2. Rewrite The Stars °° JayWon

196 10 0
                                    

Cw// M-preg, demigod, tragedy, reincarnation

—— Rewrite The Stars ——

Sebuah negeri kecil yang sangat makmur, dengan tanah yang subur dan juga hasil perairan yang beraneka ragam dan melimpah membuat semua warga disana memiliki hidup yang makmur, tapi bukan tanpa alasan kenapa negeri mereka se makmur itu, itu karena negeri mereka yang di beri berkat dan kemuliaan yang banyak oleh para dewa, hingga kehidupan mereka berdampingan tanpa ada masalah dan berselisih, tapi tentu saja para warga disana akan menghormati perbedaan mereka.

"Jungwon didepan ada Nak Jongseong, dia baru saja pulang dari pelayaran" Ucap seorang wanita dewasa memanggil seorang pemuda yang tengah duduk sambil memandangi kebun dibelakang rumah nya, mendengar nama seseorang yang sangat dia kenal membuat pemuda itu menoleh dengan antusias dengan senyuman yang merekah menampilkan lesung pipi manisnya.

"Jongseong? Kalo gitu aku kedepan ya Bu" Ucap pemuda bernama Jungwon itu berlari kedepan rumah nya yang bisa dibilang sangat besar, karena bagaimanapun juga ia merupakan salah satu keturunan dewa yang bertempat tinggal disana.

"Jongseong!" Seru Jungwon dengan antusias saat melihat seorang pemuda yang tengah duduk didepan rumah besar itu tengah membersihkan alas kaki nya yang kotor karena beberapa pasir menempel. Mendengar seruan itu pemuda bernama Jongseong itu berbalik dan tersenyum saat melihat seorang pemuda manis yang tengah berlari kearah nya dengan senyuman yang lebar.

"hey gimana kabar nya" Sapa Jongseong terlebih dahulu, sedikit terkejut dikala Jungwon tiba tiba memeluknya dengan erat membuatnya hampir oleng jika saja ia tidak menahannya.

"Aku kangen sama kamu" Jawab Jungwon membuat Jongseong terkekeh. Jongseong merupakan seorang anak dari pengusaha nelayan yang cukup besar di negeri ini, pemasokan terbesar mereka adalah ikan tuna membuat perjalanan mencari ikan tersebut tidak mungkin menghabiskan waktu yang sebentar. Jongseong yang sebagai satu satunya penerus perusahaan, membuatnya harus mulai ikut turun dalam penangkapan yang membutuhkan waktu paling cepat 5 hari.

"Cuman 5 hari Won" Ucap Jongseong mengelus rambut Jungwon lembut, sebenarnya ia baru saja turun dari dermaga hari ini dengan segera ia berlari kesini karena ia juga merindukan Jungwon.

Mungkin beberapa orang penasaran dengan kedekatan dua mereka, sebenarnya begitu pula apa yang mereka sendiri pikirkan, sebenarnya hubungan mereka itu apa? Seperti yang sudah di ketahui bahwa Jungwon merupakan salah satu keturunan dewa dan sementara Jongseong adalah manusia biasa disana. Bukan rahasia umum bagi keduanya jika mereka berdua sama sama saling mencintai namun Jongseong selalu menjaga diri untuk tidak memiliki hubungan yang lebih serius daripada seorang teman karena bagaimanapun Jongseong adalah orang yang tau dimana posisinya, Jungwon pun tidak memaksa dengan keputusan Jongseong asalkan mereka tetap bersama itu tidak masalah, hubungan hanya nama baginya walaupun hati kecil nya tidak bisa berbohong bahwa ia ingin menentang keputusan Jongseong.

"Gimana tangkapan nya hari ini?"

"Banyak banget, ayah juga seneng waktu liat hasil tangkapan kali ini dia bener bener suka" Jawab Jongseong dengan antusias membuat Jungwon tersenyum manis menatap lekat lekat pria dihadapannya.

"Jongseong ahh mau ke rumah pohon?" Tanya Jungwon yang dibalas anggukan kepala oleh Jongseong, sudah sangat lama mereka tidak bermain kesana. Rumah pohon merupakan sebuah rumah kecil yang terbuat dari papan kayu atau biasa disebut gubuk, tapi keduanya sepakat menyebutkan rumah pohon karena tempat itu berada di tengah hutan diantara rimbun nya pepohonan.

"udah lama kita gak kesini" Kekeh Jungwon saat memasuki rumah tua yang memiliki banyak coret coretan, siapa lagi jika bukan ulah mereka.

Dahulu para dewa atau keturunannya dianggap tabu jika memiliki hubungan yang dekat seperti teman dengan para manusia, seperti tidak mempunyai sopan santun katanya oleh karena itu mereka berdua memilih kabur kesini dan bermain bersama dimana tidak ada orang orang, namun semakin berkembang nya waktu pemikiran seperti itu mulai terpatahkan sehingga mulai banyak orang yang bersahabat dengan para dewa atau keturunannya, tapi tetap saja mereka harus menjaga sikap mereka.

CupīdōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang