Karena Pangsit

23 1 0
                                    

"Bang Hodong! Stop ngejar gua, Bang! Gua udah capek!" teriak Jiwon putus asa.

Hanya karena pangsit, Jiwon harus dikejar oleh sesosok pria berbadan besar. Seorang mantan atlet gulat yang memiliki stamina lebih bagus darinya. Sesosok pria yang usianya terpaut jauh lebih tua tetapi masih berusaha terlihat necis. Dan pria tersebut bernama Hodong. Oh Tuhan. Jiwon tidak akan pernah bisa menang jika harus mengadu fisik dengan Hodong.

Semua ini bermula saat Hodong, Sugeun, Jiwon, dan Mino hampir menyelesaikan sarapan tanpa Kyuhyun dan Jaehyun yang kalah dalam permainan. Mereka berempat menghabiskan lauk pauk yang disajikan. Kecuali dua pangsit yang tersisa. Bukan karena pangsitnya tidak enak. Justru pangsit ini enak banget! Menggugah selera makan mereka. Makanya harusnya pangsit itu sudah habis beberapa waktu yang lalu. Namun, satu orang ini malah mengambil piring pangsit itu dan mendekapnya seperti barang yang berharga.

"Ya. Jiwon-ah. Taruh lagi pangsitnya."

"Enggak! Enggak mau!" Jiwon mendekap piring itu lebih erat.

"Ya! Eun Jiwon!" teriak Hodong.

Dan dengan teriakan mengerikan itu, Jiwon segera kabur dari meja makan dan pergi ke kamarnya sendiri. Sial sungguh sial. Hodong mengejarnya. Lantas Jiwon terus berlari dari kamarnya ke kamar sebelah. Namun Hodong masih terus mengejarnya tanpa kenal lelah. Tanpa berpikir panjang, Jiwon terus berlari. Dia ke kamarnya lagi dengan melompati pagar pendek yang membatasi antar kamar di balkon.

Sekarang beginilah kondisi Jiwon. Dia masih terus berlari mengitari antar dua kamar untuk menghindari kejaran Hodong yang kini terlihat seperti hantu yang jahat. Kalau dikira-kira, mungkin dia sudah berkeliling sebanyak lima kali.

Argh! Napasnya mulai tersengal-sengal. Kakinya terasa lemas seperti jelly, dan kepalanya pusing bukan main. Dengan sangat amat terpaksa, Jiwon menghetikan langkah kakinya sebelum dia jatuh pingsan. Kemudian dia juga menghentikan Hodong yang sepertinya masih bernafsu mengejarnya.

"Bang! Gua enggak punya banyak waktu. Dan Gua bener-bener butuh pangsit ini! Bang Hodong beli saja yang baru," ucap Jiwon begitu serius seolah-olah dia berada di dalam situasi genting yang berpengaruh bagi masa depan negara. Padahal, yah... Ini semua hanya karena pangsit.

"T‒tapi...."

"Gua yang bayarin, Bang."

"Deal."

***

Air menetes dari helai-helai rambutnya dan jatuh ke handuk yang menggantung di lehernya. Kyuhyun keluar dari kamar mandi dengan perasaan segar. Sambil mengeringkan rambutnya, dia berjalan ke meja rias yang disediakan oleh hotel tempatnya menginap selama syuting di Cina. Di sana dia berdandan seperlunya. Satu yang pasti, Kyuhyun harus memakai sunscreen dan sunblock jika dia tidak mau tubuhnya gosong selama syuting di luar hotel nanti.

Saat Kyuhyun sedang fokus memakai sunscreen di wajahnya, dari cermin, dia melihat sebuah benda putih berada di nakasnya. Oh iya. Aku lupa mengenakan softlens-ku. Selepasnya, dia menghampiri nakas dan melihat dengan jelas bahwa itu adalah piring berukuran sedang yang berisi dua pangsit. Kruyuk kruyuk. Perutnya mendadak berbunyi seperti alarm dari ponsel galaxy-nya. Lembut tetapi membuatnya lumayan terperanjat. Kyuhyun kelaparan. Dia tidak sarapan karena gagal memenangkan permainan. Namun, dia tidak merasa tergugah sama sekali dengan dua pangsit di hadapannya. Terlihat sudah agak kering dan pasti sudah dingin.

Lantas Kyuhyun memandang sekeliling mencari pemiliknya dan tepat pada saat itu, Jaehyun masuk ke kamar dengan langkah demi langkah yang lunglai dan tampak seperti zombie dari sebuah game ponsel.

"Jaehyun. Ini punya lu?" tanya Kyuhyun seraya menyodorkan piring itu.

Jaehyun mengernyit. "Bukan."

"Loh. Terus pangsit ini nyasar dari mana?"

Jaehyun mengangkat bahunya.

Kyuhyun terdiam sebentar. Dua pangsit ini sebenarnya masih bisa dimakan sih. Tapi aku enggak pengin. "Yaudah. Gue buang aja, ya. Udah dingin."

"EH!" seru Jaehyun. "Gila lo! Sini! Buat gue aja."

Kyuhyun memberikan Jaehyun dua pangsit itu. "Yaudah. Gue cabut duluan, deh. Kuncinya di meja rias."

"Sip."

***

Tanpa Kyuhyun tahu, ada seseorang yang mengintip dari balik pintu kaca balkon yang sedih dan kecewa. Argh! Gua gagal.

Karena pangsit, Jiwon patah hati.

---

Ditulis pada 09 April 2023

Choeunsai's Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang