Jaeduck menggulung kembali kemeja lengan panjangnya yang mulai turun kemudian melihat jam tangan mewahnya yang berwarna silver.
"Lewat sepuluh menit sedikit. Aman lah." ucapnya ketika sampai di depan sebuah gedung apartemen di bawah teriknya sinar matahari. Menurut prakiraan cuaca, siang ini menjadi puncak panas Yeouido. Mengharapkan dinginnya AC, ia buru-buru masuk ke gedung tersebut. Duduk sebentar di sofa tepat di samping pintu masuk untuk mengirim pesan kepada seseorang.
"Bang Jiwon, gue udah sampe nih."
"Yaudah. Langsung masuk aja, tapi jangan berisik!"
Jaeduck mengangguk pada balasan yang persis sama seperti 30 menit sebelumnya dari Jiwon. Berbekal selembar lirik, hdd yang berisikan lagu ciptaannya, dan sekantung camilan, ia melangkah mantap ke lift menuju apart Jiwon, ketua dari grup musiknya yaitu Sechskies, yang berada di lantai 8.
Pada siang yang begitu panas, Jaeduck akan membahas lagu ciptaannya sendiri bersama Jiwon yang rencananya akan merilis mini albumnya sekiranya tahun depan. Kalau melihat waktu rilisnya, sudah pasti projek ini masih mentah. Begitu pikirnya. Maka saat Jaeduck mendengar bahwa Jiwon akan merilis mini album, ia buru-buru menghubungi Jiwon dan mengatakan bahwa ia punya bahwa ia punya lagu yang bagus dan cocok untuk abangnya itu.
Namanya usaha, tidak ada yang lancar. Begitu pun dengan yang dialami Jaeduck. Walau ia sudah membual bahkan mengirim cuplikan lagunya agar terlihat sangat meyakinkan, ia masih harus menunggu satu minggu lamanya sampai Jiwon terbujuk.
Lalu mengapa tidak Jaeduck saja yang merilis lagunya sendiri? Sebenarnya hal itu pernah terlintas di pikirannya. Namun dari awal lagu itu diciptakan sampai akhirnya jadi, ia tidak pernah berpikir lagu itu cocok dengannya. Menurutnya, lagu yang diciptakannya itu malah lebih cocok buat Jiwon dan Jaeduck masih percaya itu setelah tiga tahun lagu itu tercipta.
Akhirnya, tiga hari yang lalu, Jaeduck mendapat kabar gembira. Jiwon menerima tawarannya dan ingin membahasnya secara langsung. Pada hari yang sama, mereka berdua sepakat bertemu di kantor agensi untuk membahas lagu tersebut. Namun, sekiranya 30 menit sebelum Jaeduck benar-benar berangkat dari apartnya, Jiwon mengirim pesan.
"Jaeduck, jadinya di apart gue. Masih hapal kodenya 'kan? Langsung masuk aja, tapi jangan berisik."
"Oke, Bang."
Jaeduck tidak menaruh curiga apapun. Pikirnya toh pertemuan pertama ini cuma buat bahas lagu, jadi buat apa pergi-pergi ke kantor agensi. Lagi pula, kalau Jiwon menyuruhnya bertemu di ujung dunia, Jaeduck akan segera pergi tanpa protes. Yang penting lagu gue enggak tercipta sia-sia! Dan sampailah Jaeduck tepat di depan pintu apart Jiwon. Ia menekan angka-angka kode apart tersebut lalu terdengar bunyi dering yang menandakan kode itu benar.
Jaeduck berjalan dengan langkah ringan begitu ia masuk ke apart itu. Sangat teramat bahagia mengingat lagu ciptaannya akhirnya terpakai dan tidak menganggur menumpuk di komputernya.
Namun kedua kakinya berhenti begitu saja ketika Jaeduck sampai di perbatasan antara lorong dengan ruang tamu. Mulutnya ternganga lebar. Kedua matanya membelalak hingga seluruh sisi manik hitamnya dapat terlihat. Jaeduck terkejut bagaikan melihat hantu, tetapi ia bukanlah anak indigo. Ia tidak bisa melihat yang namanya hantu. Apapun itu. Namun pemandangan di depannya bahkan .... Ah. Ia tidak bisa mengatakan itu lebih buruk daripada melihat melihat hantu. Terlalu manis untuk dikatakan sebagai pemandangan buruk. Tapi jelas itu mengejutkan baginya yang belum terbiasa.
Dari jarak yang tidak dekat dan tidak jauh pula, Jaeduck memandang Jiwon sedang duduk di sofa dengan televisi yang masih menyala. Namun ia tidak bisa mengatakan abangnya menonton televisi. Jaeduck menangkap Jiwon sedang menatap seorang laki-laki yang sedang tertidur di kedua pahanya. Tidak hanya menatap, kini Jiwon sedang mengelus surai lelaki itu dengan lembutnya. Senyum kecil terbentuk di bibir Jiwon.
Sampai saat itu, Jiwon belum menyadari kehadiran Jaeduck.
Belum selesai sampai sana. Begitu Jaeduck mengamati lamat-lamat lelaki yang sedang tertidur di kedua paha abangnya, ia terkejut bukan main. Ia bahkan yakin bahwa jantungnya sempat tidak berfungsi selama satu detik!
Jaeduck kenal dengan lelaki di sana! Lelaki itu penyanyi juniornya! Lelaki itu penyanyi dari grup besar bernama Super Junior! Lelaki itu Kyuhyun!
Dikuasai oleh rasa terkejutnya, ia tidak bisa berpikir jernih. Jaeduck buru-buru menaruh barang bawaannya tadi ke meja ruang tamu lalu pergi keluar dari apart itu. Sebelum ia pergi dan sebelum Jiwon yang sudah sadar akan kehadirannya mengatakan sepatah dua patah kata, Jaeduck berkata,
"Besok aja kita bahas lagunya. Di kantor, Bang! Di kantor! Enggak cuma bahas lagu. Lu hutang penjelasan sama gue soal hari ini!"
.
Ditulis pada 15 November 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Choeunsai's Short Stories
Fanfictionkumpulan cerita pendek choeunsai (Cho Kyuhyun x Eun Jiwon) dari Sera!