Cw// cheating, travel time, slight incest, slight HeeSun, Broken home, 2500 word
--Met With You --
Langkah lesu menuntun nya untuk kembali menuju rumah nya setelah menghabiskan waktu berjam jam bersekolah, bukan proses belajarnya yang melelahkan melainkan lingkungan sekolah yang menurut nya sangat toxic membuat ia sangat malas. Apakah saat ia sampai dirumah ia bisa beristirahat? Tentu saja tidak.
Baru saja pemuda itu memasuki depan pintu rumah nya sudah disajikan dengan teriakan teriakan pertengkaran sepasang suami istri yang saling menyalahkan satu sama lain, entah siapa yang benar ia tidak perduli.
"Kamu lebih baik dari Jihan!" Kata itu lagi lagi keluar dari mulut pria paruh baya itu membuat sang anak terkekeh geli sebelum memasuki kamar nya, selalu saja setiap pertengkaran ia akan membawa bawa istri pertamanya, lalu mengapa ia menikahi ibu nya jika tau seperti ini.
Pemuda itu melepaskan tas nya dan kacamata nya, menutup pintu kamar nya rapat rapat meminimalisir suara kedua orangtuanya masuk kedalam kamar, ia menidurkan tubuhnya diatas kasur memejamkan matanya berusaha menghilangkan penatnya, lagi lagi menghela nafas saat mendengar suara tamparan yang keras, sudah tidak aneh lagi pasti ayah nya memukul ibu nya, dia sudah sangat sangat lelah.
"Andai aku bisa balik ke masa lalu, aku bakal cegah ibu nikah sama ayah, ayah bakal bahagia sama istri pertamanya dan gak akan bikin ibu sedih terus" Gumam pemuda itu sebelum semakin lama pandangan nya menggelap hingga ia tidak mendengar apa apa lagi, pemuda itu terlelap tidur.
Sebuah rintikan hujan mengenai wajah nya membuat aktifitas tidurnya terganggu, apakah kamar nya bocor? Kenapa bisa air hujan menyentuh tubuh nya. Netra pemuda itu terbuka namun lebih terkejut saat yang ia lihat bukanlah atap rumah nya melainkan langit kelabu yang sedang menumpahkan air hujan.
"Loh?!" Kaget pemuda itu mendudukan tubuhnya di aspal yang kasar, perasaan dia tadi di kamar kenapa menjadi disebuah jalanan? Apalagi ditambah dengan hujan membuat tubuh nya dingin, ditengah kebingungan ia semakin dibuat bingung dengan seseorang yang menyodorkan sebuah uang kepadanya.
"Noona jangan hujan hujanan gitu nanti sakit loh, nih uang buat beli makan" Ucap seorang siswa SMP sedikit mencondongkan payung nya. Mendengar kata itu pemuda itu semakin kebingungan, Noona? Apa matanya bermasalah.
"Yak apa apaan dengan Noona? Aku ini laki laki ya!" Seru pemuda itu tak terima membuat raut wajah siswa SMP itu menelisik dari atas kebawah tidak percaya.
"Noona cantik kok" Jawab siswa itu membuat Pemuda itu semakin kesal.
"Lihat! Namaku Lee Jaeyun! Mana ada perempuan bernama Jaeyun"
"Benar juga, berarti aku manggil kamu Hyung? Tapi Hyung beneran cowok kan? Cantik kayak cewek soalnya" Lanjut siswa SMP itu membuat Jaeyun mendecih kesal, dengan segera ia beranjak karena merasa tubuhnya semakin kedinginan, payung siswa SMP didepannya itu sama sekali tidak membantu.
"Ini uang buat Hyung, Oya ngomong ngomong marga kita sama ya, nama ku Lee Heeseung" Ucap Heeseung semakin menyodorkan uang nya kepada Jaeyun.
"Aku bukan pengemis bocah" Ucap Jaeyun berlari menuju tempat teduh membuat Heeseung kebingungan, mulia sekali pemuda itu pikir Heeseung walau kesulitan hingga tertidur di jalanan ia tidak mau meminta minta.
"Dingin..ck kok aku bisa dijalanan sih?" Gumam Jaeyun menggosok tubuh nya didepan minimarket supaya terasa lebih hangat, masih sedikit kesal karena bisa bisanya dianggap perempuan oleh siswa SMP bahkan disebut pengemis, menyebalkan.
"Hyung kajja ikut aku" Ucap Heeseung yang entah muncul darimana tiba tiba berada disamping Jaeyun sambil menyodorkan sebuah payung baru yang dia beli untuk Jaeyun.