalo kerja sayaaangg"
"Ya apalagi itu, kalo punggung kamu kenapa kenapa gimana?" Bela Jungwon lagi, namun hasilnya percuma Sunoo selalu tidak mau diperiksa dan berdalih akan mogok bicara selama satu bulan jika Jungwon terus memaksa nya.
"Terserah ah"
Berdebat dan berdebat itu adalah makanan mereka sehari hari, namun jika di bilang itu adalah alasan mereka tetap harmonis dan bertahan sampai 2 tahun.
Tanpa mereka sadari akhirnya mereka sampai di tujuan mereka yang tampaknya sudah ramai orang.
"Sayang tiket nya ada kan?" Tanya Jungwon sembari melepas sabuk pengaman nya, tak lupa membuka sabuk pengaman milik kekasihnya, memang se romantis itu Jungwon.
"Ada dong, aku udah siap di tas aku hihi" Ucap Sunoo sambil menunjukkan dua tiket di tangannya, tak lupa dengan senyuman bulan sabit nya yang membuat Jungwon semakin jatuh cinta.
"Kamu lucu banget sih" Gemas Jungwon mencium bibir kekasihnya gemas sekali.
"Ih Wonie!" Pekik Sunoo terkejut yang hanya di balas kekehan dari Jungwon.
Lantas Jungwon keluar dari mobil nya dan membukakan pintu mobil untuk kekasihnya, layaknya seorang ratu.
"Ayo sayang" Ucap Jungwon mengulurkan tangannya, menggenggam erat tangan si mungil mempersilahkan ratu nya keluar dari mobil.